Jiendra saat ini berada di asrama dengan yang lain dan di obati lukanya, sedangkan Charlie sedang sibuk di marahi oleh Renjana.
"Aku minta maaf, sungguh. Aku hanya ingin membantu Jenvin, dia menghilang setelah melihat raja iblis itu muncul sebelum kejadian di tempat latihan tadi" ucap Charlie.
"Lalu kita harus bagaimana, apa lapor oleh professor?" Tanya Enver.
"Aku sudah mengatakan, bahkan kak Marko dan yang lainnya sudah mulai pergi mencari Jenvin hingga kesekitar hutan" ucap Charlie.
"Bagaimana bisa sampai seperti ini, bahkan Jenvin menghilang sampai di hutan para goblin itu sangat berbahaya" ucap Renjana.
"Hutan itu juga terlarang, tapi jika Jenvin masuk kesana di bawa oleh beberapa monster sudah pasti dia tidak akan selamat" ucap Joel.
"Sudah, aku akan pergi" ucap Jiendra, setelah itu dia mulai melepaskan tangan Joel yang sibuk memerban tangannya.
"Andy jangan gila, kamu bukanlah penyihir jarak jauh" ucap Enver.
"Tapi kak jenvin dalam bahaya, aku tidak bisa membiarkan dia mati begitu saja. Aku tidak mau kehilangan satupun dari kalian, aku ingin menolongnya" ucap Jiendra sedih.
"Tapi ini berbahaya" ucap Renjana.
"Aku ingin membawa temanku kembali, biarkan aku pergi menyusul kak Marko" ucap Jiendra memohon.
"Hufft baiklah, ayo pergi bersama" ucap Enver.
"Benar, kami juga tidak akan membiarkanmu pergi sendiri" ucap joel.
Charlie terlihat diam saja, Jiendra menatap Charlie sehingga Charlie mengangguk dan membuat Jiendra bernafas lega.
"Sebenernya, aku menyembunyikan sesuatu dari kalian" ucap Jiendra.
"Apa? Kamu masih menyembunyikan sesuatu dari kami selain identitas aslimu?" Tanya Renjana.
"Karena ini cukup berbahaya, tapi......" Jiendra mulai melepaskan perbannya, hingga nampak wajah Joel begitu kesal juga khawatir.
"Lihat lukaku" ucap Jiendra.
"Aku sudah mengobatinya" ucap Joel kesal.
"Kenapa kamu membukanya kembali?" Tanya Rnver.
"Heall" Jiendra langsung mengeluarkan sihir penyembuhan untuk mengobati lengannya.
Keempat temannya mulai tercengang, apalagi luka itu perlahan sembuh tanpa ada goresan kembali.
"Ini sihir penyembuhan, skill heal yang gk di miliki semua orang. Andy punya ini, aneh bukan? Tapi ini nyata" ucap Jiendra.
"Itu orang yang sangat langka, Andy. Kenapa kamu tidak mengatakan pada pihak sekolah, sudah pasti kamu akan langsung mendapatkan gelar kekaisaran" ucap Joel.
"Tidak bisa, aku tidak ingin ini terlihat oleh orang lain" ucap Jiendra.
Dia mendekat kearah yang lain, dia langsung menarik tangan Joel dengan satu tangannya, sedangkan yang satu menarik tangan Renjana.
"Ayo kita pergi" ucap Jiendra.
"Ya pergi, lalu kenapa kamu menggenggam tanganku?" Tanya Renjana.
"Genggaman seperti ini, semuanya ayo" ucap Jiendra.
"Untuk apa?" Tanya Enver.
"Sudah lakukan saja" ucap Jiendra.
Mereka hanya mengangguk, hingga mereka saling mengenggam dan membentuk sebuah lingkaran.
"Jangan terkejut dan bersiap, jangan pernah lepaskan tangan kalian ya?" Tanya Jiendra.
"Emang kam —"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation || Nosung || End √
Fantezie"Tidak masalah aku menyimpan memori ini sendiri, karena dunia ini tidak adil dan tidak menginginkan kita untuk bersama" Jiendra Arfond Eciest adalah seseorang murid akademik sihir khusus pahlawan. tapi dia memiliki kekuatan sihir yang di luar nalar...