|12|

474 37 1
                                    

Yibo terkejut dan seketika melepaskan lumatanya karena ponselnya berdering.

"Ekhem!" Zhan berdehem malu dengan wajah dan telinga yang memerah, sedangkan Yibo menggaruk tengkuknya polos sembari mengambil ponsel yang berada di sakunya.

"Bocah ini memang selalu mengganggu" gumam Yibo saat melihat siapa peneleponnya dan mengangkat telepon tersebut.

"Liu Hien, kau dasar bajingan muncul di waktu yang tidak tepat" omel Yibo kesal

"Jangan lupa kemari untuk party, dan juga bawa pacarmu yang menggemaskan itu" goda Hien terkekeh

"Iya, aku dan Zhan akan segera kesana, kumohon berhentilah menelepon"

"Kenapa? Aku mencintaimu dan Zhan" Goda Hien lagi dengan mengubah suaranya menjadi lebih imut

"Sayangnya aku dan Zhan tidak mencintaimu" ketus Yibo meledek dengan nada bicara bangga

"Kejamnya.... baiklah cepatlah kemari jangan berlama-lama"

"Bagaimana aku bisa cepat ke sana jika kita masih menelepon, berhenti menelepon"

Tut!

Yibo mengakhiri telepon tersebut dan menatap Zhan sembari tersenyum.

"Ayo" ajaknya sembari merangkul Zhan dengan tersenyum lebar bahagia sama hal nya dengan Zhan.

Mereka berdua kembali melakukan perjalanan hingga jam kini menunjukkan pukul 7 malam. Karena perjalanan dari Shanghai menuju Beijing tidaklah dekat.

Hingga pada akhirnya Yibo dan Zhan tiba di RACER. Mereka berdua turun dan bergandengan menuju masuk ke dalam RACER bagian bar. RACER sangatlah luas.

Pada saat sampai di bar RACER, Yibo sudah mendapati seluruh teman-teman lamanya. Pria maupun wanita.

"YIBOO!!!!" panggil seluruh teman-temannya serentak kagum melihat Yibo kembali setelah sekian lama.

Zhan seperti anak kecil tak tahu arah yang berada di belakang Yibo. Zhan hanya bisa memegang jaket Yibo mengikutinya masuk dan duduk di kursi bersama dengan teman-teman Yibo.

Yibo memeluk seluruh teman-temannya melepaskan rindu.

"Kau makin tampan saja" ucap salah seorang temannya takjub melihat wajah Yibo yang begitu tampan.

"Hahaha, kau bisa saja" jawab Yibo santai

"ZHAN!!" Panggil seorang pria yang suaranya tidak asing. Ya, Hien. Hien berlari menghampiri Zhan dan segera memeluknya. Zhan kebingungan tetapi ia membalas pelukan dari Hien.

"Lepaskan!!" Pinta Yibo sembari berusaha melepaskan pelukan Antara Hien dan Zhan. Untungnya usahanya berhasil.

"Apa? Kau iri?" Ledek Hien sembari menjulurkan lidahnya mengejek.

Yibo membalasnya dengan memberikan jari tengahnya dengan ekspresi wajah yang sudah muak.

"Yibo, siapa pria ini?" Tanya salah seorang temannya yang sejak awal memperhatikan Zhan

"Temanku" jawab Yibo sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Teman apa teman?" Goda Hien lagi namun kali ini tidak direspon oleh Yibo.

"Baiklah kita mulai saja party nya, mari kita minum!!" Ucap Hien menghidangkan alkohol dan beberapa cocktail.

"WOW!! AYO KITA BERSENANG-SENANG!!" Teriak mereka serentak antusias termasuk Yibo, sedangkan Zhan hanya tersenyum.

Hien mematikan lampu dan menghidupkan lampu disko berwana warni membuat suasananya kini lebih asik.

Yibo meminum alkohol bersama dengan teman-temannya, sedangkan Zhan hanya meminum anggur merah.

The End Of Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang