yes

2.6K 201 14
                                    

Floran duduk di samping adel dan menatap adel tajam " kenapa mau gw hajar sekarang atau nunggu lo sembuh dulu" cibir floran.

" emang lo berani" ledek adel sambil tertawa kecil.

Floran memutar matanya malas " lo ya" marah floran.

" kenapa cakep , ya emang, baru nyadar lo kalau lo punya sahabat secakep gw" sombong adel sambil terkekeh kecil.

Floran memutar matanya jengah dan memilih untuk diam " gw mau ke kantor jot, lo ditemenin oniel dulu" pamit floran.

Adel menyipitkan matanya sembari melihat wajah sahabat nya lekat " mau Lo apain staf jot" Tanya adel yang sudah tau isi pikiran orang di depan nya itu.

" mau gw lempar ke kandang buaya belakang rumah gw" timpal floran sambil melangkah meninggalkan ruangan rawat inap sahabat nya itu.

Oniel dan para member jmt lainnya seketika terdiam, emang si floran floran ini selalu ngomong ngawur tapi banyak juga yang terjadi pasalnya floran bukan termasuk orang yang suka omong kosong dia lebih ke rill nya apapun yang ia katakan kebanyakan emang fakta.
Apalagi ini emang keluarga floran memelihara buaya berjumlah sepuluh ekor dan selalu di beri makan yang enak enak.

Floran sudah tiba di kantor pusat jot, floran duduk di depan semua staf " sebenarnya gw ada niatan mau buang lo pada ke kandang buaya keluarga gw" ucap floran sambil memainkan pulpen hitam di tangan nya.

Semuanya menelan Saliva kasar " tapi kalau di inget inget buang buang waktu gw aja, bagaimana kalau lo semua di pecat aja" usul floran sambil menatap mereka datar tanpa ekspresi sedikitpun.

Semuanya menggelengkan cepat " maaf ran janji gak bakalan se ceroboh itu lagi, pliss mau makan apa anak bini gue di rumah kalau lo pecat kita semua" mohon salah satu staf jot.

Floran membuang nafas kasar dan menatap staf itu satu persatu " kali ini gw maafin tapi kalau lo pada Masi seceroboh itu liat aja gw yang akan langsung angkat tangan ngusir lo semua dari kantor ini " pekik floran langsung meninggalkan ruangan meeting.

Semuanya memegang dadanya lega akhirnya floran tidak jadi memecat mereka, floran kembali ke rumah nya dan mendapati istrinya yang baru selesai mandi, floran tersenyum dan langsung memeluk sang istri dari belakang" mau mandi ulang gak?" Tawar floran sambil tersenyum manis.

Gracia menggelengkan kepalanya tau apa arti mandi ulang dari sang suami" gak ada penolakan " bisik floran langsung melancarkan aksinya, ya mau tak mau setelah melakukan kegiatan panas di ranjang mereka harus mandi kembali.

Hari ini adalah hari dimana adel sudah di perbolehkan pulang oleh dokter dan akan melakukan terapi medis di rumah, adel pulang di jemput oleh keluarganya dan shani, tapi kali ini adel meminta untuk tinggal bersama mama nya dan di setujui oleh maria toh iya juga udah mulai akrab dengan mantan istri suaminya itu.

" istirahat dulu ya" ucap lui sambil mengelus rambut anak nya.

Adel mengangguk kecil dan langsung memejamkan matanya berbeda dengan shani iya sedang membersihkan badannya setelah melakukan ritual mandinya ia langsung ikut nimbrung di samping adel yang sudah tertidur pulas, kalau tidak jail bukan shani namanya, ia menyentuh hidung adel dengan jari telunjuk nya sampai ke jakun kecil milik kekasihnya itu, shani tersenyum dan langsung mencium jakun adel, adel dengan susah paya menahan agar terlihat seperti orang tidur, merasa sudah puas dengan aktifitas nya shani membaringkan tubuhnya di samping adel kembali dan mulai menutup mata nya tapi tangan kekar milik adel memegang tangan nya.

" adel, kamu udah bangun" kaget shani.

" lebih tepatnya belum tidur" ucap adel sambil tersenyum.

Shani tersenyum dan berusaha mengontrol detak jantung nya, adel tidak mau membuang buang waktu lagi ia langsung melumat bibir shani dengan kasar " ahhh pelan pelan ahhh" leguh shani.

Adel yang mendengar itu langsung tersenyum senang, entah siapa yang memulai sekarang shani sudah tidak berpakaian lagi baju ny sudah berserakan dimana-mana, adel kembali melumat bibir shani lumatan demi lumatan, suara decakan bibir mereka sudah menggelegar di seluruh ruangan itu.

Tanpa menunggu lama adel langsung mengarah miliknya ke arah v shani.

" ahhh sakithhh" rintih shani sambil menangis.

Adel mendiamkan diri dan melumat kembali bibir shani seraya mengurangi rasa sakit, merasa shani sudah tenang ia perlahan menggerakkan pinggulnya dengan tempo lambat.

" ahhh dehllhh akhhh faster sayaanhhhg" desah shani.

Adel yang mendengar itu langsung menaikkan tempo nya dengan cepat.

Suara desahan mereka memenuhi ruangan itu, untung ruangan itu kedap suara kalau tidak pasti mereka sudah di grebek lui.

" ahhh dehllhh".

"Bentar lagi sayang ahhh sayanghhh"

" ahhh yes baby ahhh dehllhh"

STOP

Gw jijik

Setelah melakukan kegiatan panas mereka langsung membersihkan tubuh mereka masing-masing, adel memunguti baju yg berserakan dan mengganti siprai nya dengan yang baru, sedangkan shani baru keluar dari kamar mandi dengan langkah yang tertatih karena merasa sakit di bagian bawah nya, Adel yang melihat itu terkekeh kecil, akhirnya proyek bayi kembar nya berjalan juga setelah sekian abad.

" iii bukannya bantuin malah senyum senyum gak jelas" cibir shani.

Adel kembali tertawa kecil dan langsung menggendong shani menuju lemari baju " kamu gemes banget tadi" bisik adel.

Shani memukul lengan pacarnya " bisa gak jangan bahas itu lagi" kesal shani.

Adel terkekeh kecil dan langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri.

Shani menggunakan Hoodie karena takut lui melihat banyak becak merah di lehernya karena ulah adel" tumben pake Hoodie " ucap adel yang baru selesai dengan ritual mandinya.

" serius kamu nanya begitu " kesal shani yg di balas kekehan oleh si empuh.

Sekarang keduanya sedang berada di meja makan bersama lui" kamu kenapa sayang kok lemas gitu?" Tanya lui pada shani.

" ya Allah gw harus jawab apa " batin shani.

Adel terkekeh kecil dan kembali memakan makanannya" ini ma, shani kayaknya kurang enak badan deh " bohong shani tapi emang si kurang enak bada.

" ouh kamu udah minum obat belum, mau mama ambilkan " tawar lui lembut.

" udah kok ma tadi adel udah ngasih" ucap shani.

" ouh kirain adel gak peka padahal kan karena dia kamu sakit, kamu udah ngurusin dia di rumah sakit satu Minggu ini" ucap lui sambil melirik ke arah adel yang masih enggan untuk merespon keduanya.

" ya emang karna dia ma, tapi bukan karena jagain, karena nakal anak mama" batin shani sambil melirik ke arah adel sedang adel Hanya terkekeh kecil.

" semoga bayi kembar gw jadi" batin adel kembali terkekeh kecil.

buaya berpawang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang