26. on purpose

346 46 2
                                    

Jiendra yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung dikejutkan dengan mayat keenam siswa akademi yang langsung menyebar begitu saja beritanya, bahkan ada beberapa orang yang bersaksi bahwa semalam mereka melihat raja iblis dan dua bawahannya.

Jiendra dan para anggota asrama langsung menuju tempat kejadian, betapa terkejutnya Jiendra saat melihat ketiga gadis yang kemarin bertemu dengannya sudah tidak bernyawa.

Lalu Ryosuke dan kedua temannya, Jiendra nampak kalut dengan kejadian ini bahkan Marko. Namun, bukannya mereka merasa sedih kehilangan teman mereka, semua orang mulai mengumpat dan mengatakan bahwa seorang ryosuke pantas mati.

Itu karena kejadian dimana dia menggunakan nama Marko untuk merundung seseorang sudah di umumkan oleh pihak akademi. Bahwa, selama ini pangeran marko tidak terlibat atas perlakuan Ryosuke dan kedua temannya.

Hanya saja Jiendra merasa aneh, kenapa disaat dia bermasalah dengan Ryosuke dia malah meninggal seperti ini, daya mananya di serap habis oleh iblis hingga dia terlihat seperti tengkorak saja.

Lalu ketiga gadis itu, lebih mengerikan karena hampir seluruh tubuhnya di sayat, sangat sangat mengerikan, bekas tebasan pedang pun terasa begitu perih yang Jiendra rasakan.

Jiendra dengan sembunyi sembunyi mengeluarkan sihirnya membuat sebuah bunga putih, dia menarik tiga tangkai bunga mawar dan menaruhnya di ketiga gadis itu.

"Beristirahatlah dalam damai" ucap Jiendra berdoa dengan menepuk tangannya dan memejamkan mata.

Jenvin yang melihat itu langsung bergumam "jiwa mereka terjerat untuk melayani iblis, jadi mereka tidak akan pernah damai"

Setelah itu Jiendra kembali dengan tatapan sendu, dia langsung berjalan kearah Jenvin dan kelas tetap ada karena harus mengadakan turnamen pedang terlebih dahulu.

Jadi mau tidak mau mereka tidak bisa berduka meski orang orang yang meninggal tersebut kenalan mereka, bahkan sekarang penjagaan juga di ketatkan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Jiendra merasa menyesal karena semalam dia tidak bisa melakukan apapun, jadi hari ini dia begitu murung membuat Jenvin malah menatap wajah Jiendra.

"Aku lebih dulu" Jenvin pamit kepada yang lain dengan mempercepat langkahnya, sedangkan Renjana, Enver, Charlie dan Joel sedang bingung karena tingkah Jenvin yang cukup berbeda hari ini.

"Dia kenapa?" Tanya Renjana.

"Mungkin hari ini suasana hatinya buruk makanya dia terlihat kesal sejak pagi" ucap Joel, yang lain mengangguk setuju.

Tapi Charlie langsung paham alasan Jenvin pergi itu karena merasa lelah dengan sikap baik hati Jiendra, disaat dia di injak injak harus terus menerus sabar.

Brukh

"Maaf"

Itu Jiendra yang tidak sengaja menubruk seseorang pun meminta maaf, bahkan orang tersebut juga meminta maaf padanya.

"Datang juga"

"Aku sungguh minta maaf" ucap Jiendra membungkuk karena yang dia tabrak seorang gadis.

"Aku yang meminta maaf karena berjalan dengan melamun" ucapnya.

"Ah tidak apa, aku juga" ucap Jiendra, dia hendak memungut barang yang beberapa gadis itu bawa.

Tapi Jiendra terkejut ketika melihat daftar nama dari ketiga orang gadis yang tak lain gadis yang menjadi korban hari ini, Jiendra menatap seseorang di depannya.

