Happy reading!
"Kita memang tak sempurna tapi kita sempurna bila bersama."
_i'm not perfect_🦋🦋🦋
Sepanjang perjalanan Kevin terus mengomel pada Alana yang berjalan kaki untuk bertemu dengannya. Lampu menunjukkan warna merah, mereka berhenti sejenak.
"Mereka so sweet banget"
"Lucu banget si."
"Suami istri terlucu yang pernah gue lihat."
Begitulah komentar orang orang yang melihat mereka. Suami istri? Bahkan mereka tidak bersahabat.
Seorang perempuan memberanikan diri bertanya. "Mas mbak nya ini udah nikah ya?"
Sontak kedua orang itu batuk. "Kita temenan, kita juga masih SMA," kompak mereka.
"Lo ngapain ikutan gue sih!" lagi lagi mereka kompak.
"Udah mas mbaknya pacaran aja, kalian tuh lucu tau."
"Dosa mbak!" serentak mereka lagi.
Lampu hijau sudah menyala, mereka pergi dari sana. Selama perjalanan mereka terus bertengkar kecil hingga lupa ada anak kecil di tengah-tengah mereka.
"Duduk di meja sana ya, disitu paling enak," kata Kevin. Alana menggendong Rara ke meja itu.
Alana duduk di meja itu bersama Rara. "Rara, nama panjang Rara tu siapa?"
"Aulola Cantika."
"Pantas cantik namanya aja Cantika," puji Alana.
"Kakak juga cantik," Alana tersipu malu. "Makasih cantik."
"Abang kamu tuh kalo di rumah gimana sih?" tanya Alana yang kepo.
"Abang tuh kadang baik kadang jahat, abang jayang ngomong ke oyang lumah kecuali aku cama boneka dan kucingnya."
"Aneh banget tu anak, tapi lebih aneh gue yang ngobrol sama hujan sih," gumam Alana. "Jahatnya gimana?"
"Malah malah, ngomel teyus jail tapi yang paling jahat itu kalo abang diam," jawab Rara, gaya bicara anak itu benar-benar mirip dengan Kevin.
"Rara kalo sama abang biasanya ngapain?"
"Liat Upin Ipin, tapi abang aja yang liat, aku ga suka, bosen nonton itu teyus!" pernyataan itu membuat Alana tertawa.
"Cie akur, ngobrolin apa sih?" tanya Kevin yang datang membawa dua gelas coklat panas dan satu susu coklat.
"Ngobrolin orang yang suka Upin Ipin," jawab Alana.
"Gue?"
"Lo suka karakter yang mana sih?"
"Ipin, kenapa?"
"Ipin pendek, kunti bogel, botak itu lo suka?"
Kevin memasang raut wajah cemberut. "Ipin tuh lucu!"
"Lebih lucu Upin."
"Ipin!"
"Upin!
"Ipin!"
"Lo berdua ngapain sih?" tanya Renata yang sengaja datang lebih awal.
"Pilih upin atau ipin?!"
"Mei-mei, saya suka saya suka!" Renata menurut gaya bahasa Mei-mei yaitu salah satu karakter dari film 'Upin Ipin'.
"Debat tuh yang lebih berkelas coba, lah ini debat upin sama ipin," Renata meminum coklat panas milik Kevin.
"Ish lo mah, itu kan punya gue!" Kevin pergi ke belakang untuk membuat coklat panas lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect
Teen FictionOrang bilang, sekolah adalah rumah kedua. Inilah yang dirasakan sekumpulan remaja yang mempunyai sama-sama mempunyai trauma dan luka, mereka tiba-tiba di pertemukan di sebuah kelas unggulan yang mempunyai banyak peraturan dan tuntutan. Apa yang mer...