بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.
"Di saat aku sudah menjauhimu, kenapa Allah selalu mempunyai caranya sendiri untuk membuatku kembali ke kota itu"
Ali Afnan Syabil
.
.
.Bertepatan di hari pernikahan Zahra dengan Gus Zizan di hari Selasa yang dilaksanakan di pondok pesantren Al-Kahfi ke 2 banyak keluarga dan para santri yang ikut serta didalamnya.
Tepat saat didepan Pondok Pesantren sudah ada Agam yang menggandeng Aqila disampingnya, kedua netranya melihat suasana pesantren yang begitu sederhana bahkan tidak ada lagi dangdut sekalipun hanya ada anak-anak Hadroh saja yang membawakan beberapa shalawat.
Kebetulan hari Selasa ini Agam tidak ada jadwal di Kampus Al Azhar tempat dia mengajar, laki-laki itu pun memilih untuk menemani Aqila ke acara pernikahan sepupunya.
Disana Aqila disambut dengan Kyai Adnan, Ummi Ranti dan juga Ning Kayla
"Ummi gak nyangka kamu udah duluan Nikahnya. Ini suami kamu Qil?" Tanya Ummi Ranti
"Nggih Bu"
"Namanya siapa Nduk?" Tanya Ummi Ranti lagi
"Muhammad Agam Fikri Al-Hafidz" ucap Agam
"Kamu beruntung banget Qil dapatin pria lulusan Al-Azhar ditambah seorang dosen juga" puji Ummi Ranti
Tiba-tiba saja Aqila rasanya ingin Mual ia memberikan kode kepada Agam dengan jari kelingking kanannya
"Maaf Bu, disini ada kamar mandi?" Tanya Agam
"Ada Nak Agam, Kayla kamu bawa mereka ke Ndalem aja yah"
"Nggih Ummi"
"Ayo Qil kita ke Ndalem" ucap Kayla yang berjalan lebih dulu sementara Agam mencoba menuntun Aqila
Sesampainya di Ndalem, Aqila langsung bergegas ke kamar Mandi sementara Agam menunggu di ruang tamu. Tiba-tiba Gus Zafran masuk ke Ndalem dan mendapati Agam yang sedang duduk di sofa
"Kamu siapa?" Tanya Gus Zafran yang menaikkan satu alisnya
Tentu saja Gus Zafran tidak tau menahu jika Aqila telah menikah, karena saat itu pergi Ziarah menemani Kyai Hasan ke Surabaya
"Saya Agam, suaminya Aqila"
Kening Gus Zafran sedikit mengkerut
"Suami?"
"Iya Gus, Mas Agam suami saya" sambung Aqila yang baru keluar dari arah dapur
Mendengar jawaban Aqila bibir Gus Zafran membentuk seperti huruf O
"Kalian tunggu disini sebentar" Gus Zafran langsung pergi dari hadapan Agam. Di Ndalem bukan hanya ada Aqila saja tetapi juga ada beberapa keluarga Kyai Adnan, tapi tidak banyak
Gus Zafran tak lama datang dengan beberapa santri yang membawa nampan, mereka pun menyajikan makanan yang mereka bawa di nampan
"Kalian adalah tamu kami dan tamu itu ibaratkan seorang Raja. Sebelumnya saya akan pergi lagi karena juga ada tamu lain yang harus dilayani, saya permisi" Gus Zafran pergi lagi dari hadapan Agam disusul dengan dua orang santri di belakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAM
Fantasy[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Singkat saja. Cerita ini mengisahkan seorang anak perempuan yang mempunyai impian besar. Jika yang lain mempunyai impian untuk menjadi dokter,polisi dan psikologi tapi seorang Aqila berbeda. Impian terbesarnya yait...