JMT sudah tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta , adel langsung menuju ke rumah untuk beristirahat begitu juga dengan para sahabat nya setelah melakukan kegiatan di Korea adel tampak kelelahan, bukan hanya tubuh adel yang lelah batin juga melihat banyak tubiran di Mensos mengenai kedekatannya dengan Lider star bee, terutama sniper delshan, adel tidak pernah sakit hati mengenai tubiran tapi kali ini entah kenapa hati nya mudah kecewa, mungkin efek dari kecapean, mereka tidak pernah secape ini sebelumnya.
" Pulang dari Korea kok mukanya kusut banget senyum dong" hibur opa.
Adel memeluk opanya sambil menangis " emang harus banget ya semua orang mengatur kehidupan Adel?" Tanya adel.
Oniel duduk di samping papah nya melihat interaksi keduanya, bohong kalau ia gak sakit hati melihat tubiran di Mensos mengenai saudara nya " sejak kamu menginjakkan diri di dunia maya kamu harus berani' mengambil resiko yang lebih melelahkan dari pada dunia nyata" ucap opa.
" tapi semua yang mereka bilang itu bohong, adel gak pernah ngelakuin itu adel gak sebejat itu" ucap adel.
" hai jagoan gak akan tumbang dengan tulisan, ingat kamu itu lider mereka juga pasti maksud tertentu melakukan itu" ucap opa.
Adel duduk di samping Mama nya dan memeluk sang mama " anak mama pasti bisa lewatin ini, kamu itu kuat mama tau" ucap sang Mama.
Adel berdiri " ma adel istirahat dulu bangunin adel jadi lima, adel mau ke tempat mama lui" ucap adel langsung menaiki tangga menuju lantai tiga.
" dia kuat kok kamu tenang aja " ucap sang papah seakan-akan tau apa yang sedang di pikirkan oleh putra sulung nya.
Oniel mengangguk kecil" dia tidak sekuat itu pah, tapi oniel percaya sama dia " ucap oniel.
Oniel meninggalkan ruang tamu menuju lift, dia sudah kelelahan tidak mau naik tangga seperti saudara nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 17:00 adel sudah siap siap akan pergi ke rumah mama kandung nya, entah kenapa dengan pikiran berantakan seperti ini dia lebih memilih ke rumah mama kandung nya padahal dia sangat membencinya apa yang sedang di pikirkan oleh adel?
Selang beberapa jam akhirnya di sampai di depan rumah mama nya, rumah yang begitu mewah tak kalah mewah dari rumah papah nya, dengan berat ia melangkah menuju gerbang " maaf ada yang bisa saya bantu?" Tanya bodyguard.
" saya adel" ucap adel singkat.
Bodyguard terkejut dan langsung mempersilahkan adel masuk, tak berselang lama wanita paruh baya keluar dari rumah berdiri di depan pintu setelah mendapat kabar dari sang bodyguard, ia merentangkan tangannya meminta untuk di peluk sang anak, adel berjalan dengan tatapan kosong dan memeluk mama nya " kamu kenapa sayang hmm coba cerita sama mama" ucap lui.
" aku cape" ucap adel.
" kenapa dia ada disini?" Tanya pria dewasa pada istrinya.
" dia anak aku jadi apapun yang aku miliki itu punya dia kamu gak ada hak buat larang dia" ucap lui penuh penekanan.
" aku tidak melarang dia, aku cuma kaget aja" ucap Irfan.
" adel menatap Irfan tidak suka dan beralih menatap Mama nya seolah-olah ingin mengatakan sesuatu, lui melihat wajah putra nya tersenyum dan mengangguk seakan akan tau apa yang di inginkan oleh putra nya " bereskan barang barang kamu keluar dari rumah saya" ucap lui.
KAMU SEDANG MEMBACA
buaya berpawang
Teen Fictionkalau lo bisa deketin ci shani gw tf 10jt.... Dealllll.... ngapain? mau pulang bareng gak? misi gagal kebawa perasaan gimana? gw tf balik aja