12. combined attack

548 52 7
                                    

Jenvin menatap Jiendra yang tengah tertidur pulas, dia mengulas senyum berjalan perlahan kearah Jiendra itu.

"Ternyata kau tertidur, dasar suka tidur sembarangan" ujar Jenvin.

Mengusap pipi Jiendra yang terlihat sangat manis, membenarkan poni poni rambut yang menutupi mata Jiendra, sesaat itu dia mendekat kearah wajah Jiendra.

Chup

Jenvin berhasil mengecup sekilas bibir merah cherry itu tanpa Jiendra terganggu sama sekali, dia menjauhkan wajahnya dan kembali mengusap pipinya.

"Maaf ya, aku pasti membuatmu menderita, aku janji akan membawamu ke dunia ku, aku berjanji akan selalu ada untukmu. Jiendra, aku sangat mencintaimu" ujar Jenvin.

Dia menarik Jiendra untuk membawa Jiendra kedalam tenda, dia menggendong Jiendra ala bridal style karena tidak ingin Jiendra terganggu dari tidurnya.

"Maaf semuanya, aku akan makan nanti saat sudah bangun, jadi kalian bisa makan terlebih dahulu" ucap Jenvin menatap kearah kelima temannya.

"Wah dia tertidur, aku bantu siapkan bantal di tenda jiendra ya?" Renjana langsung berdiri menuju tenda milik Jiendra.

Setelahnya Jiendra ditidurkan di tenda secara perlahan oleh Jenvin, dia langsung meninggalkan Jiendra dan kearah kelima temannya.

"Kau yakin tidak makan bersama kami?" Tanya Enver.

"Tidak, aku akan makan bersama dengan Andy. Akh aku ingin mencari kayu bakar, tunggu sini ya"

Mereka mengangguk, setelahnya mereka melanjutkan makan mereka kembali. Tapi, Joel dia hanya diam tidak berani memandang Jenvin sama sekali sejak tadi tanpa Jenvin sadari.

"Joel, kau terlihat aneh" ujar charlie.

"Ah tidak, aku tidak apa"

.  .  .  .  .  ✧  .  .  .  .  .


Jiendra sudah bangun dan makan bersama dengan Jenvin tadi, sekarang sudah sore jadi mereka akan mulai melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari pos satu dan mengambil batu magic itu.

Sengaja mereka melakukan itu di malam hari, karena malam hari adalah tempat yang paling tenang juga sunyi, menurut mereka jika malam adalah hal yang paling bagus untuk berburu juga mengetahui gerak gerik lawannya"

"Baiklah sebelum itu boleh kalian berbagi tugas, Joel, Charlie dan Renjana kalian satu kelompok. Enver, aku dan Jiendra akan kearah lain untuk mencari itu" suruh Jenvin.

"Em, nanti jika kalian menemukan tempatnya, kalian bisa memanggil lewat sesuatu yang diberikan oleh Andy tadi" ujar Enver.

"Baik, kami pergi" Charlie, Renjana dan Joel langsung menjauh dari ketiga orang itu.

"Baik, ayo kita juga harus bergegas" ajak Jenvin, Jiendra dan Enver setuju lalu melangkah bersamaan.

Joel sekarang sedang berjalan sembari melamun, sedari tadi dia terlihat murung membuat Renjana dan Charlie heran dengan sikap Joel yang tiba tiba seperti ini.

"Kamu ini kenapa Joel, kamu dari tadi terlihat aneh" tanya Renjana penuh selidik menatap Joel.

"Benar, jika ada masalah kan Jenvin sudah mengatakan pada kita untuk segera memberitahu" sambung Charlie yang ikut menatap Joel.

"Aku dari tadi sedang memikirkan sesuatu, tapi aku juga tidak bisa memendamnya" jawab Joel.

"Apa, ayo katakan saja" pinta Renjana, charlie mengangguk setuju.

"Huftt jadi tadi aku kan mengikuti Jenvin untuk mencari Andy, tapi yang aku lihat diluar dugaanku"

"Apa?!" Charlie dan Renjana langsung menekan Joel, Charlie sedikit khawatir dan takut Joel melihat Jenvin berubah wujud dan ketahuan olehnya.

Reincarnation || Nosung || End √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang