Part 2

66.2K 2.5K 20
                                    

༺༻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺༻

"PAPI?! ALIN MAU MAIN SAMA SEAN" teriaknya dipenjuru Mansion.

"ALINA?! SINI DULU SAYANG". titah sang papi yang ikut berteriak.

Mendengar teriakan papinya, Alina langsung ngibrit menghampirinya yang sekarang sedang berada di ruang keluarga.

"Kenapa papi?". tanyanya dan duduk di sebelah papinya.

"Ini papi punya hadiah untuk putri kesayangan papi". ujarnya sambil menyodorkan bingkisan.

"Wah!! Ini apa papi? Alin buka ya".

Dengan girangnya Alin membuka bingkisan itu, yang ternyata isinya adalah boneka barbie terbaru. Mata Alin berbinar dan menatap gemas kepada bonekanya itu.

"Papi!! Alin suka banget, makasih papi. Alin sayang papi banyak-banyak".

Brian mengangguk seraya mengusap kepala Alin.

"Sama-sama sayang, oh iya?! Kamu tadi mau main sama Sean?". Tanya papi.

Alin mengangguk semangat "Iya papi".

"Buat jajan". papi menyodorkan uang kertas ke Alina dan langsung diterima baik olehnya.

"Makasih papi!! Alin main dulu ya pi? BYE DUDA PAPI KESAYANGAN ALIN". pamit Alina berteriak sambil berlari menuju luar Mansion.

Brian geleng-geleng melihat kelincahan putrinya itu sangat aktif sekali.

"Dasar anak itu". kekeh Brian.


༺༻

"SEAN?! SEAN?! MAIN YUKKK" teriak Alina dari pintu Mansion Sean sambil memencet brutal bel yang ada di samping pintu.

Ceklek

"Apaan sih cil?! Lo ganggu gue molor aja".  ujar sang empu yang dari tadi namanya di panggil Alin.

Sean menguap lebar lalu mengusap wajahnya dan memandang gadis boncel yang ada di hadapannya yang kini sedang menyengir lebar.

"Kok Sean tidur sih? Ini udah jam 15.30 sore loh padahal?".

Setelah mengatakan hal itu, ia langsung masuk ke dalam rumah Sean.

"Yaelah, main nyelonong aja tu bocil". gumamnya sambil mengikuti Alin masuk ke dalam.

"Iya, gue ngantuk banget tadi cil". ujarnya.

"Sean?".

"Hmm".

"Main barbie yuk?".

Mata Sean melotot garang ke arah Alin, lalu menatap meja ruang tamu yang kini penuh dengan mainan Barbie yang tadi dibawa Alin.

"Mampus". batinnya.

"Alin punya barbie baru loh!! Tadi duda papi kasih ke Alin".  katanya riang.

ALINA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang