Part 9

41.7K 2.8K 14
                                    

"SELAMAT PAGI DUNIA"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SELAMAT PAGI DUNIA"

uhukk

Brian dan Franco yang tadinya bersantai di meja makan sambil menikmati kopinya tersedak karna teriakan Alin. Mereka berdua menoleh keatas, tepat di tangga Alin turun dengan wajah berseri-serinya. Ia bahkan tidak merasa berdosa karna sudah membuat papi dan opinya tersedak karna suara indahnya.

"Heh?! siapa suruh teriak pagi-pagi?". marah Sabrina yang tiba-tiba sudah sampai meja makan dengan membawa susu. Tadinya ia berada di dapur membuatkan susu untuk Alin tapi ketenangannya terganggu dengan teriakan cempreng cucunya.

Alin hanya cengengesan saja.

"Nyengir mulu, Gigi kering baru tau rasa!". umpat Brian dalam hati. Mana mungkin ia berani mengumpati Alin didepan orangtuanya, bisa-bisa ia dicoret dari KK.

"Alin tuh lagi seneng tau, ini kan hari kedua Alin sekolah". ujarnya.

"Jadi Alin seneng nih sekolah?". sahut Franco.

Alin mengangguk semangat dengan senyuman yang tak luntur dari bibir mungilnya. "Alin seneng banget, soalnya Alin punya banyak teman. Alin jadi gak kesepian lagi".

Tanpa sadar ucapan Alin membuat ketiga orang didekatnya terdiam. Merasa bersalah, karena kejadian masa lalu membuatnya harus menjadi burung dalam sangkar emas. Tapi itu semua demi kebaikan Alin, suatu saat pasti nanti Alin akan mengerti mengapa mereka melarangnya berinteraksi pada dunia luar.

"Kok pada diem? Alin laper nih"

"Eh? i-iya. Alin mau sarapan apa sayang?". ujar Sabrina sambil tersenyum canggung.

"Alin mau roti aja deh Omi".

Tak lamapun mereka bertiga sarapan dengan tenang tanpa gangguan dari biang kerok Alina.

"Setelah ini biar Omi sama Opi yang antar Alin ke sekolah". ujar Sabrina.

"Loh loh, kan rumah Mami beda arah sama sekolah Alin. Biar Brian yang antar aja". sahut Brian.

"Diem deh, Mami gak ngomong sama kamu ya Brian". Sabrina melotot kepada Brian, yang dipelototi hanya bisa mendengus.

"Eh eh daripada rebutan, mending Alin berangkat sendiri aja deh". Alin kesal menjadi bahan rebutan seperti hp Ipong flashsale di toko oren!.

"Mau berangkat naik apa?"tanya Brian.

"Naik Onta"

Franco dan Sabrina melongo, sedangkan Brian menghela nafas lelah. Ia heran kepada Alin, sifat absurdnya ini menurun dari siapa? perasaan semua kaluarganya normal deh. Apa waktu Alin bayi ia salah memberi susu? bukan susu formula yang ia berikan tapi air rendaman beras alias tajin?.

"Terserah deh, yang penting gak makan ternak warga".

༺༻

Baru saja Alin turun dari mobil, jadinya ia tadi diantarkan oleh Omi, Opi dan Duda papinya. Tidak jadi naik Onta.

Kesal Alin tuh!.

Alin berjalan dengan santai menuju ke kelasnya, disepanjang perjalanan tak sedikit siswa maupun siswi yang menyapanya. Sejak accident ke-4 Mwb (most wanted boy)  yang tiba-tiba dekat dengannya ia menjadi bahan gosip kebanyakan murid SMA TUNAS BANGSA. Hebat, baru hari pertama sekolah sudah terkenal. Memang tidak bisa diragukan ketenaran 4 mwb sekolah tersebut.

Langkah kaki Alin terhenti saat ia melewati parkiran sepeda motor karena namanya diteriaki oleh seseorang.

"ALIN?! WOI SINII"

"BOCIL SINI DEH"

Edward dan Diego melambaikan tangannya ke arah Alin. Sedangkan Sean dan Mike hanya terdiam.

"Selamat pagi teman-teman Alin". sapanya riang saat sudah berada di depan mereka ber-4.

"Pagi juga jodoh gue". ujar Edward.

"Morning too Sweatheart". ujar Diego.

"Yang gak jawab pantatnya bisulan!". kata Alin menyindir Sean dan Mike.

"E-eh yang bener aja dong! masa seorang Sean yang tampannya paripurna bagai bulan purnama bisulan? iya deh, Pagi too Bocil". ujar Sean menanggapi, bisa bahaya jika ia bisulan.

"Pagi". Mike berujar dengan datar.

"Nah gitu dong!". ucap Alin.

Sean merangkul pundak Alin, tentu saja membuat siswa siswi yang berlalu lalang memusatkan perhatian kepadanya. Ada beberapa yang memandang sinis ada juga yang memandangnya gemas, bagaimana tidak? murid baru bisa langsung dekat dengan 4 pentolan sekolah.

"Nanti istirahat bareng kita, okey?". tanya Sean, bukan bertanya lebih tepatnya memerintah.

"Eum, tapi Alin bareng sama Salju". sahut Alin mendongak. Ia tidak tinggi juga tidak pendek. Namun jika disejajarkan dengan Sean ia hanya se-bahunya.

"Gabung aja kalau gitu, gimana?". tawar Diego. Ia juga menyenggol lengan Mike yang sedari tadi diam dan menatap Alin terus menerus.

"Wah, makin rame dong? boleh deh nanti Alin bilang Salju".

"SAYANG"

Tiba-tiba gak ada angin gak ada hujan gak ada petir datanglah siswi kelas X IPS 1 yang datang dan kini menggelendoti lengan Mike. Mike berusaha melepaskan rangkulannya dari siluman monyet ini, eh maap julid! maksudnya Pevita.

Pevita Joerg  salah satu siswi yang terkenal dengan sifatnya yang sok iye, semena-mena dan suka menindas yang lebih rendah darinya. Ia mempunyai 3 sahabat yang selalu menempel kemanapun ia pergi, seperti ratu dan dayangnya. Sifat sahabatnya pun 11 12 denganya, memang manusia yang ginjalnya layak dicubit! .

"Gausah pegang-pegang, najis!"

Setelah mengatakan itu Mike pergi meninggalkan Pevita dan ke 3 sahabatnya dan disusul oleh Sean yang masih merangkul pundak Alin. Untuk Diego dan Edward mereka masih berada di tempat, tugas mereka adalah julid!

"Haha, najis gak tuh?! mampus, mangkanya jangan kecentilan jadi orang" Diego berkata dengan sewot lalu ia pergi.

"Ikan hiu minum susu, sukurin deh lu". Edward pun juga pergi mengikuti ke-3 sahabatnya dan meninggalkan Pevita yang emosi.

"Sialan!"



༺༻

🙍‍♀️" tau gak ada yg lebih ngeselin dari nginjek tai ayam?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🙍‍♀️" tau gak ada yg lebih ngeselin dari nginjek tai ayam?".

🙍‍♂️"waduh, apaan tuh?".

🙍‍♀️"tuh, yang baca tapi kagak vote😤".

ALINA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang