"Manusia bisa berubah kapan saja."
🦋🦋🦋
Happy Reading
🦋🦋🦋
"RAYYANN JANGAN MAKAN KUENYA!"
"SIAPAPUN AMBIL KUE ITU!"
Renata berteriak memperingati pada yang lain, kini mereka sedang memasak bersama, ralat, hanya beberapa. Renata tidak sudi kue itu dimakan sebelum Thomas mencicipinya.
"Yaelah satu doang gak rugi kali!!"
"Bikin apa?" tanya Leo tiba-tiba pada Caca.
"E-eh anu itu eh kue," jawab Caca dengan gugup, sebab wajah Leo tepat ada di sampingnya sehingga ia bisa merasakan napas Leo.
Leo tertawa kecil lalu mengambil kue itu. "Gausah gugup kali Ca."
"Iya karena lo dateng cuma buat nyuri kue," ujar Alexa yang tengah bersantai membaca buku.
Naufal tertawa. "Jangan langsung diulti Xa!"
Sementara di sisi lain Alana tengah memotong sayuran, laki-laki di sampingnya yaitu Kevin terus mengoceh. "Bukan gitu, Na, tipis aja."
Kevin yang frustasi mengambil alih pisau lalu menyuruh Alana mencuci piring. Tepat di belakang mereka ada Raka yang semula ingin mengambil air tidak jadi lalu membantu Cia mengambil kotak teh di atas. Perlu diketahui tinggi badan mereka beda jauh.
"Dasar bocil!" cerca Raka. Cia tak terima, "Dasar jerapah jelek!!"
"Assalamu'alaikum ya ahli neraka, eh ahli surga!" Nara masuk dengan santai lalu memakan kue di meja tanpa bertanya.
"Ra, jangan, Ra," Clara memperingati Nara.
"Napa-"
"NARAA JANGAN DIMAKAN KUENYA SETAN!"
Nara yang baru sampai sontak berlari ketika melihat Renata membawa sapu. Clara menghembuskan napas panjang setelah melihat Renata dan Nara yang kejar-kejaran. Dia merasakan tangan besar melingkar di pinggangnya. Leo yang melihat itu berteriak.
"PERATURAN NO 9 DI ASRAMA!"
Semua menoleh lalu menjawab serentak. "DILARANG TERLALU BUCIN!"
Juan melepaskan tangannya, dia menatap teman-temannya yang senang. "Sayang," Dia mengadu.
"Udah gapapa, lagian kamu clingy banget dah tahu anak kelas gitu."
Raden, Nathan, Naya dan Salsa yang baru datang dari supermarket terkejut melihat keadaan asrama yang berantakan terutama dapur.
"SIAPA YANG BIKIN ASRAMA KOTOR?? HAH?"
Aktifitas mereka tiba-tiba terhenti dan langsung hening ketika Raden berteriak. "10 menit belum bersih gue buang barang kalian!" ancam Nathan.
Dion datang membawa sisa belanjaan mereka, dia terheran melihat semua temannya membersihkan asrama lantai 1."Tumben bebersih? Kesurupan apa lo pada?"
Mereka tak menjawab tapi Raka menunjuk dagu ke arah Nathan dan Raden. Kelima orang yang baru datang itu menaruh barang belanjaan di dapur.
Hari ini mereka dibebaskan beraktivitas sebelum besok kembali ke sekolah, mereka memutuskan untuk memasak makan malam sendiri tanpa bantuan pelayan yang disediakan sekolah.
🌧🌧🌧
Di sebuah ruangan gelap berbau rokok, pria berjas hitam dengan posisi kaki yang menyilang di kursi kebanggaannya itu menatap laki-laki di hadapannya. "Jangan membebaskan mereka sepenuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect
Teen FictionOrang bilang, sekolah adalah rumah kedua. Inilah yang dirasakan sekumpulan remaja yang mempunyai sama-sama mempunyai trauma dan luka, mereka tiba-tiba di pertemukan di sebuah kelas unggulan yang mempunyai banyak peraturan dan tuntutan. Apa yang mer...