Chapter : 16

1.1K 80 5
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.
"Sungguh, tidak ada laki-laki dan perempuan yang sempurna. Kesempurnaan itu ada apabila keduanya saling menutupi kekurangan"
-Muhammad Agam Fikri Al-Hafidz-
.
.
.

 Kesempurnaan itu ada apabila keduanya saling menutupi kekurangan"-Muhammad Agam Fikri Al-Hafidz-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah masuk waktu Maghrib. Agam sudah lebih dulu membentangkan kedua sajadahnya. Dua sajadah? Tepatnya itu miliknya dan juga Aqila

"Kak" itu suara Aqila yang berada dibalik pintu kamar mandi yang setengah dibuka olehnya.

Agam sempat mengalihkan pandangannya tapi Aqila menutup dengan cepat pintunya

"Kakak merem dulu Aqila malu karena gak pakai jilbab"

Agam tersenyum melihat tingkah istrinya itu. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya itu

"Mata saya udah ketutup ini, kamu boleh keluar sekarang"

Cklek

Aqila sedikit berlari kecil mengambil mukena dan cadar yang ada diatas tempat tidurnya tanpa berlama-lama lagi ia langsung memakai mukena dan cadarnya itu

"Sudah Kak"

Perlahan Agam menurunkan kedua tangannya

"Yaudah kita sholat berjamaah yah"

Agam bersiap untuk menjadi imam perlahan ia mengangkat kedua tangannya itu

"Allahuakbar"

🌸🌸🌸

Usai melaksanakan Sholat Maghrib disusul juga dengan Sunnah dan ditutup dengan doa begitu Agam memutar tubuhnya menghadap ke arah Aqila, Aqila sontak menundukkan pandangannya

"Kamu jangan takut sayang"

"Sekarang saya suami kamu dan kamu sudah sah menjadi istri saya, jadi izinkan saya untuk melihat mahkota kamu yang sudah kamu jaga selama ini"

Perlahan tangan Agam naik membuka mukena dan cadar Aqila. Setelah melihat wajah istrinya Agam pun ternganga bahkan salivanya sulit sekali ditelan. Tidak mendengar jawaban dari Agam, Aqila pun mendongakkan kepalanya. Kedua netra mereka saling bertatapan

"Saya boleh pingsan gak?"

"M-maksudnya?" sambung Aqila yang tidak mengerti

Tiba-tiba Agam pingsan terbaring diatas pangkuan Aqila

"Kak bangun kak!" Rasa panik memburu didada Aqila hingga hitungan detik Agam kembali membuka matanya

"Saya mau ngucapin terimakasih sama Allah karena udah ngasih saya istri cantik seperti kamu Qil, saya tidak ingin jika kecantikan kamu dinikmati oleh laki-laki lain" kedua netra mereka saling bertatapan cukup lama tapi tiba-tiba Aqila teringat akan sesuatu yang masih terbenak dalam pikirannya

"Kak, aku mau tanya boleh gak?"

"Tentu saja boleh, kamu ingin tanya apa?"

"Kakak kenapa mau nikah sama aku? Banyak wanita paham agama diluar kenapa kakak pilih wanita fakir Ilmu seperti aku?" Pertanyaan dari Aqila membuat Agam bangkit dari pangkuan Aqila. Lalu kedua tangannya ia tangkupkan dipipi Aqila

"Zaujati. Sungguh tidak ada laki-laki dan perempuan yang sempurna. Kesempurnaan itu ada apabila keduanya saling menutupi kekurangan. Allah menciptakan kamu untukku untuk melengkapi segala kekurangan kamu"

"Tidak ada kata cari yang lain. Kelebihanmu kusyukuri, kekuranganmu kulengkapi. Dan saya sendiri yang akan membimbing kamu serta calon anak-anak kita sampai ke Jannahnya Allah. Saya tidak ingin berpisah denganmu untuk didunia ataupun diakhirat" sambung Agam

"Saya boleh gak minta sesuatu ke kamu? Ini gak aneh-aneh sayang"

"M-mau minta apa?" tanya Aqila

"Saya mau kamu panggil saya Mas aja" permintaan Agam membuat bibir Aqila canggung untuk mengungkapkannya

"I-iya Mas"

Melihat tingkah laku istrinya membuat Agam menggelengkan kepalanya itu

"Kita ngaji dulu yah sayang habis itu setoran murojaah sama Mas selesai murojaah, kita akan pergi makan malam sama keluarga sekalian cari oleh-oleh"

🌸🌸🌸

Meja makan malam sudah dipenuhi oleh seluruh anggota keluarga. Sementara Aqila ia sedang menenangkan keponakannya itu anak dari kakak iparnya Siska sementara Siska sedang pergi mengambil botol susu untuk bayinya

"Cup,cup,cup sayang" tangan Aqila menepuk Pelan punggu bayi El hingga tak lama tangisan bayi El berhenti

"Dedeknya rupanya nyaman sama Aqila yah Bi, kayanya udah cocok jadi calon Ibu" Goda Ummi Yanti

"Nah bener kata Ummi, jadi gimana Gam?"

"Gimana apanya Bi?" Tanya Agam yang tidak mengerti

Oekk...Oekk...Oekk

Suara tangisan bayi El semakin keras dan tepatnya Siska sampai membawa botol susu untuk anaknya lalu ia mengambil Anaknya dari Aqila

"Makasih yah Qil, Mbak tadi lupa bawa susunya"

"Nggih Mbak".

Agam baru saja usai menghabiskan makanannya tapi perhatiannya tertuju pada Aqila yang baru saja duduk disamping Akmal. Melihat itu lantas Agam langsung berpindah duduknya disamping Aqila

"Mas Agam kenapa pindah?" tanya Aqila yang mendapati Agam sudah duduk disampingnya

"Mas mau disamping kamu terus soalnya tadi kamu lagi nenangin dedek bayinya. Mas gak jadi deh minta suapin dari tangan istri Mas" tutur Agam dengan pelan karena keberadaan Akmal yang ada disamping Aqila

"Jadi masih laper nih makannya datang kesini mau minta disuapin sama aku?"

"Engga-engga, Mas udah kenyang Mas mau liatin istri cantiknya Mas aja".

🌸🌸🌸

"Kamu pilih aja jangan liat harganya, nanti Mas yang bayar"

Manik mata Agam tertuju pada Abaya hitam yang dijual. Ia membawa Aqila dengan menggenggam tangannya

"Mas mau kamu nyoba Abaya ini kalau cocok Mas beli" ucap Agam sambil melihat model Abay yang ada didepannya

"Tapi itu pasti mahal"

"Jangan liat harganya yah? Ini Mas yang bayar kamu coba aja dulu"

Beberapa menit kemudian Aqila keluar memakai abaya yang ia coba serta Niqab yang ia pakai layaknya seperti wanita Tarim.

"Suka sama Abayanya gak?"

"Suka Mas". Tanpa membuang waktu lagi Agam langsung membeli Abaya yang dipakai Aqila bukannya membayar satu tapi Agam membeli tiga Abaya persis yang dipakai Aqila tetapi memiliki warna yang berbeda.

🌸🌸🌸

Yang jomblo cuma bisa duduk di pojokan🫂🫂

MY DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang