"Kamu sudah bangun Andy?"
Jiendra langsung mengedarkan pandangannya, dia melihat Jenvin yang sedang duduk di hadapannya bersama yang lain, bahkan ada Marko.
"Aku kenapa?" Tanya Jiendra.
"Kamu sedikit terluka, sekarang sudah tidak apa" jawab Charlie.
"Aku sudah membuatkan mu beberapa obat, untuk kelas akan di undur sampai 3 hari kedepan karena keadaan beberapa murid yang tidak baik" ucap Renjana.
"Arghh kepalaku rasanya sakit sekali" ucap jiendra dengan memegangi kepalanya.
"Semoga bertahan" batin Jenvin.
"Aku akan membawakan makanan untukmu Andy, setelah itu kamu harus meminum obat ya?" Ucap Joel.
"Terima kasih, tapi aku rasa aku baik baik saja" ucap Jiendra.
"Tidak, kamu harus banyak minum obat yang sudah kubuat. Kamu harus sembuh, melihat keadaan mu kemarin dan terus tertidur itu membuatku sangat khawatir" ucap Enver.
"Dengarkan temanmu Jien" ucap Marko.
"Kak Marko kenapa kamu ada disini?" Tanya Jiendra.
"Apa salah seorang kakak melihat keadaan adiknya?" Tanya Marko.
"Tidak, kalian tidak perlu berlebihan aku baik baik saja, sungguh" ucap Jiendra.
"Tidak, istirahatlah dengan baik" ucap Jenvin.
Setelah itu mereka langsung keluar dari kamar Jiendra, Jiendra sendiri sedang merasa aneh karena dia merasa dia telah melupakan semua.
"Ah sudahlah" ucap lirih Jiendra.
Dia langsung membaringkan tubuhnya kembali, dia sedang memikirkan raja iblis yang waktu itu, terasa begitu dekat dengannya.
"Apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa aku sampai tidak mengingat apapun, padahal aku merasa diriku telah sadar" batin Jiendra.
Jiendra menatap kearah luar jendela, dia langsung beranjak dari duduknya dan membuka jendela tersebut lalu menghirup udara segar.
"Masa bodoh deh, males memikirkan hal seperti itu"
Jiendra merentangkan tangannya, dia melihat beberapa siswa yang lewat di depan asramanya, mereka terlihat begitu rukun.
"Ah iya juga, mereka sekarang sudah mengetahui aku seorang pahlawan. Tapi, kak Marko dan kak Jenvin belum" ucap Jiendra.
"Akh kenapa inilah, dadaku terasa sesak sekali" ucap jiendra dengan memegangi dadanya.
"Hallo pagi, Andyvon?" Teriak seseorang dari bawah sana.
"Ah halo.... aku tidak tahu namanya" saat Jiendra membatin, dia mulai memalingkan wajahnya dengan membuat ekspresi aneh.
"Kau baik baik saja bukan?" Tanyanya.
"Ah emm, aku baik baik saja. Ngomong ngomong siapa namamu, dan kamu dari asrama mana?" Tanya Jiendra.
"Aku Leo, aku berada di asrama 9 Andy, semoga lekas sembuh ya" ucapnya dengan berlalu pergi.
"Emm terima kasih" jawab Jiendra santai.
Dia menatap kepergian orang itu, mah sepertinya memang lebih asik jika berjalan jalan di luar seperti ini, tapi keadaannya juga belum cukup membaik.
"apa pakai skil heal aja ya?" ucap Jiendra.
"tapi gk papa kah, kan ini gk terlalu penting" ucap Jiendra, setelah itu dia memilih untuk menuju kasurnya dan menyembuhkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation || Nosung || End √
Fantasía"Tidak masalah aku menyimpan memori ini sendiri, karena dunia ini tidak adil dan tidak menginginkan kita untuk bersama" Jiendra Arfond Eciest adalah seseorang murid akademik sihir khusus pahlawan. tapi dia memiliki kekuatan sihir yang di luar nalar...