Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yaraaaa kembali lagi....pasti gaada yang nungguin kan?
Astaghfirullah, gaboleh pesimis.
Kalian juga yaaa. Jangan kayak aku hehe.
Happy reading.
♛┈⛧┈┈•༶
Hendra berjalan dengan kesal menuju mobilnya. Perasaannya sangat jengkel dengan perkataan putrinya itu. Bagaimanapun, putrinya telah melewati batas dalam mencintai.Tidak apa jika putrinya itu ingin pindah keyakinan, namun jika Putrinya itu pindah keyakinan disebabkan hanya seorang lelaki, maka demi Tuhan Hendra tak rela.
Terkadang, cinta hanya akan membuat seseorang bodoh . Bukan, bukan cintanya yang salah, namun penggunanya. Kesucian cinta telah dinodai oleh kebodohan manusia karna nafsu ingin memiliki.
Membuat manusia menghalalkan segala cara untuk memiliki pasangannya. Meski itu harus mengorbankan rasa sayangnya, yang terkadang membuat orang yang katanya disayanginya malah terluka. Obsesi ini mengakibatkan pasangannya tidak nyaman dan ingin segera pergi dari sang kekasih.
Lalu, hubungannya akan hancur secara perlahan. Memang, hubungan yang diawali dengan paksaan keadaan hanya akan mengakibatkan luka yang menganga. Rasa nyaman yang tadinya sangat terasa akan perlahan menghilang dan tergantikan dengan kebencian dan kemuakan yang tiada tara.
Orang yang kita cintai, tidak harus tuk dimiliki. Dan seperti kata orang-orang, titik tertinggi dari mencintai adalah mengikhlaskan.
Namun, manusia malah menghilangkan perasaan ikhlas itu, dan menggantikannya menjadi sebuah pemaksaan pelanjutan hubungan toxic.
Egois. Ya, itu sudah sangat menjalar dalam pikiran manusia , dan manusia sering menganggapnya sebagai hal yang biasa. Mereka beranggapan, bahwa hidup tak hanya tentang mengalah. Memang begitu, namun tanpa sadar mereka malah menanamkan sifat itu sebagai kebiasaan dalam jati diri mereka.
Ini tak bisa dibiarkan, jika terus begini manusia akan terjebak kedalam suramnya kekikiran.
"Ck. lelaki brengsek itu. " Decak Hendra sambil memukul stir mobilnya.
"Harusnya dari awal aku tidak mengizinkan Alleta berhubungan dengannya. " Desis Hendra lalu menancap gasnya. Dan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Untung saja jakarta belum dilanda macet karna masih pagi. Sehingga Hendra tak perlu khawatir untuk kembali menambah kecepatan.
Ia pergi tanpa arah dan tanpa sadar telah berada dekat dengan jurang. Namun ketenangannya seketika menjadi kepanikan yang melanda. Tepat didepan sana, ada seorang anak kecil turun dari mobil yang ditumpanginya untuk mengambil bola yang ia jatuhkan dari mobil.
Tubuh Hendra seketika tegang, keringat dingin mulai bercucuran. Ia sudah takut akan terjadi sesuatu pada anak itu. Mau menginjak rem, tapi malah tak berfungsi. "Ck. Sialaaaan,"
Lalu tanpa pikir panjang, ia langsung membanting setir nya kekanan. Yang mengakibatkan mobilnya menghantam pagar pembatas antara jurang dan jalanan.
Kecepatan yang tak terelakkan dan tak terhentikan itu membuat ban mobilnya terus berputar. Namun tertahan pada perbatasan. Pagar pembatasan itu hancur. Membuat kepanikan Hendra berkali lipat karna mobilnya yang terus nelaju. Sekarang posisi mobil terayun dengan bagian depan berada dibawah. Hendra segera keluar dari mobil dan ingin melompat.
Sialnya ia malah terpeleset dan akhirnya jatuh kedalam jurang yang gelap tersebut.
DUARR.
bersamaan dengan itu pula, mobil tersebut ikut terjatuh menyusul Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Lelakiku [On Going]
Teen Fiction"Aku suka tantangan, namun jika tantangannya adalah mengambilmu dari tuhanmu maka aku tidak akan sanggup"-aletta aufira Caroline. " Cintailah manusia dengan sewajarnya, dan dahulukan cinta kepada Tuhan bukan kepada ciptaannya "-adryan zaidan al-faq...