Chapter : 31

849 57 6
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.

Seusai dari pemakaman Anita, Agam dan Aqila kini mendatangi makam Ali bersama Ustadz Bahar yang ada bersama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai dari pemakaman Anita, Agam dan Aqila kini mendatangi makam Ali bersama Ustadz Bahar yang ada bersama mereka

Tangan kanan Agam beralih pada batu nisan yang bertuliskan Ali Afnan Syabil

"Pergi kalian dari makam anakku!"

"Bu Harum?"

Bu Harum berjalan ke arah Aqila tiba-tiba tangannya mencengkram tangan Aqila dan membawa Aqila pergi dari makam Ali.

Setelah Keluar dari area pemakaman Bu Harum melayangkan tamparannya di pipi Aqila

"Ini semua gara-gara kamu! Anak saya meninggal gara-gara kamu Aqila!!!" Kali ini Bu Harum sudah di kuasai oleh amarahnya sendiri, tapi bagaimana Bu Harum tau tentang kejadian dimana Ali terbunuh di tangan Arion?

"Bu ini bukan salah Aqila"

"Diam Bahar!!! Ini semua karena wanita pembawa sial ini! Karena dialah Ali meninggal! Dan kamu Bahar, Kamu menyembunyikan kejadian itu karena permintaan Ali, iya? Kamu tau sendiri kalau saya ibunya, saya berhak tau soal itu Bahar!" Bu Harum tak kuasa menahan sakit di dadanya ia sampai tidak bisa membendung tangisnya itu

"Bu...Aqila minta maaf, karena Aqila ustadz Ali tiada"

"Sampai kapanpun saya gak akan maafin kamu Aqila! Bahkan hingga ajal menjemput saya, saya gak akan maafkan kamu!!! Kamu mungkin bisa melihat kasih sayang dari seorang ibu tapi kamu akan melihat kutukan dari seorang Ibu! Saya mengutuk mu Aqila dan juga nasib dari anak perempuan nanti, nasib dari anak perempuanmu akan hancur!"

/Deg

Aqila membeku saat mendengar ucapan dari Bu Harum

"Bu...Bu...maafin Aqila Bu...Aqila mohon jangan katakan itu Bu..." Aqila membungkuk di hadapan Bu Harum dengan air mata yang mulai bercucuran

"Zaujati, Zaujati bangun! Kamu mimpi buruk lagi?" Suara Agam membuat Aqila bangun dari mimpi buruknya tadi

"Mas...itu t-tadi cuma mimpi?"

Agam mengangguk

"Mas udah bilang kalau ngantuk tidur di kamar sayang jangan tidur di sofa" Ujar Agam yang menyodorkan segelas air putih

Sepulang pemakaman Anita dan berziarah ke Makam Ali, Agam memilih untuk melanjutkan beberapa pekerjaan dan Aqila ia sangat lelah ditambah dengan masalah Anita sebelumnya, Agam sudah memberitahu Aqila jika mengantuk tidur di kamar saja tapi Aqila justru ia tertidur di sofa

"Ini minum dulu"

Aqila meminum air itu hingga habis, kedua netranya menatap jam dinding yang masih menunjukkan 02.45

"Kamu barusan mimpi apa sampai nangis tadi"

"Aku mimpi kalau Bu Harum ngutuk aku dan Anak-anak kita Mas"

MY DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang