Hola holaaaaa.
Assalamu'alaikum semuanya.
Udah siap bacanya?
Jangan lupa vote.....
Tandain typo papay.
♛┈⛧┈┈•༶Alleta melarikan diri ketika pandangan polisi itu beralih padanya. Ada sekitar tiga polisi yang mengejarnya membuat Alleta panik.
Saat melalui gang yang sempit, Tiba-tiba ada yang menarik tangan ya. "Ampun pak, ampun. Ga lagi deh saya balapan. Janji. " Ucap Alleta yang mengira bahwa yang menariknya adalah polisi.
Terdengar suara tawa dari samping membuat Alleta refleks menoleh. Ia sedikit terkejut karna yang menolongnya adalah anak kecil laki-laki yang mungkin berumur 13 tahunan. Yang lebih mengherankan lagi, mengapa bocah sekecil ini berada di sini malam malam?
Apa orang tuanya tak mencarinya? Karna penasaran , Alleta pun menanyakannya, " ngapain disini lu cil? Udah malem, pulang yok. "
Agak tak sopan memang, tapi Alleta memang begitu, omongannya suka ceplas-ceplos. "Aku ga sendirian kok kak, aku sama abang. " Ucap bocil itu sambil menunjuk kearah lelaki didepan minimarket."Eh makasih deh cil. Btw ngapain bocil digang sempit gini? " Tanya Alleta sambil mengacak rambut anak laki-laki itu.
"Siapa itu? " Nampaknya polisi telah hendak pergi dari sana. Namun mendengar suara membuat mereka curiga.
Sontak saja membuat keduanya kembali berdiam dan bersembunyi dibalik Kardus-kardus bekas. "Sepertinya tidak ada disini, " Ucap polisi tadi lalu kembali ke mobilnya.
"Huuuuh, " Alleta pun menghela nafas lega dan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Yaudah cil, sana gih samperin abang lo. " Ucap Alleta.
"Bentar deh kak. Zahid lagi kesel ama abang, " Ucap bocil itu sambil bersedekap dada. Dari sini Alleta dapat menyimpulkan bahwa nama anak kecil didepannya adalah Zahid.
"Eh nanti dicariin gimana? "
"Biarin, " Zahid tetap kekeuh pada pendiriannya.
"Gini deh, karna kamu udah nolongin kakak. Kamu kakak traktir es krim gimana? "
"Beneran? " Mata Zahid berbinar mendengarnya, namun tak berselang lama senyumnya menghilang dan dia menunduk. "Tapi umi bilang kalo udah nolong orang, ga boleh minta traktir, " Sambung Zahid.
"Ini kan kakak yang traktir, gapapa dong. " Bujuk Alleta lagi.
Ini sebenarnya rencananya agar Zahid ditemukan oleh abangnya. "Iya deh, " Akhirnya Zahid menyetujui dan melangkah menuju minimarket tadi.
Sesampainya didalam, Alleta mengajak Zahid menuju Tempat es krim dan mempersilahkan Zahid mengambil sepuasnya. Namun, yang ia lihat Zahid hanya mengambil satu es krim saja.
"Kenapa bocil ambil satu aja? Gapapa kali. Ambil aja sepuasnya. Gausah sungkan. "
"Nggak kak, ini aja. Nanti malah dimarahin abang. "
"Owh yau-"
Belum selesai ucapan Alleta namun terpotong karna sebuah suara. "Zahiiiiiid, " Panggilan ini terdengar dari sosok lelaki yang berada dekat rak cemilan. Sepertinya itu abangnya bocil.
Zahid pun menghampiri lelaki itu tak lupa berterimakasih pada Alleta. Setelah kepergian mereka, Alleta baru ngeh bahwa lelaki tadi adalah tema sekampus nya. "Eh? Tu cowok mirip banget ama cowok aneh dikampus. Kalo ga salah, namanya zaidan tadi. Apa beneran dia? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Lelakiku [On Going]
Teen Fiction"Aku suka tantangan, namun jika tantangannya adalah mengambilmu dari tuhanmu maka aku tidak akan sanggup"-aletta aufira Caroline. " Cintailah manusia dengan sewajarnya, dan dahulukan cinta kepada Tuhan bukan kepada ciptaannya "-adryan zaidan al-faq...