3. Dia semestaku

25 4 0
                                    

Happy reading


🦋🦋🦋

"Woy cupu! Cepet kasih buku lo sini!" Gisela tiba-tiba merampas buku Alana yang belum memberi izin.

Setelah guru itu mengoreksi, ternyata jawaban Gisela salah semua. Dia yang tak terima menghampiri Alana dengan marah setelah guru itu pergi ke toilet.

"Lo tuh apa apaan sih! Ngasih contekan kok salah!" Protes Gisel sembari melempar bukunya.

Terlihat Alana ingin berbicara tapi disela Kevin yang berdiri lalu melemparkan buku yang Gisela lempar.

"Manusia tempatnya salah, bukannya bersyukur udah dikasih malah protes. Gak tau terima kasih banget," katanya dengan tangan yang dimasukkan ke kantung celana lalu pergi begitu saja.

Wajah Gisela benar-benar merah karena marah sekarang. Dia pergi ke bangkunya dengan menghentakkan kaki sehingga banyak orang yang melihatnya.

Alana melihat Gisela dari atas sampai bawah. "Ngatain Pick me padahal dia yang Pick me."

"Lo sengaja?" tanya Kevin yang tadi ke tempat Nathan untuk meminjam pulpen.

"Gak sengaja tapi tepat sasaran, hebat 'kan?" Alana tersenyum senang.

"Good girl!"

Gisela yang masih marah menyuruh Cia yang duduk dibelakang Alana untuk bertukar tempat duduk.

Guru sudah kembali, murid-murid pun duduk pada tempatnya, kini guru sedang menulis di papan tulis. Gisela yang berada dibelakang Alana tersenyum smirk lalu melancarkan aksinya.

Gisela mendorong-dorong kursi Alana hingga menimbulkan suara dan mengganggu yang lain. "Alana tolong diam, semuanya terganggu gara-gara kamu," tegur guru itu.

"Maaf Pak."

Kevin menatap Alana yang menunduk, melanjutkan kegiatan menulisnya dengan sangat terganggu sampai-sampai sering kali ke coret. Akhirnya Kevin menatap Gisela yang kebetulan melempar kertas pada Alana tapi tidak sampai karena dicegat Kevin.

"Pak! Gisela ganggu yang lain pak, dia juga buang sampah sembarangan!"

"Jadi yang ganggu itu kamu Gisela?"

"Bukan Pak, Alana tuh yang ganggu!"

"Kalau kamu ga mau ikut pelajaran saya, keluar sana!"

"Bukan saya pak!"

"Jelas jelas saya liat dia lempar kertas ini Pak!" timpal Kevin yang jengkel melihat Gisel.

"Alana juga tau," tambah Kevin.

"Benar Pak! Dia melempar itu pada saya, dia juga mendorong kursi saya hingga saya tidak konsen menulis," ujar Alana yang sedari tadi diam melihat semua yang terjadi.

"Keluar kamu Gisela! Berdiri di luar sampai istirahat!"

"Tapi Pak-"

"Ga ada tapi tapian, cepat!"

Gisela menatap tajam Alana lalu pergi dengan mukanya yang merah bukan karena marah tapi malu, image yang dia bangun selama ini jadi hancur karena Alana.

Bel istirahat sudah berbunyi tapi Alana tak pergi ke kantin justru dia duduk di kursi melihat Kevin bermain basket, ralat, dia sedang membaca buku sambil sesekali melihat Kevin. Permainan laki-laki itu sangat bagus.

"Dor!"

Seseorang mengagetkan nya dari belakang, terlihat orang itu kini duduk disebelahnya.

"Tumben kesini?"

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang