Jam istirahat telah tiba, di dalam kantin kini sedang ramai oleh murid-murid yang sedang mengantri untuk membeli makanan ataupun minuman.
Dimeja yang berada ditengah-tengah berisi 6 manusia yang baru saja mendapatkan makanannya masing-masing.
"Lo bawa bekal apa tuh, Lin?" .tanya Snow sambil melirik kotak bekal Alin.
Alin tersenyum dan membuka kotak bekalnya.
Edward, Snow dan Diego melongo melihat bekal tersebut. Bekal itu cocoknya untuk anak Paud/ TK, namun mengingat sifat Alin yang memang polos seperti anak Tk mereka memakluminya.
Alin itu polos, bahkan ia saja baru mengenal dunia luar baru-baru ini. Alin bukan tipe ppb alias polos-polos bangsat atau polos yang menye-menye. Disenggol semut langsung masuk UGD, dibentak dikit nangis dan jangan lupakan sifat absurd dan barbarnya itu sudah mendarah daging!.
"Lucu gak hehe?". tanya Alin sambil mengedip-kedipkan matanya seperti orang cacingan.
"Lucu banget, siapa yang bikin?". Tanya Snow menimpali.
"Ini yang buat Omi". jawabnya.
"Omi? siapa?". tanya Diego yang mewakili temannya, kecuali Sean sudah tau.
"Omi itu, maminya papi Alin, Nenek Alin". jawabnya sambil tersenyum lebar.
Mereka hanya mengangguk-anggukkan kepalanya lalu mulai makan makanan masing masing dengan nikmat.
"Lo dianter siapa, kok gue lihat mobil yang kemarin jemput lo beda sama kaya tadi?". tanya Snow.
"Alin dianter sama Papi, Omi dan Opi". sahutnya.
"Mami lo kemana kok gak ikut? Kerja ya?". Tanya Edward.
Alin menoleh ke arah Edward, binar di matanya sedikit meredup. "Alin gak tau mami kemana, Edward tau gak mami Alin ada di mana?".
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINA [tahap revisi]
Teen FictionAlina Brianna Delwyn, gadis cantik dan polos dengan sejuta sifat ajaib bin bar-barnya. Alina itu petakilan, tidak bisa diam dan suka savage kalau bicara. Selalu membuat orang di sekitarnya darah tinggi dan harus extra sabar jika berbicara dengan ga...