"Ah maafkan aku, aku suka meneliti suatu hal, jadi aku sedang mencari tahu tentang sihir raja iblis itu dengan mengotopsi mayat mereka" ucapnya gugup.

"Kau, siapa namamu? Tapi aku rasa aku pernah melihat mu" ucap Jiendra, dia merasa pernah melihat gadis ini tapi dimana.

"Betulkah? Sekali lagi aku meminta maaf. Aku Leanne, aku banyak belajar tentang penelitian karena cita citaku menjadi seorang ilmuwan ahli sihir" ucap Leanne.

"Ah begitu, kamu hebat" ujar Jiendra, dia memberikan beberapa buku itu kepada Leanne.

"Charlie, aku sampai lupa menyapamu" Leanne menunduk pada Charlie.

"Tidak apa, sepertinya kamu sangat sibuk seperti biasanya" ucap Charlie yang gadis tersebut hanya mengangguk canggung.

"Kau mengenalnya?" Tanya Renjana yang tiba tiba ikut dalam percakapan mereka.

"Dia gadis yang diselamatkan oleh Jenvin pada waktu itu di lorong atas perundungan" ucap Charlie.

Jiendra langsung teringat hari pertama sekolah dia yang terbawa ke lorong tersebut, memang benar kan dia pernah bertemu dengan gadis ini.

"Ah aku ingat, ternyata memang pernah bertemu" ucap Jiendra, Charlie mengangguk.

"Ngomong ngomong dimana dia?" Tanya Leanne.

"Dia jalan lebih dulu apa kamu tidak melihatnya?" Tanya Charlie.

"Tidak" Leanne menggelengkan kepalanya "berpapasan saja tidak. Ngomong ngomong, apa kalian tidak ingin memperkenalkan diri kepadaku?"

"Maaf hehe kami lupa, aku Renjana dan ini Joel. Ini Enver, lalu yang terakhir Andy" tunjuknya pada mereka satu persatu.

"Em aku Leanne, salam kenal dan aku senang bertemu dengan kalian semua. Jika butuh sesuatu atau ingin mencari tau informasi tentang sihir kalian bisa bertanya padaku, aku pergi dulu" Leanne berpamitan sekilas membungkuk lalu pergi.

Kelima orang ini hanya menatap kepergian leanee itu, padahal disana Leanne sedang tersenyum juga Charlie.

"Sesuai rencana, Jenvin memang hebat" batin Charlie.

"Wahhh sungguh aku tidak menyangka Jenvin bisa bertemu dengan gadis gadis cantik, bahkan banyak yang menyukainya" ucap Enver.

"Benar dia sangat populer, disaat aku baru mendapatkan dua surat cinta aku melihat dia sudah berkali kali menerima pernyataan cinta dari orang lain" ucap Joel.

"Jadi lelaki setampan Jenvin memang rumit" sahut Renjana.

Sedangkan Jiendra hanya diam bingung pada perasaan dirinya sendiri yang seakan tidak suka dengan pembahasan mereka, dia juga jadi berfikir apakah Jenvin dan Leanne sedekat itu.

"Lalu untuk apa aku memikirkannya?" Gumam Jiendra.

"Andy, kau mengatakan sesuatu?" Tanya Joel.

Jiendra dengan cepat menggelengkan kepalanya "tidak, aku hanya sedang berfikir kelas hari ini. Ayo pergi, aku ingin segera berlatih"

Jiendra yang gugup takut ketahuan langsung jalan lebih dulu membuat mereka keheranan, tapi Charlie merasa senang. Itu karena, Jenvin sengaja menggunakan Leanne yang bisa kapan saja menjerat Jiendra untuk tunduk padanya.

Makanya dia memiliki rencana untuk membawa Leanne kedalam hubungan pertemanan mereka, semakin terjerat maka akan semakin baik juga Jiendra tidak bisa menganggu kebangkitan dirinya.

Reincarnation || Nosung || End √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang