|22|

486 31 3
                                    


Hari demi hari berlalu. Zhan mengalami perubahan drastis, sikapnya jauh lebih dingin sekarang. Ia sudah tidak pernah memperlihatkan lagi senyuman bahagianya. Ia juga tidak seramah dulu. Bahkan kini berbicara saja dapat terhitung berapa kata yang keluar dari mulutnya.

Siang ini Zhan tengah melamun di dalam ruanganya dengan tatapan kosong.

"Aku merindukanmu"

"Aku tidak pernah menghitung sudah berapa kali aku mengungkapkan bahwa aku merindukanmu, begitu merindukanmu. Apa mungkin sudah hampir  seribu kali? Bahkan jika keinginanku dapat dikabulkan, aku hanya ingin bertemu denganmu, 3 detik saja tidak masalah"

Zhan meneteskan air matanya menahan sesak yang menghujamnya. Lalu ia berusaha menegarkan jiwa dan raganya kemudian berjalan keluar menuju parkiran lalu kembali ke RACER.

Zhan mengemudi dengan kecepatan tinggi. Ia sudah kembali memberanikan diri untuk melawan trauma nya yang dahulu pernah menabrak seseorang.

Setelah sampai di RACER, Zhan bergegas mengemas semua barang-barangnya, hanya ada sedikit pakaian karena sudah 5 bulan ini ia tinggal di RACER menggunakan pakaian Yibo.

Setelah selesai mengemas pakaian yang tak seberapa, Zhan bergegas pergi keluar dari kamar Yibo. Namun ia langsung melihat Hien yang tengah berdiri memandang dirinya bingung.

"Mau kemana?"

"Kembali ke rumah ibuku"

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa berlama-lama tinggal di sini dan merepotkan kalian berdua" Zhan merasa bersalah menganggap dirinya sudah merepotkan, apalagi ia sudah tinggal selama 5 bulan di RACER.

"Kenapa selalu berfikir dirimu sangat merepotkan?" Hien sejujurnya sudah sangat kesal selalu mendengar dari Zhan bahwa dirinya sangat merepotkan, padahal Hien sama sekali tidak merasa direpotkan, ia malahan senang dengan keberadaan Zhan yang membuat suasana RACER tidak sepi.

"Aku akan kembali, terima kasih" Zhan berlalu pergi meninggalkan Hien yang masih berdiri dengan raut wajah kesal.

Tetapi tidak diam saja, Hien berlari mengejar Zhan membuat langkah kaki pria itu berhenti.

"Tetaplah di sini, di luar sangat tidak aman"

"Terima kasih Hien, tetapi aku tidak bisa terus bergantung padamu"

Hien mengernyitkan dahinya heran sekaligus terkejut mendengar ucapan sang sahabat.

"Aku akan kembali ke rumah ibuku, dan akan berkunjung sesekali ke sini" Zhan tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Hien yang tengah menatapnya bingung dari belakang. Lalu ia bergegas kembali ke rumah ibunya.

Kenapa Zhan tidak kembali ke Apartemen? Itu karena ia tidak ingin memutar kembali memory yang melekat di pikirannya, apalagi kenangan bersama Yibo lebih banyak di Apartemen itu.

Semenjak Yibo pergi dan dia tinggal di RACER, Zhan tidak pernah kembali ke Apartemen miliknya, dan ia menyuruh Hien untuk menjemput mobilnya yang terparkir di Apartemen pada saat itu.

Zhan mengemudi dengan kecepatan tinggi, ia meluapkan semua kekesalan dan emosinya hingga menekan gas dalam. Zhan tidak seperti biasanya yang bersikap tenang, kini ia gampang naik darah dan gampang meluapkan emosinya. Hien salah satu korban yang selalu ia bentak, tetapi baiknya pemuda itu memaklumi apa yang terjadi pada Zhan.

Zhan sampai dengan cepat karena melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia masuk ke dalam rumah ibunya dan mendapati sang ibu tengah menonton televisi.

"Zhan ni...." Panggil ibunya bahagia melihat anaknya kembali.

Xiao Zhui berlari dan memeluk sang anak dengan gembira.

The End Of Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang