|16|

393 30 2
                                    

Hien turun dari motornya dan dihampiri oleh wanita-wanita hingga membentuk lingkaran mengelilinginya.

"Ya aku tau wanita-wanita akan menghampiriku" gumam Hien bangga percaya diri pada wajahnya yang tampan.

"Di mana ruangan Zhan?" Tanya Hien sembari tersenyum manis pada salah satu wanita di sana.

"Kakak Zhan?"

"Kenapa dia mencari kakak Zhan?"

"Apakah ia kekasih kakak Zhan?"
"Hei tidak mungkin! Kakak Zhan pasti menyukai wanita"

Lagi-lagi semua wanita tersebut berbisik-bisik keheranan saat Hien menanyakan keberadaan ruangan Zhan. Lalu salah satu seorang wanita menunjuk ke arah ruangan Zhan. Tapi jarak halaman depan kampus dan ruangan Zhan cukup jauh. Hien tidak tau arahnya dan lewat mana.

"Hei ayolah.... bagaimana aku bisa tau jika kamu menunjuk ke arah tembok" Ujar Hien bingung sembari melirik ke arah telunjuk wanita tersebut yang menunjuk ke arah tembok. Memang benar letak ruangan Zhan dibalik dari tembok tersebut, namun Hien tidak tau pasti arah untuk menuju ke sana.

"Ah iya! Maafkan aku, aku akan mengantarmu" ucap wanita tersebut tersenyum malu dan berjalan menuju ruangan Zhan diikuti dengan Hien di belakangnya dan segerombolan wanita-wanita cantik yang terus mengikuti Hien.

"Astaga, rasanya aku seperti artis" gumam Hien

"Ibu, ayah. Kenapa kalian melahirkan anak setampan ini?" Batin Hien memuji dirinya sendiri.

Setelah melewati lobby dan koridor akhirnya mereka sampai di depan ruangan Zhan. Kini Hien menjadi pusat perhatian karena banyaknya wanita yang mengerubungi nya

"Ini ruangannya" ucap wanita tersebut berhenti dan menunjuk ke arah ruangan Zhan

"Wahh..... terimakasih" ucap Hien berterima kasih sembari mengelus-elus lembut kepala wanita tersebut. Wanita itu hanya menatap Hien dengan mata yang berbinar dan mulutnya yang menganga tak menyangka menatap kagum Hien.

"CIEEEE...." Teriak seluruh wanita yang melihat Hien mengelus kepala wanita tersebut

"Oh iya! Siapa namamu?" Tanya Hien penasaran

"Xin Nian" jawab wanita tersebut masih memandangi wajah Hien yang tampan.

"Baiklah Nian, namaku Liu Hien" ucap Hien memperkenalkan dirinya sembari tersenyum manis

"LIU HIEN!!!"

"WAHH TERNYATA NAMANYA JUGA TAMPAN" bisik salah seorang wanita-wanita yang berada di sana.

Hien hanya tersenyum

"Hmm.... sebaiknya kalian bubar, kita menjadi pusat perhatian semua orang" ucap Hien dengan ramah melihat semua orang memperhatikan mereka.

Dengan berat hati satu persatu wanita itu pergi meninggalkan Hien. Hingga menyisakan beberapa orang. Barulah Hien dapat dengan nyaman untuk masuk ke dalam ruangan Zhan.

Hien mengetuk pintu tersebut dan tidak mendapati jawaban dari Zhan. Hien mengetuknya lagi dan barulah Zhan menjawab ketukan tersebut dari dalam

"Siapa? Masuklah" ucap Zhan dari dalam mempersilahkan masuk.

Hien membuka pintunya lalu masuk ke dalam ruangan tersebut yang berisikan Zhan tengah sibuk memainkan laptopnya. Hien tersenyum lebar pada Zhan.

"Hien? Apa yang membawamu kemari?" Tanya Zhan heran melihat Hien

Hien mengangkat Tote bag yang berisikan makanan memperlihatkannya pada Zhan sembari tersenyum. Zhan tau Hien membawakannya makanan.

"Terimakasih sudah membawakan ku makanan, tapi aku tidak selera makan" Zhan berterimakasih atas kebaikan Hien tetapi ia tidak merasa lapar dan tidak minat untuk makan.

The End Of Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang