The boy's strength is in the girl

2.4K 221 10
                                    

" lo gila" marah floran.

" apa sih ran dari tadi marah marah mulu kerjaan lo" cibir adel melihat sikap pemarah sahabat nya.

" lo harus berobat del, jangan buat bahan lelucon seakan-akan lo itu sehat" marah floran.

" ini hari spesial shani ran, ya kali gue gak hadir" ucap adel sambil memainkan gitar nya.

" lo bisa nonton konser shani abis cuci darah kan?" Pekik floran kesal melihat adel yang amat keras kepala.

Adel memutar matanya malas dan memilih untuk memejamkan matanya " keburu telat gw kalau harus ke rumah sakit dulu" tolak nya.

" goblok, gw gak nerima penolakan sekarang juga kita ke rumah sakit cepat" marah floran.

Adel tak mengurbis perkataan floran ia malah fokus menatap ke atas " udah ran, cuci darah nya besok aja, kan bisa sekarang gw mau nonton sts shani " ucap adel sambil tersenyum.

" lo gak bakalan gw bolehin pergi sebelum lo cuci darah sama gw di rumah sakit " tegas floran.

" kalau lo tetap ngeyel gw bakalan bilang ke semua keluarga lo termasuk shani kalau lo sakit parah " ancam floran.

Adel tak dapat berbuat apa-apa kali ini dia hanya pasrah" okay tapi abis cuci darah kita ke konser " titah adel yang di balas anggukan oleh floran.

Sekarang keduanya sudah berada di lorong rumah sakit" jangan takut, kayak di gigit semut kok lo tenang aja " Keke floran.

" gw bukan anak kecil yang mampan di bohongi sama kutub Utara kayak lo " pekik adel.

Floran memutar matanya malas padahal ia sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak dingin pada adel" kita mulai sekarang" ucap dokter.

Floran mengangguk setuju, setelah adel masuk ke ruangan cuci darah nya floran duduk di tempat nunggu pasien dengan perasaan campur aduk antara takut dan sedih melihat sahabatnya sekarang tak berselang lama dokter keluar dari ruangan itu " dok sahabat saya gak mati kan?" Tanya floran.

Dokter terkekeh kecil " kamu sama sahabat kamu sama saja suka berfikir jauh, tenang aja ini masih bisa di sembuhkan" ucap dokter muda itu sambil terkekeh kecil.

" dia mau cuci darah sampai kapan dok?"

Entah emang dokternya yang suka tertawa atau floran yang terlalu polos membuat dokter muda itu terkekeh kembali " cukup satu kali ini tapi dia harus bisa kurangi kegiatannya, makan juga harus teratur, dan jangan kebanyakan begadang, saya akan buat resep vitamin biar tubuhnya sehat tapi saya juga butuh bantuan kamu untuk mencegah apa yang tidak boleh ia lakukan dan tidak boleh ia makan " ucap dokter.

" kapan dia sembuh dok?" Tanya floran.

Dokter masih menahan tawa nya" kalau dia rutin jaga kesehatan pasti cepat "

" kamu masih terlihat muda " lanjut dokter.

" saya sudah 23 tahun dok " ucap floran datar tanpa ekspresi sedikitpun.

Dokter ternganga mendengar itu" emang wajah saya tampan makanya di Katain mudah " ucap floran masih dengan wajah datarnya.

Dokter itu kembali terkekeh" ya sudah saya ke dalam dulu _.

buaya berpawang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang