Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Awali segala kegiatan dengan mengucap
[بسم الله الرحمن الرحيم]
Bismillahirrahmanirrahim.♩✧♪●♩○♬☆
Mungkin kita pernah merasa jadi pena
Dan merasa menuliskan takdir kita sendiri
Sehingga peristiwa diluar pengetahuan
Kita menganggapnya sebagai kebetulan
Namun sesungguhnya dalam hidup tidak ada kebetulan
Semua telah tersurat melalui pena takdir
Sang pemilik kehidupan.♩✧♪●♩○♬☆
♛┈⛧┈┈•༶
Kondisi Alleta kini tidak baik. Ia terus mencari kesana kemari keberadaan ayahnya. Ia juga sering mengunjungi tempat kecelakaan berharap mendapat petunjuk.Disaat kondisinya yang seperti ini, biasanya ia selalu ditemani oleh Ezra. Dengan kata-kata lembut penuh menenangkan milik lelaki itu. Ah, ini membuatnya menjadi rindu pada kekasihnya itu.
Sudah seminggu ia mencari ayahnya, dan selama itu pula Alleta tak berhenti menghubungi Ezra. Ia berharap, Ezra bisa membuat nya merasa lebih semangat karna kehadirannya.
Namun, ia malah tak mendapat respon apapun. Chat nya tak dibalas, telponnya pun tak diangkat, saat dikampus pun ia tak melihat adanya Ezra disana. Kemana gerangan kekasihnya itu?
Apa ia juga hilang ? Disaat Alleta membutuhkannya. Lagi, Alleta menghubungi nomor Ezra. Dan lagi-lagi tak ada jawaban padahal nomor lelaki itu sedang online. Dan tertera disana bahwa panggilannya berdering.
Tak mau menyerah, ia pun berinisiatif menghampiri Ezra kerumahnya. Ya, ia harus tahu bagaimana keadaan lelaki itu. Bagaimana bisa kekasihnya itu menghilang selama seminggu ini?
Pertanyaan demi pertanyaan mengiringi perjalanan nya menuju rumah Ezra. Sesampainya disana, ia pun memencet bel yang ada didepan gerbang rumah Ezra. Sebenarnya ia agak ragu, melihat rumah Ezra yang nampaknya kosong dan sepi.
Berkali-kali ia memencet bel namun tak ada sahutan . Tak menyerah hanya karna bel, ia nekat berteriak memanggil Ezra. "EZRA!! KELUAR LO!! BISA BISANYA BIKIN GUE KHAWATIR. "
Begitulah teriakan seorang Alleta aufira caroline. Mungkin urat malunya sudah putus, berteriak seolah-olah ingin mengajak tempur. Tetapi, seperti nya usahanya sia-sia. Tak peduli berapa keras dan lama ia berteriak, nyatanya memang tak ada orang dirumah.
Alleta mengedarkan pandangan nya dan melihat ada seorang ibu-ibu yang sedang bergosip ria sambil lewat dibelakangnya. Dengan sopan ia bertanya. "Maaf ibu-ibu semua , saya mau nanya. Orang dirumah ini pada kemana ya? "
"Gatau, " Ucap salah satu dari mereka ketus. Sedangkan yang lainnya tak meladeni. Lalu mereka berlalu dari sana.
Mendapat perilaku itu membuat Alleta menggerutu. "Buset dah. Galak amat, padahal cuma mau nanya. "
"Ibu-ibu disini sinis banget sih! " Ia meletakkan tangannya dipinggang. "Bikin ga mood aja. Udah mah si Ezra ga ada. Awas aja kalo ketemu, gue geprek kepalanya. "
Ditengah gerutuannya, Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang. "Hey... Mbak cantik. " Oh, yaampun ternyata yang menyapanya kini adalah seorang waria!
Waria itu pun memandang Alleta dari atas sampai bawah. "Mbak cantik deh... Tapi, lebih cantikan eyke lah. " Ucap banci itu sambil menyugar wig pirang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Lelakiku [On Going]
Teen Fiction"Aku suka tantangan, namun jika tantangannya adalah mengambilmu dari tuhanmu maka aku tidak akan sanggup"-aletta aufira Caroline. " Cintailah manusia dengan sewajarnya, dan dahulukan cinta kepada Tuhan bukan kepada ciptaannya "-adryan zaidan al-faq...