Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelum mulai baca bismillah dulu. Hehe
Gatau karyaku ini bakal keren apa ga, tapi bakal aku usahain kok. Malah curhat.
Pokoknya, moga suka happy Reading.
༶•┈┈⛧┈♛
Seorang gadis dengan setelan hitam, dengan memakai celana jeans hitam dan hodiie yang juga hitam. Pergi melangkah ke salah satu ruangan di Universitas yang ada di jakarta.
Hari ini ia agak terlambat karna adeknya yang seperti dajjal. Menyuruhnya harus mengerjakan PR, disaat ia ada jadwal kuliah pagi. Dan yang paling menjengkelkan, prnya itu bejibun dan harus dikumpul sekarang. Emang dasar.
Gadis itu mengetuk pintu lalu berkata, "Misi mr. "
Kedatangan gadis tersebut membuat semua mata tertuju padanya. pasalnya, ia telah telat hampir setengah jam dan dosen mungkin sebentar lagi keluar.
"Dari mana saja kamu letta? " Ucap dosen itu pada Alleta. Ya, alleta aufira caroline.
"Lagi ada urusan mr, " Jawab Alleta sambil tersenyum ramah.
"Baiklah, silahkan duduk ditempatmu, " Ucap dosen itu lalu lanjut mengajar.
Alleta melangkahkan kaki jenjangnya menuju mejanya. menaruh tas lalu mendengarkan penjelasan sangat dosen. Tanpa dia sadari, ada seorang pemuda dari arah barat yang sedang memperhatikannya .
'Perempuan unik itulah yang disimpulkan pemuda itu atas apa yang ia lihat. Setelah sadar apa yang ia lakukan, ia pun beristighfar berulang kali. "Astaghfirullah Hal'adzim, dosa yid, " Ucap zaid pada dirinya sendiri.
Adryan zaidan al-faqiroh. Seorang gus dari ponpes Al-FAQIROH ,sekaligus mahasiswa di Fakultas Hukum di Universitas jakarta.
Gus zaid berulangkali beristighfar sehingga mengganggu fokus temannya yang ada disamping. "Kenapa yid? " Tanya zahlen. Andry zahlen Ar-rosyid. Teman seperjuangan yang telah menemaninya dari balita sampai sekarang. Kalau orang-orang bilang mungkin namanya sahabat.
"Ah, tidak apa-apa. hanya dzikir pagi aja, afwan ya kalo kamu terganggu. "Ucap zaid dengan nada bersalah.
" Tidak apa-apa. Hanya saja saya melihat tadi kamu gelisah. Apa kamu ada masalah? "
"Tidak apa-apa, zahlen. Sukron telah peduli. "
"Kalau ada masalah jangan sungkan, " Ucap zahlen sambil tersenyum. Dan dibalas anggukan oleh Gus zaid.
"Itu yang disebelah kanan, kenapa dari tadi mengobrol terus.? " Tanya dosen yang mendapati mereka berdua mengobrol.
"Maaf mr. "
"Afwan mr. "
Ucap mereka berbarengan.
Pelajaran berlanjut hingga jam telah menunjukkan pukul 13.00 . Jam pelajaran usai dan semua mahasiswa keluar dari ruangan. Kecuali, zaid yang masih sibuk mencari tasbih nya.
"Dimana ya? Apa tadi jatuh terus putus? " Tangannya masih mencari hingga menemukan tasbihnya yang telah berserakan karna talinya yang sudah lapuk.
"Yaallah, ternyata benar sudah putus. "
Gus zaid pun memungutinya lalu memasukkannya kedalam saku. Selesai, Gus zaid melangkahkan kakinya keluar dengan tergesa-gesa karna teringat ia harus mengantar uminya kepasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Lelakiku [On Going]
Teen Fiction"Aku suka tantangan, namun jika tantangannya adalah mengambilmu dari tuhanmu maka aku tidak akan sanggup"-aletta aufira Caroline. " Cintailah manusia dengan sewajarnya, dan dahulukan cinta kepada Tuhan bukan kepada ciptaannya "-adryan zaidan al-faq...