Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Hien bersiap-siap untuk menemui Wen Ning di apartemennya. Ia ingin menyatakan perasaannya yang sudah menyukai Wen Ning sejak mereka bertemu. Entahlah mengapa perasaan cinta itu muncul di dalam hati Hien. Apalagi sudah 5 bulan ini mereka menjadi lebih dekat.Hien melajukan motornya agar sampai dengan cepat. Ia mampir ke salah satu restauran untuk membeli makanan kesukaan Wen Ning. Setelah sampai ia memencet bel Apartemen Wen Ning. Dan tanpa menunggu lama Wen Ning membukakan pintunya.
Hien tersenyum lebar sembari mengangkat paper bag menunjukkannya pada Wen Ning. Wen Ning tersenyum canggung lalu mempersilahkan Hien untuk masuk.
"Kamu belum makan kan? Aku membawakan makanan" Hien meletakkan paper bag di atas meja makan lalu duduk di sofa. Dan Wen Ning memberikan segelas air putih pada Hien.
"Kenapa kamu kemari?" Tanya Wen Ning penasaran
"Apakah tidak boleh?"
"Bukan begitu....."
"Aku hanya ingin melihatmu" ujar Hien menatap Wen Ning. Wen Ning seketika menelan ludahnya dengan jantung berdebar-debar. Tidak bisa dipungkiri kali ini wajahnya sangat merah.
"Ekhem! Aku akan menyiapkan makanan" Wen Ning mengalihkan dengan mengalasankan untuk menghidangkan makanan yang Hien bawa. Hien hanya tersenyum tipis melihat tingkah lucu Wen Ning jika salah tingkah.
Hien duduk di meja makan sembari memperhatikan Wen Ning yang tengah menyiapkan makanan. Merasa diperhatikan Wen Ning menoleh ke arah Hien. Dan benar saja, Hien memandanginya dengan tatapan dalam.
"Apa ada yang salah?" Tanya Wen Ning memastikan.
"Tidak"
"Lalu kenapa kamu memandangiku?"
"Kamu sangat cantik"
Lagi-lagi jantung Wen Ning berdetak kencang tak karuan.
"Apa maksudnya? Kenapa membuatku malu" batin Wen Ning dengan wajah yang sudah memerah.
Wen Ning membawa makanan dan menghidangkannya di meja makan masih dengan dalam pantauan Hien. Dengan rasa canggung Wen Ning mendudukan dirinya dan melahap makanannya. Hien juga melahap makanan tetapi matanya tetap saja memperhatikan Wen Ning.
"Ada apa denganmu?" Tanya Wen Ning merasa ada yang salah dengan Hien.
"Wen Ning"
"Kenapa?"
"Aku mencintaimu" hal yang tidak terduga oleh Wen Ning. Hien menyatakan perasaannya. Wen Ning menatap bingung Hien, tetapi ia melihat dari sorot mata Hien tampak serius dan tulus.
"Apa maksudmu, lanjutkan makan" Wen Ning mengira Hien hanyalah bercanda, karena Hien memang sangat gemar bercanda.
"Aku mencintaimu Wen Ning" ucapnya lagi dan kali ini berjalan menghampiri Wen Ning lalu menarik tanganya.
"Apa maks-"
Hien memeluk tubuh Wen Ning erat membuatnya terkejut dan tidak selesai mengucapkan kalimatnya.
"Ayo jadi pacarku"
Wen Ning merasakan wajahnya yang sudah memanas dan jantungnya berdetak kencang hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin. Ia tidak tahu harus sedih atau bahagia.
"Aku tidak mau kehilanganmu" Hien tambah mengeratkan pelukannya.
Wen Ning tidak tahu harus berkata apa. Apakah ia harus menerimanya atau tidak. Tetapi jika ia menolak, ia sangat mencintai Hien. Tetapi jika menerimanya Wen Ning masih belum bisa untuk menjalani hubungan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End Of Us
RomantikKisah sepasang kekasih yaitu Wang Yibo dan Xiao Zhan. (BOY LOVE) Murni hasil karangan sendiri. || TIDAK NYATA!! ||