Yibo berada di dalam mobil yang sama dengan Zhi dan Yun yang mengemudikannya.
Selama di perjalanan, Yibo tak banyak bicara bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Ia menatap ke arah jalan yang mereka lintasi. Sementara Zhi sedari tadi ia menggenggam tangan Yibo dan mengelusnya lembut."Jangan melewati batas" tegas Yibo pada Zhi tanpa menatapnya.
"Kamu akan menjadi suamiku, jadi tidak ada batas di antara kita" jawab Zhi tanpa adanya rasa malu
"Kau bangga akan menikah denganku? Ingatlah ini hanya pernikahan bisnis" jelas Yibo yang kali ini menatap kedua mata Zhi dengan tajam, muak. Ia sama sekali tidak menyukai sifat Zhi.
"Wajahmu tampan sekali" goda Zhi sembari mengelus lembut pipi Yibo hingga mengelus bibirnya. Dengan cepat Yibo menepisnya kasar. Lalu kembali memalingkan wajahnya dari Zhi dan menatap ke arah jalan.
"Padahal nyonya Zhi sangat cantik, kenapa tuan tidak menyukainya" batin Yun heran melihat perlakuan Yibo pada Zhi.
Apalah arti cantik jika tidak punya harga diri dan rasa malu. Memang wajahnya cantik, tetapi sifatnya sama sekali tidak.
Tak beberapa lama mereka tiba di kediaman Wang. Lalu semuanya bergegas masuk kecuali Rolland
" I have an appointment with my secretary, sorry I can't stop by your house."
(Aku ada janji dengan sekretaris ku, maaf tidak bisa mampir ke rumahmu)Ucap Rolland Berpamitan untuk pergi, ia ada pekerjaan yang harus diurusnya.
Yibo membawa kopernya sendiri ke lantai atas menuju kamarnya. Awalnya Yun tidak membolehkan Yibo untuk membawa kopernya sendiri karena berat dan itu juga sudah menjadi tugasnya, tetapi Yibo bersikeras untuk membawanya sendiri.
Yibo naik ke lantai atas dengan Zhi yang terus mengikutinya. Yibo mendecak kesal karena Zhi terus saja mengikutinya. Hingga pada saat Yibo sampai di depan kamarnya dan membuka pintu lalu masuk. Zhi tetap mengikutinya dan juga ikut masuk ke dalam kamar.
"Waw.... Apakah ini akan menjadi kamar kita?" Ucap Zhi melirik takjub sekitaran kamar mereka.
"Wanita tak tahu malu" gumam Yibo kesal dan mendorong Zhi keluar dari kamarnya.
BRAGHH!!
Yibo membanting pintu kamarnya dengan kasar muak melihat Zhi.
"Yibo?? Biarkan aku masuk dan beristirahat juga" teriak Zhi dari luar mengetuk-ngetuk pintu kamar.
Tetapi Yibo tidak menggubrisnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Zhan.... Bagaimana ini? Aku ingin kembali" ucapnya dalam hati sedih mengingat Zhan.
"Aku tidak ingin menikah dengan wanita gila itu" batinnya lagi seakan mengadu pada Zhan.
Lagi-lagi Yibo meneteskan air matanya untuk yang entah keberapa kalinya. Hatinya bergejolak merindukan kekasihnya Xiao Zhan. Yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dengan rasa sakit tanpa mengeluarkan suara. Dadanya yang begitu terasa sesak ingin meledak meluapkan semua kekesalan dan kerinduan. Ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja namun usaha itu tak bisa ia lakukan. Ia harus mengikuti permintaan ayahnya, ia selalu dipaksa tanpa menanyakan keinginannya. Ia selalu dijadikan boneka oleh ayahnya yang keji. Tidak pernah peduli dengan apa yang ia rasakan.
Tak jarang ia berfikir untuk mengakhiri hidupnya karena ia tak tahan akan semua perlakuan dari ayahnya. Tapi keinginan itu lenyap semenjak ia bertemu dengan Xiao Zhan. Entah memang Zhan ditakdirkan untuk bersama denganya menyembuhkan lukanya yang perlahan mulai sembuh tanpa Zhan ketahui. Tetapi luka tersebut kembali lagi karena Wang Zhao ayahnya yang tamak akan harta. Sifatnya yang keji pada Yibo tak pernah hilang, malah semakin bertambah. Yibo yang selalu disiksa tanpa adanya rasa kasihan. Yibo harus menahan semua rasa sakitnya sendirian tanpa memberitahu orang lain bahkan Zhan sekalipun.

KAMU SEDANG MEMBACA
The End Of Us
RomanceKisah sepasang kekasih yaitu Wang Yibo dan Xiao Zhan. (BOY LOVE) Murni hasil karangan sendiri. || TIDAK NYATA!! ||