"EH?? KAMU SI PRIA LUCU?" Sapa Hien terkejut tidak menyangka pengurus gila yang ia sebut adalah pria lucu.
"tidak, aku si pengurus gila" jawab Wen Ning kesal menatap tajam Hien. Lalu mengunci kembali pintu perpustakaan
"Kalian saling kenal?" Tanya Zhan bingung
"Iya"
"Tidak"Mereka berdua menjawab pertanyaan Zhan serentak, Hien mengatakan iya sedangkan Wen Ning mengatakan tidak.
"Ehh?? Pria lucu!! Apa maksudmu tidak mengenalku?" Protes Hien tidak terima dengan jawaban Wen Ning
"Ini gantungan kunci milikmu" ucap Hien sembari meraba sakunya untuk mengambil gantungan kunci kura-kura yang masih ia simpan. Lalu ia menunjukkannya pada Wen Ning.
Wen Ning yang melihat gantungan kunci kura-kura miliknya seketika merampasnya dari genggaman Hien, dan Wen Ning berhasil. Setelah ia mendapatkan gantungan kunci miliknya ia segera berpamitan pada Zhan.
"Kakak Zhan, Wen Ning pulang dulu ya" Wen Ning membungkukkan badannya hormat dan menoleh ke arah Hien sebentar menatapnya sinis.
"Baiklah Wen Ning, terimakasih ya" jawab Zhan berterimakasih banyak kepada Wen Ning
Wen Ning mengangguk dan tersenyum lalu berjalan pergi meninggalkan Zhan dan Hien.
Hien menatapnya bingung
"Tidak salah aku memanggilnya pria lucu" gumam Hien terkekeh melihat sifat Wen Ning padanya.
"Ayo pulang Hien"
"Ayo ayo"
Hien dan Zhan segera bergegas pulang ke RACER menggunakan motor Ducati Monster diesel milik Hien. Selama dalam perjalanan Zhan merasakan udara yang sangat dingin, tetapi untungnya ia membawa jaket milik Yibo. Zhan mengingat perkataan Yibo yang menyuruhnya untuk melihat cuaca, semenjak itu Zhan selalu melihat cuaca di ponselnya, maka itu Zhan membawa jaket milik Yibo.
~•°•°•°•°•°•°•°•°•°•~
Akhirnya mereka tiba di RACER, Zhan turun dari motor Hien dan memberikan helm lalu berjalan meninggalkan Hien tanpa sepatah katapun. Hien hanya memandanginya dari belakang
"Pasti Zhan terpikir Yibo lagi" gumam Hien khawatir. Ia mengerti keadaan Zhan saat ini.
Zhan berjalan ke kamar Yibo yang menjadi tempat menginapnya. Zhan merasa sangat lelah, ia merebahkan tubuhnya sembari menghirup aroma Yibo yang berada di jaket yang ia kenakan tadi.
"Aku merindukanmu" batin Zhan sedih. Ia sangat merindukan Yibo, ingin sekali rasanya ia memeluk Yibo dan meluapkan semua rasa kesalnya serta rindunya. Tetapi harapan itu hanyalah sebatas harapan yang tak bisa Zhan jadikan kenyataan karena keberadaan Yibo saja tidak diketahui oleh Zhan.
Zhan meneteskan air matanya mengingat senyuman Yibo, apalagi jaket yang ia cium menyimpan aroma Yibo, itu lebih mengingatkannya pada Yibo. Tanpa sadar Zhan tertidur dengan air mata yang mengalir.
Tok!
Tok!
Tok!Hien mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali, tetapi Zhan tidak menjawab karena ia tengah tertidur. Karena tidak mendapat jawaban Hien kembali mengetuk pintu diiringi dengan memanggil Zhan
Tok!
Tok!
Tok!"Zhan...."
Tok!
Tok!
Tok!"Zhan...."
Zhan terbangun karena suara ketukan pintu dan suara yang memanggilnya, Zhan beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End Of Us
RomanceKisah sepasang kekasih yaitu Wang Yibo dan Xiao Zhan. (BOY LOVE) Murni hasil karangan sendiri. || TIDAK NYATA!! ||