|19|

347 24 1
                                    

"Apa maksudmu? Kamu tidak ada salah"

"Benarkah? Kalau begitu aku tarik kata-kata ku"

Plak!

Zhan menepuk pundak Hien karena kesal akan jawaban Hien yang memang gemar sekali bercanda. Hien melakukan itu agar Zhan tertawa dan setidaknya pikiranya teralihkan.

"Aww.... Kenapa aku selalu jadi korban pemukulan?" Protes Hien sedih

"Karena kamu ngeselin"

"Ngomong-ngomong Zhan, bukankah kamu penasaran kenapa langit berwarna biru?"

Zhan mendongakkan kepalanya ke atas menatap langit yang terbentang luas berwarna biru muda dengan nuansa putih

"Kenapa?" Tanya Zhan serius karena ia juga penasaran

"Karena kalau berwarna jingga itu matahari" ucap Hien diikuti dengan tertawa setelahnya

"AISHH!!"

PLAK!

Zhan sangat kesal mendengar candaan Hien karena dia sudah menanggapi dengan serius berharap jawaban Hien memuaskan tapi ternyata tidak sesuai ekspektasi nya

"Apakah aku salah?"

"Kamu bertanya?"

"Aku tidak salah tuh"

"LALU SIAPA YANG SALAH? AKU?" Teriak Zhan kesal menanggapi Hien yang memang benar-benar jahil.

"Tentu saja kamu" jawabnya lagi dengan polos

"Iya, kamu paling benar, aku yang salah" Zhan mengiyakan pernyataan Hien tidak mau memperpanjang debat denganya karena Hien tetaplah Hien yang keras kepala

"Bagaimana bebek tercipta?" Tanya Hien

"Karena ada telur"

"Lalu bagaimana dimsum bisa tercipta?"

"Karena ada koki"

"Dan bagaimana caranya membuat ayam guling?"

"Potong ayam, bumbui, bakar dengan cara diguling"

"Lalu bagaimana Liu Hien tercipta?"

"Tentu saja karena ibu dan ayah mu melakukan hubungan int-"  Zhan menjawab dengan spontan saat Hien terus bertanya padanya dan ia membelalakkan matanya saat menyadari ternyata ada yang salah dengan pertanyaan dari Hien dan tidak menyelesaikan semua ucapanya.

"PIKIRANMU BENAR-BENAR KOTOR!!" Teriak Zhan marah dan memukul helm yang Hien gunakan.

"Lebih baik kamu kesal denganku daripada harus bersedih memikirkan Yibo" batin Hien.

Memang cara yang Hien gunakan berhasil untuk membuat pikiran Zhan teralih, namun caranya saja yang berbeda.

"HAHAHAHAHA...."
Hien tertawa terbahak-bahak

"Kamu tertawa?"

"Tidak, aku terbang"

"Keren, aku harap kamu terbang selama-lamanya"

"Kalau begitu belikan aku sayap, aku akan terbang"

"Dasar bodoh" gumam Zhan kesal.

"Apa yang kita gunakan saat hujan?" Tanya Hien lagi mulai berfikiran untuk kembali menjahili Zhan

"Payung"

"Yang kita pakai untuk komunikasi?"

"Ponsel"

"Yang kita pakai untuk berkendara?"

"Mobil atau motor"

"Yang kita pakai saat berjalan?"

The End Of Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang