☾⋆。𖦹 .⚘. °✩⋆
Ia masih diam terpaku di balik pintu itu, mendengar kedua orangtuanya yang berbisik bisik tentang sesuatu.
Mereka terdengar begitu bingung dan ketakutan, bagaimana tidak, kejadian dimana Forest mengeluarkan akar berduri dari tangannya benar-benar tidak masuk akal.
Mereka akhirnya memilih untuk mengurung bocah itu di kamarnya, agar tak terjadi hal yang semakin buruk.
Alhasil setelah satu Minggu Forest dikurung disana, akar rambat bahkan tanaman liar semakin memenuhi setiap sudut ruangan.
Setelah kejadian ini, Forest semakin yakin dengan rencananya.
Ia berniat untuk melarikan diri, ke tempat dimana tidak ada satu pun yang bisa menemukannya.
Tapi, dimana?
Sesaat kemudian ia melirik ke arah jendela, melihat deretan bukit yang dipenuhi pepohonan.
Benar, kenapa tak pernah terpikir olehnya.
Hutan.. ia memilih untuk tinggal di hutan..
Layaknya nama yang ia miliki, ia akan menyatu dengan tempat itu.
Tak peduli jika disana, ia bisa bertahan hidup atau tidak.
"Forest.." panggil sang ibu dari luar.
"Mari bicara sebentar, akan kubuka pintunya.."
‧₊˚𓅪𖤓☾⋆ °
Forest pun hanya terdiam, duduk di sofa itu seraya menghadapi orangtuanya.
Ia benar-benar sangat gugup, jantungnya semakin berdebar-debar.
Berhadapan dengan mereka, seolah berhadapan dengan maut.
"Apa dia benar-benar bisa menumbuhkan tanaman?" Tanya seorang gadis yang baru saja mendengar kabar ini.
"Kurasa begitu, kau lihat kondisi kamarnya bukan?" Kali ini kakak laki-laki nya yang angkat bicara.
"Belum bisa dipastikan.." potong sang ayah yang datang membawa sebuah tanaman layu.
"Ini.. pegang." Ujar Hugo seraya meletakkan tanaman itu di meja.
Mau tidak mau Forest pun menuruti perintah ayahnya, ia mulai menyentuh pot tanaman itu.
Otomatis tanaman tersebut langsung kembali segar dan bahkan bertambah besar, bocah itu pun melepas tangannya dari pot tersebut sebelum tanaman semakin bertumbuh besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙵𝙾𝚁𝙴𝚂𝚃
General Fiction₊ ⊹ ⸙ ⊹ ₊ Seorang anak biasa, seorang anak yang mencintai alam dan seisinya. Pada suatu malam ia mendapatkan mimpi dan terbangun dengan kemampuan terkutuk. Banyak cara ia lakukan untuk menghilangkannya, masalah kembali terpusat pada satu hal. Kutuka...