Part 23

33.4K 1.9K 22
                                    

Emg bowlee baca doang tapi kaga mau vote? Kezel deh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emg bowlee baca doang tapi kaga mau vote? Kezel deh!

༺༻

Alin berhenti di pinggir jalan lagi, ia tadi melihat ada yang jualan cireng. Dia tuh pecinta cireng garis keras!.

"Mang, Cireng isi nya masih banyak?".

"Masih neng". Jawab penjual itu.

"Alin mau! Alin borong semua deh".

"Wah?! Seriusan neng? Gak boong kan?" Penjual itu bertanya dengan tatapan menyelidik.

Alin mengangguk mantap, penjual cireng itu memberikan tempat duduk agar Alin tidak capek menunggu saat pesanannya di goreng.

"Halo?". Alin merasakan getaran pada ponselnya ternyata Brian yang menelfon gadis itu.

"Alin dimana? Kok belum pulang?". Tanyanya dari sebrang.

"Alin lagi di pinggir jalan nih papi".

"Ngapain?".

"Duduk".

"Lah? Maksud papi tuh Alin ngapain dipinggir jalan lagi duduk?". Brian untungnya ia punya stock sabar setebal duitnya.

"Ohh, Alin lagi beli cireng. Sebentar lagi pulang kok, kenapa? Papi kangen ya sama Alin?".

Disana Brian membuang napasnya kasar. "Terserah lah, yang penting gak makan ternak warga".

Tut

Brian memutuskan panggilannya sepihak, Alin cemberut.

"Neng, ini pesanannya sudah jadi".

Alin berdiri, lalu menyerahkan uang ke penjual itu.

"Ini uangnya kelebihan".

Penjual itu mengembalikan uang ke Alin, tapi langsung ditolak gadis itu. "Ini lebihannya mamang ambil aja".

"Wah?! Makasih banyak ya neng".

Alin mengangguk dan tersenyum. Ia berpamitan kepada penjual cireng itu lalu menaiki motornya dan langsung pulang ke Mansion.

༺༻

"DUDA PAPI?! ALIN UDAH PULANG DENGAN SELAMAT LOH!!".

Baru saja sampai di Mansion gadis itu sudah berteriak, tadi didepan ia melihat mobil Brian berati papinya ada didalam. Alin berlari menuju ruang kerja Brian sambil menenteng 2 kantung plastik cireng yang ia beli tadi.

Tok

Tok

Tok

Ceklek

Alin membuka ruangan kerja Brian, dan melihat pria itu sedang fokus pada pekerjaanya.

"Papi lagi apa?".

ALINA [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang