18. larangan

21 8 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jangan lupa vote, pokoknya vote. Yang ga vote berarti lagi maling kan? Hehe maaf.

Oke, sebelum membaca alangkah baiknya kita mengucap:

[بسم الله الرحمن الرحيم]
Bismillahirrahmanirrahim

(اللهم صل على سيد نا محمد،و على ال سيد نا محمد.)

Allahumma sholi 'ala sayyidina muhammad, WA 'ala ali sayyidina muhammad

Udah ibadah apa belum?

♩✧♪●♩○♬☆

Lebih baik menahan hawa nafsu didunia
Dibandingkan harus menahan gejolak api neraka.

♩✧♪●♩○♬

♛┈⛧┈┈•༶
Alleta, serta yang lainnya kini masih berada di masjid. Sholat maghrib sudah dilaksanakan 15 menit yang lalu. Rencananya, mereka ingin menunggu waktu isya sambil membaca Al-Quran. Alleta yang juga masih terbata-bata bacaan Al-Quran nya dibantu oleh chia dan Raisya.

Namun ditengah asyiknya mengaji, Tiba-tiba Adel merasa sakit perut yang luar biasa. Dan segera menuju toilet memenuhi hajat alamnya. Dengan menarik lengan Alleta yang masih sibuk dengan bacaannya. "Temani ya letta. Aku udah ga tahaaaan. " Alleta pun mengangguk dan mengikuti Adel dari belakang.

Karna wc yang terletak di belakang masjid, memungkinkan untuk keluar terlebih dahulu. Dan Alleta, ia lupa menggunakan sendal serta kaos kaki sehingga kaki mulusnya terekspos. Meski hanya bagian telapak dan punggung kaki, namun itu tetaplah aurat.

Adel yang buru-buru juga melupakan mukena yang masih berada dikepalanya. Setelah sampai dibelakang, Alleta melihat ada sebuah pembatas. Berupa pagar dinding yang tinggi untuk membatasi wilayah perempuan dan laki-laki. Adel yang sedari tadi sudah masuk membuat Alleta harus menunggu.

Dirasa lama, Alleta pun melangkah mendekati tempat duduk yang berada di sana. Sambil kembali mengusap wajah karna selalu berfikiran tentang Ezra. Padahal ia sudah berjanji untuk sejenak melupakan orang itu. Toh, jika Ezra memang mencintainya, maka ia pasti berani melamarnya ke ayahnya.

Karna terus melamunkan itu, Alleta berniat untuk menyegarkan fikiran dengan wudhu. Meski wudhu nya belum batal, tapi mengulangi lebih baik kan? Hanya sekedar menghilangkan fikiran tentang seseorang itu.

Saat Alleta sedang berwudhu, ternyata Adel telah selesai dengan urusan alamnya. Terlihat juga Adel kini ikut berwudhu disebelah kanannya. Selesainya berwudhu' mereka kembali kedalam dengan Alleta berada di belakang. Karna tak tau ia dibawa kemana, Alleta tersentak karna menyadari kini sudah berada di wilayah laki-laki.

"Kakak tunggu sebentar yaaa? Aku mau liat Gus zaid dulu. Biasanya dia masih disini. " Pesan Adel pada Alleta. Alleta yang tak mengerti apa-apa hanya mengangguk pelan, dan menunggu diteras masjid dengan menolehkan pandangannya kedalam.

Ya, didalam sana masih banyak terdapat laki-laki yang berkumpul. Alleta tidak terkejut karna itu. Sebab ia juga tahu bahwa itu rapat penting. Dengan terus menunggu, Alleta kini berubah posisi. Yang tadinya berdiri kini duduk.

Waktu terus berjalan, sehingga jam telah menunjukkan pukul 19.35 . Alleta juga sudah bosan menunggu. Ia mau masuk dan melanjutkan bacaannya tadi.

'Apa Adel sudah kembali kedalam? Jika iya, mengapa tak menemuiku dahulu? Ah sudahlah, mungkin dia lupa' batin Alleta. Lalu beranjak dari sana sambil melangkah lebar.

Gusku Lelakiku [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang