[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Singkat saja. Cerita ini mengisahkan seorang anak perempuan yang mempunyai impian besar. Jika yang lain mempunyai impian untuk menjadi dokter,polisi dan psikologi tapi seorang Aqila berbeda. Impian terbesarnya yait...
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . . . "Saya gak pernah tau amal mana yang Allah terima, ibadah mana yang Allah terima, sedakah mana yang Allah terima, puasa mana yang Allah terima dari saya. Barang kali dari puasa Sunnah itu saya bisa menabung untuk bekal di akhirat nanti" -Zahra AtiqaHazima- . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Kini dikamar Zahra tampak Aqila yang baru saja selesai membaca Al-Qur'an.
Cklek
Pintu kamar Zahra terbuka, Aqila mengalihkan pandangannya ke arah pintu ternyata itu Ummi Ranti
"Lho qil, bukannya kamu masih berhalangan?" Tanya Ummi Ranti yang masih berada didepan pintu Zahra
"Udah mandi wajib tadi Bu, Zahra dimana Bu? Qila gak lihat Zahra tadi Zahra ngajinya selesai duluan"
"Zahra ada di dapur lagi motongin sayur"
"Tapi bukannya ibu udah masak, juga kita udah makan malam semua"
"Besok hari Kamis, setiap Senin Kamis Abi Adnan,ummi,Zahra puasa"
"Astaghfirullah qila lupa besok hari Kamis" sontak Aqila sedikit menepuk jidatnya itu lalu bangkit dari duduknya, melepaskan mukenanya itu
"Lho kamu puasa juga qil?"
"Nggih Bu"
"Masya Allah"
"Aqila izin turun ke dapur yah Bu, mau bantuin Zahra"
"Yasudah kalau gitu ibu ke kamar dulu yah, kalau kalian sudah siap semua jangan lupa matikan lampu dapur"
"Nggih Bu"
Ummi Ranti meninggal kan kamar Zahra, sementara Aqila bergegas turun kebawa untuk membantu Zahra.
Disana terlihat Zahra yang memetik beberapa ikat sayur kangkung, perlahan Aqila berjalan mendekati Zahra, sadar akan sosok Aqila yang datang kemari, Zahra memasang Raup wajah heran
"Lho qil,kenapa belum tidur kamu"
"Aku baru selesai baca Al-Qur'an, kenapa kamu gak bilang kalau kamu mau nyiapin sahur untuk besok?"
"Kamu tau dari mana qil?" Tanya Zahra sembari memetik kangkung itu lagi
"Ibu Ranti bilang kalau kamu nyiapin sahur untuk besok,tapi kenapa ga ajak aku Ra?"