Jiendra saat ini tengah belajar di perpustakaan akademi bersama Renjana, mereka hanya berdua karena yang lain sedang pergi pada urusan mereka masing masing.
"Kak Renjana menurut mu apa it si —" ucapan Jiendra terpotong saat mendengar suara dentuman yang sangat keras, dia langsung menatap kearah Renjana dengan wajah terkejut.
"Suara apa itu?" Tanya Renjana dan Jiendra menggelengkan kepalanya tanda dia juga tidak tau.
"Ayo kita periksa" ujar Jiendra, Renjana mengangguk setuju dan berlari bersama dengan Jiendra keluar dari perpustakaan.
Setelah mereka keluar dari sana kebetulan ada Joel yang juga ikut menyusul. Bahkan di perjalanan sangking banyaknya anak murid yang keluar, mereka juga bertemu Leanne yang meminta untuk bergabung.
"Hahh itu Charlie!!" Teriak Joel menunjuk Enver, Charlie dan Marko yang berada di sana.
Jiendra langsung berlari kearah mereka, dimana disaat itu cuaca berubah menjadi sangat gelap bewarna merah mengerikan seperti warna darah.
"Ini" terkejut Jiendra saat merasakan aura yang tak lain dari raja iblis itu, dia melihat sebuah bangunan sekolah yang hancur dan dia menatap kearah sekelilingnya.
Tak lama sebuah kilatan bewarna ungu bersinar, mereka menatap sosok raja iblis itu di atas langit yang ternyata.
"Dia sudah sepenuhnya bangkit" ucap Jiendra, Charlie dan Marko melirik sekilas kearah Jiendra dengan menyunggingkan senyum.
"Raja iblis, bangkit!!" Pekik Renjana.
"Lompat!!" Perintah Jiendra, dan benar saja bahwa raja iblis itu sedang mengarahkan serangan kearah mereka.
Tak lama raja iblis itu menghilang lalu tiba tiba sudah di belakang Jiendra hingga Jiendra secepat kilat menggerakkan tubuhnya menghindari, kemudian jiendra mengeluarkan pedang sucinya berhadapan dengan sang raja iblis.
"Andy, ak —"
"Jangan ganggu mereka Renja" Charlie memotong ucapan Renjana, bahkan dia menyegah renjana untuk tidak mengeluarkan busur mananya.
"Apa yang kamu katakan, Andy dalam bahaya?!" Sentak Renjana tidak terima.
"Tapi Andy seorang pahlawan, jika kamu membantunya sama saja meremehkan dia dihadapan sang raja iblis" ujar Charlie, Renjana langsung terdiam.
Mereka menatap Jiendra yang bertarung dengan raja iblis tersebut, dan tiba tiba saja datang beberapa mosnter yang begitu besar dan mengerikan. Tidak hanya satu, bahkan hampir 10000 ribu yang datang.
"Apa apaan ini, aku tidak sempat menolong semua orang" batin Jiendra dia masih di sibukkan dengan raja iblis ini.
"Semua anak murid akademi, bersiap!!" Titah para professor, beberapa anak murid itupun mulai bersiaga dan melawan monster yang berdatangan tersebut.
"Kita bantu Jiendra dari bawah!!" Ujar Renjana.
"Baik" jawab joel dan enver serentak, sedangkan Charlie dan Marko juga Leanne hanya diam saja menatap pertarungan itu.
Renjana dengan gesit juga berkat bantuan mana dari Jiendra waktu lalu berhasil mengendalikan beberapa gerakan untuk ilmu berpedang.
Tring
Renjana menangkis kuku monster yang hampir mengenainya, lalu joel melompat ke punggung sang monster hingga menusuknya di bagian perut, Enver menendang monster itu hingga terpental jauh.
"Heii, apa yang kalian lakukan!!" Teriak Renjana pada Charlie, Marko dan Leanne yang hanya menonton.
"Ice blance"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation || Nosung || End √
Fantasía"Tidak masalah aku menyimpan memori ini sendiri, karena dunia ini tidak adil dan tidak menginginkan kita untuk bersama" Jiendra Arfond Eciest adalah seseorang murid akademik sihir khusus pahlawan. tapi dia memiliki kekuatan sihir yang di luar nalar...