O1 ; Hari Pertama Sekolah

188 77 31
                                    

Senin, 13 Juli 2020

Yuki berjalan ke kelasnya, 11 B IPA, diantar oleh Bu Virly, guru biologi yang sekaligus menjadi wali kelasnya selama tahun ajaran 2020/2021.

"Perkenalkan nama saya Virliana Setyawati, biasa dipanggil ibu Virly di sekolah. Saya di sini akan menjadi wali kelas 11 B IPA pada tahun pelajaran 2020/2021 sekaligus guru pengampu mapel biologi di kelas kalian. Adakah pertanyaan lebih lanjut mengenai identitas saya?" Bu Virly memperkenalkan dirinya.

"Bu, yang di sebelah ibu namanya siapa?" teriak Nico sembari mengangkat tangannya.

"Sebentar lagi juga kau akan tahu," jawab Bu Virly.

"Yuki, silakan memperkenalkan dirimu," perintah Bu Virly. Yuki pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Hajimemashite, watashi no namae wa Yuki desu. Watashi wa Tokyo shussin desu. Yoroshiku onegashimasu," Yuki memperkenalkan dirinya dengan bahasa Jepang. Seketika para murid pun langsung bertatapan. Mereka semua membatin, apakah murid pindahan ini berasal dari Jepang?

"KAMU WIBU YA?" sudah kedua kalinya Nico berteriak selama sesi berkenalan ini. Yuki pun tertawa kecil melihat tingkah Nico yang cukup random.

"Iya sih, dikit doang tapi," jawab Yuki singkat, "halo, nama saya Yuki. Saya pindahan dari Jogjakarta. Semoga kita menjadi teman yang baik!"
"Terima kasih atas perkenalan singkatnya nak. Silakan duduk di ujung belakang, sebelahnya Once," perintah Bu Virly.

"Eh Ki, kursi yang lo dudukin itu punya Kak Shena yang kemarin meninggal lho. Jangan duduk situ deh, ntar lo dihantuin," Nico yang duduk tepat di depan Yuki kembali menjahilinya.

"Nico! Jangan ngawur! Lo emang dari kelas 10 ga pernah berubah ya!" marah Once, "udah Ki, ga usah ditanggepin, emang agak lain dia." Yuki pun tertawa kecil melihat insiden itu.

"Nama lo Once kan? Kaya mantan vokalis Dewa 19," sahut Yuki pada teman sebangkunya itu.

"Iya bener inspirasinya dari situ," jawab Once, "btw salam kenal ya, lo Yuki pasti"

"Bener banget!"

"Lo beneran dari Jepang?" tanya Once.

"Boong si, aslinya mah dari kota Gudeg, Jogja. Jepangnya cuma karena suka aja," jawab Yuki sembari tertawa kecil lagi. Once pun tersenyum melihat tingkah lucu teman sebangkunya.

Skip ke jam pulang sekolah

Saat akan berjalan menuju pintu utama sekolah, Yuki melihat dua orang lelaki sedang duduk di bangku panjang yang terletak di depan kelas 11 E IPA. Entah mengapa, Yuki sepertinya tak asing dengan salah satu laki-laki yang ada di sana.

"Hai, ini Steven kah?" tanya Yuki.

"Oh, hai Ki! Ternyata bener ya yang diomongin Reisha, lo beneran balik lagi ke Jaksel!" Steven balik menyapa Yuki.

"Loh, emangnya kalian udah pernah kenalan? Dimana?" tanya murid laki-laki yang duduk di sebelah Steven itu.

"Oh, kita satu SMP. Belum pernah sekelas sih, tapi karena jaman SMP dia famous, jadi gue kenal juga," jawab Steven, "btw kenalin Ki, ini Arvel, temen SMA gue. Beda kelas sih, tapi gue lumayan akrab." Arvel dan Yuki hanya saling bertatapan tanpa menyebut sepatah kata pun.

"Oh ya Ven, gue baru inget. Kita selama SMP belum pernah tukeran Wasaf. Boleh minta nomer wasaf lo ga?" pinta Yuki.

"Boleh, tunggu bentar ya." Di saat yang sama, Steven merobek kertas dari buku catatannya, dan menuliskan sebuah nomor di sobekan kertas itu.

"Ini, langsung lo add aja ya," perintah Steven. Yuki pun langsung pergi meninggalkan Steven dan Arvel. Ia penasaran akan nomor tersebut. Namun, ibunya hari ini menjemputnya tempat waktu, sehingga ia harus segera pergi ke mobil agar ibunya tak menunggu terlalu lama.

Sesampainya di mobil, Yuki langsung menambahkan nomor telepon yang diberikan Steven itu. Namun, terjadi hal mengagetkan saat Yuki mencoba menghubungi nomor itu. Ternyata, pemilik nomor itu bukanlah Steven, melainkan Arvel yang baru saja Yuki temui tadi! Untungnya, Arvel berbaik hati dan mau berteman dengan Yuki. Selain itu, Arvel juga memberikan akun Instagramnya pada Yuki. Hai, teman baru!

Error : Who Is She? (02 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang