23 ; Sang Pencuri Identitas

145 28 120
                                    

"Anak yang kemarin itu, janganlah kau cari" -Same Same Different, My Teenage Girl

Pagi itu, Yuki berjalan dengan setengah berlari. Bagaimana tidak, saat ia baru beberapa langkah melewati gerbang, tiba-tiba saja bel penanda terlambat berdering. Untung saja, saat sampai di kelas, gurunya belum masuk. Di bangku barisan paling belakang, ia melihat keempat teman sekelasnya, yakni Nico, Nichelle, Tascha, dan juga Once sedang membahas sebuah topik. Dari gestur mereka, terkesan topik yang mereka bahas adalah sebuah topik panas. Maka dari itu, Yuki segera meletakkan tasnya di bangkunya dan langsung bergabung keempat temannya itu.

"Eh eh eh gaes, tau gak?" sahut Nico dengan penuh semangat.

"Ya ga tau lah, Nic. Orang lo aja belom ngomong kok," timpal Tascha dengan nada yang agak ketus.

"Kalian udah baca Smabukelfess belom? Masa, di sana ada yang nge-spill kalo ternyata rumor tentang Kak Shena ngebajak akunnya Kak Ifena itu bener loh!" Nico terdengar sangat antusias dalam menyampaikan isu tersebut.

"Kak Shena krunya Lambe Smabukel itu bukan sih? Yang meninggal pas libur kenaikan kelas kemarin?" ujar Nichelle yang merasa nama tersebut tak asing di telinganya.

"Bener banget, Chel. Gila, gue shock berat pas gue baca isi menfess-nya," Nico turut mengutarakan reaksinya terhadap pesan anonim yang dikirim di akun tidak resmi sekolah itu.

"Lo belum tau? Oke deh, gue spill sini cerita lengkapnya. Jadi, menurut sender-nya itu, Kak Shena nyamar jadi Kak Ifena pas HP-nya Kak Ifena rusak, jadi Kak Ifena yang asli ga bisa online di semua sosmed. Trus, begitu ada akun yang mirip sama Ifena, kan Kak Herve, pacarnya Kak Ifena, langsung seneng dong. Eh jalan beberapa saat, Kak Herve dibuat curiga sama akun Ifena itu, soalnya dari ketikannya mirip banget sama Kak Shena. Gara-gara itu, diputusin lah sama Kak Herve. Gongnya adalah, pas Kak Ifena yang asli HPnya udah bener, Kak Ifena ngaku kalo yang ngechat Kak Herve selama itu bukan dia. Gue baca cerita itu langsung kaya, "OH MY GOD, Shena, lo murahan banget ancrit ampe rela nipu orang yang lo suka biar bisa deket ama dia." Which is literally setan aja ampe minder anjir liat kelakuan dia," cerita Once dengan panjang kali lebar kali tinggi, sekaligus dengan gestur yang mendukung seberapa emosinya gadis bernama lengkap Maria Menur Rinonce itu.

"Wah, beneran sinting si Shena. Fix artikelnya Lambe Smabukel yang di-publish sehari setelah Kak Shena meninggal itu bener. Emang sih, krunya agak nekat juga ya, sehari setelah orang meninggal aibnya langsung dibongkar, tapi akhirnya kita tau kalo mereka bener," komentar Tascha.

"Siapa nama lengkap Shena?" Yuki yang sedari tadi hanya menyimak pun akhirnya angkat bicara.

"Arsena Meyriska Raizania kalo ga salah," jawab Nico.

"Lo ga salah, bener kok itu nama lengkapnya," Once membenarkan pernyataan Nico.

"Dia udah mati," ujar Yuki. Tatapan matanya pun berubah menjadi tajam, seakan ia kesal dengan topik bahasan teman-temannya.

"Iya, dia emang udah mati. Kan yang kita bahas tadi adalah, boroknya dia baru ketahuan setelah dia COD sama malaikat maut," ujar Nico.

"Lo semua sinting! Semasa hidupnya, dia emang buat salah, tapi menurut kalian sendiri, pantes kaga buat gibahin orang yang udah mati?" omel Yuki. Saking kesalnya, ia pun nyaris berteriak.

"Kenal ama Kak Shena dimana? Lo kan anak baru, kok bisa belain dia ampe segitunya?" Nico yang terpancing akan kata-kata Yuki pun juga meninggikan nada bicaranya.

"Gue sepupunya! Mau apa lo?" balas Yuki. Untung saja, sebelum pecah sebuah argumen besar di kelas 11 B IPA, Bu Virly masuk ke dalam kelas dan bersiap memulai pelajaran. Mau tidak mau, sekelompok murid yang berkumpul di meja Nico tadi pun membubarkan diri dan kembali ke bangku masing-masing.

Yuki duduk di bangkunya sembari menangis. Ia tahu, sebetulnya Shena tak pernah meninggal dunia, melainkan meninggalkan Smabukel tanpa perpisahan dan kepindahan yang resmi. Ya, medio tahun 2019, Shena pindah sekolah ke Amsterdam, Belanda. Yuki yang saat itu sudah lulus dari Sekolah Menengah Pertama, ditawari untuk tinggal di rumah Om Toni, adik dari ayahnya yang juga merupakan ayah dari Shena. Hal tersebut disebabkan oleh Yuki yang tidak mau bersekolah di Jogjakarta, mengikuti orangtuanya yang pekerjaannya ditempatkan di sana. Meskipun begitu, Om Toni dan istrinya, Tante Tina, memberikan sebuah syarat bagi Yuki, yakni untuk berpenampilan dan berperilaku seperti anak keduanya, Shena. Yuki pun menyanggupi syarat tersebut.

Di tengah penyamarannya, Yuki tiba-tiba ditawari oleh Ananda untuk "meminjam" akun sosial media dari gadis yang bernama lengkap Ifena Harsya Yervanessa itu. Ananda sendiri adalah orang yang memulai gagasan tersebut, bahkan nekat memberikan kata sandi akun Instagram maupun kode verifikasi aplikasi Whatsapp milik Ifena. Tak hanya itu, Ananda selalu berhasil menjawab setiap pertanyaan yang diberikan Yuki tentang pribadi Ifena. Bahkan, Yuki pun menilai Ananda sebagai seorang juru selamat, karena keberhasilan Ananda untuk mengarahkan Yuki setiap kali Herve curiga bahwa Ifena bukanlah Ifena.

Sayangnya, Yuki tak bisa mengklarifikasi bahwa "Shena" melakukan pencurian identitas itu atas gagasan dari Ananda, sebab Yuki terlibat dalam kecelakaan maut yang membuatnya kehilangan sebagian memorinya. Semua memori mengenai penyamarannya sebagai Shena di tahun ajaran 2019/2020 seakan raib. Tiada yang mampu mengembalikannya, karena orangtua Yuki berada di Jogjakarta, dan om juga tantenya telah meninggal dalam kecelakaan tersebut. Yang Yuki ingat, ia hanya diminta untuk tutup mulut mengenai kepindahan Shena ke Negeri Kincir Angin, dan selalu berkata bahwa Shena telah meninggal dalam kecelakaan tersebut. Selain itu, Yuki juga diharuskan untuk memperkenalkan dirinya sebagai murid pindahan dari Jogjakarta oleh orangtuanya, agar tidak ada yang curiga dengannya.

Di sisi lain, teman-teman Shena yang menjadi kru Lambe Smabukel, yakni Sindai, Felice, dan Nata, langsung merekrut Ananda sebagai anggota baru Lambe Smabukel sepeninggal Shena. Seperti tidak ada waktu bagi mereka untuk berduka, meskipun mereka cukup dekat dengan Shena. Keempat kru Lambe Smabukel itu pun langsung membuat artikel bertajuk Ifena Or I(fake)na, yang menyebarkan bukti-bukti kecurigaan Herve terhadap Ifena yang seperti bukan Ifena. Artikel tersebut sama sekali tak menyebut nama Ananda, padahal Ananda adalah dalang utama dibalik drama "Ifena Gadungan" tersebut. Hal ini sepertinya benar-benar sesuai jika digambarkan dengan peribahasa "lempar batu sembunyi tangan", melakukan sesuatu namun tak berani bertanggungjawab atas konsekuensinya.

"Another day, another hadeh," gumam Yuki. Untung saja, sedari tadi tidak ada yang melihat Yuki menangis dikarenakan salah satu murid di kelas Yuki sedang absen.





A/N: Chapter ini jadi jawaban atas hal-hal membingungkan di prolog ya

Error : Who Is She? (02 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang