Chapter : 30

901 50 10
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.

Di hempitan pasar yang begitu ramai Anita berlari dari kejaran polisi sampai dirinya menabrak barang bawaan orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di hempitan pasar yang begitu ramai Anita berlari dari kejaran polisi sampai dirinya menabrak barang bawaan orang

"Kalau jalan pakai mata dong!" Saat Anita melihat wanita yang ia tabrak barusan ternyata itu dokter Gebi

Ia dengan cepat menarik dokter Gebi jauh dari pasar

"Lepasin saya!" Bentak dokter Gebi

Anita dengan cepat mengeluarkan pisau dan menodokannya ke perut dokter Gebi

"Bawa aku ke rumah kamu cepetan!"

Dokter Gebi mengangguk ia terpaksa menuruti permintaan dari Anita tapi ia tidak tahu bahwa yang bersamanya adalah buronan polisi.

Sesampainya dirumah dokter Gebi mereka berdua disambut dengan tawa anak kecil kedua anak laki-laki yang masih berusia tiga tahun berlari kecil ke arah dokter Gebi

"Muya...Muya habis dari mana?" Anak laki-laki yang memeluk dokter Gebi mengalihkan pandangannya ke arah Anita "Tante ini siapa Muya?" Tanya Arshaka

"Dia tamu kita"

Jawaban dari Dokter Gebi membuat bibir anak laki-laki yang bernama Arshaka membentuk huruf O

"Buya ada di mana Shaka?" Tanya Dokter Gebi

"Buya ada dipesantren Muya, kata Buya ada ulusan tapi nanti bentar lagi balik Muya" jelas anak laki-laki yang bernama Gibran

Ting tong~

"Nah itu pasti Buya"

Namun disisi lain jantung Anita berdegup kencang yang ia takut kan saat ini bagaimana jika polisi masih mengejarnya

Cklek

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam Buya"

"Tadi Buya cari Muya di pasar gak ada yaudah jadi Buya pulang aja ke rumah siapa tau Muya ada dirumah eh... ternyata bener kan!"

Sosok laki-laki yang ada dihadapan dokter Gebi adalah suaminya sendiri sekaligus laki-laki itu adalah seorang Gus dari pondok pesantren Darussalam

"Buya!" Teriak Shaka dan Gibran yang berlari ke arah Gus Fahri

Gus Fahri menggendong Gibran disisi kirinya dan Arshaka disisi kanannya tak lupa ia mencium pipi kedua Anak-anaknya

"Tadi Abang Shaka sama Gibran gak berantem kan Buya tinggal sebentar?"

Shaka dan Gibran menggelengkan kepala mereka

"Buya, Buya liat siapa yang Muya bawa" Gibran menunjuk ke arah Anita

"Gibran, Shaka ayo kalian makan dulu"

"Iya Muya"

🌸🌸🌸

"Wanita itu siapa?" Tanya Gus Fahri yang menyibakkan rambutnya yang basah sepertinya baru selesai mandi

MY DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang