Chapter : 2

2.1K 81 1
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir." (HR. Muslim).
.
.
"Sejujurnya insecureku bukan pada mereka yang berkulit putih,yang memiliki banyak serum atau skincare, tetapi insecure ku terletak pada mereka yang sibuk menata iman sementara yang lain hanya sibuk dengan dunianya".
- Aqila Zareenah Mafaza
.
.
.

- Aqila Zareenah Mafaza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

"Assalamu'alaikum, Ummi, Zahra coba lihat Siapa yang Abi bawa ini"

"Wa'alaikumsalam Abi"

"Ini Nak Akmal sama Aqila bukan?"

"Iya Bu, saya Akmal disamping saya ini ada Aqila".

"Masya Allah, Udah besar aja kamu qil, Terakhir Ummi liat kamu masih kecil, seperti umur 9 tahunan, Ummi gak nyangka bisa ketemu lagi sama kamu"

"Gimana kabar bapak dan ibu mu disana?" Sambung Ummi Ranti-ibu Zahra.

"Alhamdulillah bapak sama ibu sehat"

"Alhamdulillah kalau begitu".

"Sudah-sudah,Biarkan mereka istirahat dulu mi, Zahra kamu antarin qila dikamar tamu atas" sambung Abi Adnan-Abi Zahra.

"Kalau dikamar Zahra boleh gak bi?" Tanya Zahra masih dengan kepala tertunduk

"Memangnya kamu bolehin?"

"Boleh bi, Ayo qil..."

"Akmal Ayo ikut saya kekamar tamu".

Kini sampai lah Aqila dikamar milik Zahra.

"Zar, Gapapa kalau Aku tidur dikamar kamu, Aku takut kamunya Risih..."

"Aqila Zareenah Mafaza. Untuk apa Aku risih ngeliat kamu tidur dikamar ku? qil,kamu itu sahabat,sepupu,juga sekaligus teman masa kecilku,Jadi anggap ini rumah mu sendiri".

Zahra dan Aqila bisa dibilang mereka sudah berteman sejak kecil bukan hanya berteman tapi mereka juga sepupu melalui jalur ibu yang dimana ibu Ratna-ibu Aqila dan Ummi Ranti-ibu Zahra merupakan Saudara kembar Namun tidak seiras. Hal yang membuat Zahra harus berpindah dari kota Medan ke kota Jakarta adalah Abi Adnan yang dimana mendapat perintah dari Kyai Hasan-kakek Zahra untuk menjadi pemimpin dan memegang pesantren Al-Kahfi.

"Qil, kamu kenapa diam aja?"

Aqila diam Bukan karena takut atau gengsi tapi ia insecure dengan seorang Zahra Atiqa Hazima dengan pakaian yang begitu tertutup ditambah niqab persis seperti wanita Tarim. Kagum, itu lah yang Aqila rasakan, Niqab itu sampai sekarang masih belum bisa Aqila pakai.

Flash Back On

"Ibu,boleh Aqila masuk pondok pesantren bareng Zahra?"

Pertanyaan ini lebih dari satu kali,tapi mungkin ini adalah pertanyaan terakhir dari seorang Aqila Zareenah Mafaza.

MY DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang