Part 4

56.9K 2.1K 33
                                    

Hari minggu sore tepatnya kini berada di dalam kediaman Delwyn, Brian yang sedang berkutat dengan macbooknya sambil menonton tv di ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu sore tepatnya kini berada di dalam kediaman Delwyn, Brian yang sedang berkutat dengan macbooknya sambil menonton tv di ruang keluarga. Salah, Ralat! bukan Brian yang menonton tv, tapi tv yang menonton Brian. Karena hot duda itu sedang sangat fokus mengerjakan beberapa pekerjaan kantornya.

Jari-jari yang tadinya menari diatas keyboard kini berhenti seketika, Brian menoleh kanan kirinya dan ia beranjak mencari Alin, jika karena seorang Alin sudah tak bersuara dan tak terlihat batang hidungnya pertanda BAHAYA!!.

'Mampus, apalagi sekarang yang bocah edan itu perbuat' batin Brian dengan menelusuri satu persatu ruangan di kediamannya.

Ketika ingin mencari putrinya ke halaman depan mansion, ia bertemu salah satu maid yang berpapasan denganya.

"Kemana putri saya?".

"A-anu, di dapur tuan".

Mendengar jawaban salah satu maidnya, mata Brian melotot. Dengan langkah lebar ia menuju dapur yang berada tak jauh letaknya.

Tap

Tap

Tap

DUARRR!!

Brian yang baru sampai di dapur melotot dan mulutnya menganga lebar.

Demi kancut piranha!.

Dapurnya yang semulanya bersih dan rapih, kini berantakan seperti habis kena labrak istri sah! Tepung berceceran di lantai, panci dan alat masak lainnya sudah tidak berada di tempatnya.

Sang pelaku yang membuat kekacauan tersebut hanya cengir-cengir sampai giginya kering. Brian yang melihat raut polos putrinya pun menghela napas sambil mengelus dadanya yang rata itu.

'Sabar Brian, sabar. Inget, anak lo emang kek cacing kepanasan'. batinnya.

Brian lebih memilih putrinya itu mengoceh dan berulah didepannya. Daripada putrinya diam tak ada suara, tapi tiba-tiba membuat kekacauan yang membuatnya ingin resign jadi duda anak 1. Ingin rasanya Brian menjual putrinya ke Lazada, tetapi sebelum ia melakukan itu. Maminya sendiri yang akan menjualnya ke Lazada!!, meskipun Alin kelakuannya seperti cacing kepanasan, Alin tetap menjadi cucu kesayangan mami Brian.

Alin mendekat ke Brian sambil menyodorkan hasil karya buatannya yang enaknya melebihi resep koki terkenal itu dengan senyum yang mengembang.

"Duda papi, Alin bikin kue khusus untuk duda papi yang paling ganteng tapi boong loh!!".

Brian mengamati kue tersebut dengan alis mengkerut, resep awur-awur an apalagi ini yang dibuat oleh putrinya? Dari penampilan kue tersebut memang cantik dan menggoda selera, tapi rasanya itu loh! Sangat mencurigakan.

Alin itu sama sekali tidak bisa memasak, jangankan memasak. Menghidupkan kompor saja ia tak tahu caranya!.

"Kamu mau racunin papi apalagi kali ini?". Tanyanya penuh dengan tatapan horor.

ALINA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang