Chapter : 4

1.4K 72 4
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Kini pembukaan pesantren Al-Kahfi ke-2 selesai. Ada yang sedang mengambil makanan,ada yang berbincang dengan saudaranya,bahkan ada pula yang bersembunyi dibelakang Akmal siapa lagi kalau bukan Aqila.

Akmal tengah berbincang dengan Kyai Hasan, Kyai Adnan dan juga Ummi Ranti. Kyai Hasan tidak sendirian disamping ada seorang ustadz muda, lebih dikenal dengan sebutan Ali.

"Jadi kamu anak kedua dari Ustadz Rahman?" Tanya Kyai Hasan

Ustadz? Pak Rahman dulunya seorang ustadz dari Jawa tengah tetapi itu hanya untuk di desanya. Lalu kenapa Aqila tidak diberi izin mondok saat waktu kecil?.

Pak Rahman juga pernah memasukkan salah satu anaknya ke pesantren,yaitu Tio kakak tertua sekaligus anak sulung. Tio juga pernah mondok di pesantren namun bukan pesantren Al Kahfi. Tio mondok sejak ia tamat SD, belajar mondok selama tiga tahun yang seharusnya enam tahun tapi dikarenakan Kesehatan pak Rahman yang terkena penyakit jantung nya itu yang ia punya sejak umur tiga puluh tahun. Setalah itu Tio menyambung sekolah nya di SMK dari kelas 10 hingga akhir kelas 12. Hanya Tio saja yang pernah merasakan belajar dipondok pesantren,setelah itu di SMK ia mengambil jurusan TBSM. Lalu Ibu Ratna, ia bekerja sebagai tukang jahit dirumahnya . Biasanya setiap akan puasa Bu Ratna banjir orderan jahit baju lebaran. Usia pak Rahman tidak seperti dulu lagi kini usianya mencapai lima puluh lima tahun sedangkan Bu Ratna usianya mencapai empat puluh sembilan tahun. Pekerjaan pak Rahman sekarang menjadi guru ngaji di masjid dekat rumah nya itu. Lalu Tio putra sulung mereka,membangun shorum atau bengkel sendiri, shorum yang dibangun oleh Tio tidaklah terlalu besar sedangkan Akmal ia bekerja bersama Bersama dengan Tio sebagai montir. Walaupun usia orang tua mereka sudah menua tetapi pak Rahman dan buk Ratna tetap menanamkan nilai-nilai agama kepada anak mereka.

"Sejak tadi ummi perhatikan Aqila dibelakang kamu sembunyi trus Mal" ucap Ummi Ranti

"Dia malu Bu,disini juga banyak yang bukan mahram nya Adek saya,jadi dia nempel terus sama saya,dari tadi nih di genggam mulu tangan saya" goda Akmal pada adiknya itu.

Sekilas jari Aqila mencubit tangan Akmal yang berusaha menggoda nya didepan Kyai,serta ummi Ranti

"Duh qil,kok dicubit Abang, liat kan Bu saya goda dikit aja dicubit gimana pula suaminya nanti".

Kyai Hasan,kyai Adnan dan ummi Ranti menggeleng melihat perlakuan Aqila itu sangking malunya.

"Adnan bilang kamu ini penulis yah nduk?"

"Nggih pak kyai"

"Abi tau, novelnya Aqila itu bagus bi,banyak pengajaran didalamnya" jelas ummi Ranti yang kagum dengan bakat seorang Aqila

MY DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang