"Kujadi ingin melompat dan mengangkat tanganku, dengan memikirkan kamu saja!" -Suki Suki Skip, JKT48
Senin, 25 Januari 2021
Setelah upacara bendera selesai, para murid pun langsung kembali ke kelas. Tak semuanya sih, sebagian lainnya pergi ke kantin dahulu karena mereka belum sarapan. Yuki sendiri sempat kembali ke kelas, tetapi ia langsung keluar lagi setelah meminum beberapa tegukan dari botol minum miliknya. Tak lama setelah berjalan-jalan di lantai dua, Yuki mendadak kebelet pipis. Maka dari itu, ia segera berjalan menuju kamar mandi. Saat ia sedang buang air kecil, tiba-tiba saja terdengar suara bel tanda pelajaran pertama dimulai berdering. Ia pun segera cebok dan memakai kembali rok sekolahnya.
Saat berjalan keluar dari kamar mandi, Yuki mendengar suara murid lelaki yang sedang bersenda gurau. Suara tersebut terdengar sangat tak asing, karena Yuki langsung menangkapnya sebagai suara Devon dan Valen. Seketika, terbersit ide gila di pikiran Yuki untuk mengagetkan Valen dan Devon dengan tiba-tiba muncul di depan mereka dari gang kamar mandi. Sedikit informasi, untuk mengakses kamar mandi di lantai dua memang harus melewati sebuah gang terlebih dahulu. Dari gang tersebut, ada dua kamar mandi yakni kamar mandi putra dan putri yang masing-masing terdiri dari sejumlah bilik.
"BAAAAA!" teriak Yuki sembari memunculkan diri di hadapan kedua lelaki yang hendak menuju ke laboratorium kimia itu.
"Anjing, demi apapun gue kaget coy!" seru Devon. Yuki tersenyum kecil karena puas melihat reaksi kaget dari Devon. Melihat Valen yang belum menunjukkan reaksinya, Yuki pun kepikiran sebuah gagasan lain. Ya, ia pun berjalan dengan cukup cepat mengikuti langkah kaki Valen. Maka dari itu, tanpa membutuhkan waktu lama, ia bisa langsung berada di dekat Valen.
"Eh eh eh, Von, tolongin gue, dong! Gue dikejar-kejar sama kunti behelan!" teriak Valen sembari berlari tunggang langgang di lorong sekolah.
"Ngahahahaha," Yuki kali ini tidak tertawa kecil lagi, melainkan tertawa dengan keras sembari melaju pergi menjauh dari Valen dan Devon.
"Woylah, gue liat dari jauh. Ngapain dah itu si Valen ampe kocar kacir gitu?" tanya Elia yang ternyata sudah melihat kejadian tersebut.
"Hehe, abis gue prank tu anak tadi," ujar Yuki sembari tersenyum-senyum karena puas telah berhasil menjahili kedua temannya.
"Dih, dasaran elo, kerjaannya ngejailin orang doang," ejek Abel yang berada tak jauh dari situ. Yuki sendiri tidak merespon perkataan Abel. Ia hanya menatapnya sembari tersenyum lebar.
Skip jam istirahat pertama
"Oemji oemji, sumpah usus gue kembang kempis banget pas ngeliat Valen di deket kelasnya tadi!" sahut Yuki dengan heboh, tak peduli bahwa kantin sedang dalam kondisi yang ramai.
"Hah, gimana gimana? Kok lo bisa sih ngerasain usus lo kembang kempis? Jantung kali yang kembang kempis," respon Abel yang merasa kata-kata Yuki tak bisa memasuki logikanya.
"Bisa dong, kan jantung gue auto jatoh ke usus pas ngeliatin Valen, soalnya dia mau ngapain aja tetep keren! Makanya usus gue ikutan kembang kempis pas ngeliatin dia!" ujar Yuki. Ia tak sadar telah bicara dengan suara yang keras, saking antusiasnya dia dalam membahas orang yang dia sukai itu.
"Woy, ada apa nih? Kok pacar gue disebut-sebut ama lo? Dasar boli, bocah nggateli." Mendadak terdengar orang berbicara dengan nada sombong. Ternyata oh ternyata, orang yang mengatakan hal tersebut adalah Raya Mackenzie Wilson, alias Raya.
"Pacar? Udah putus, masa masih ngaku-ngaku pacarnya sih. Malu kali," ejek Yuki.
"Kata siapa putus? Orang Raya ama Valen aja masih barengan kok. Gue saksinya loh, kemarin mereka malem mingguan bareng! Lo mesti iri, Ki. Ga bisa jalan berdua ama gebetan lo. Hahahaha, soalnya dia sayangnya ama Raya, bukan sama lo! Iya kan, Ray?" balas Kayla. Rupanya, Raya tidak sendiri. Ia pergi ke kantin bersama salah satu murid 11 D IPA yang bernama Kayla Shafa Putri Permadi, atau biasa dipanggil Kayla. Kayla cukup populer di sekolah, karena wajahnya yang cantik. Ia pun juga anggota Little Monster, tim dance sekolah, yang seringkali tampil di kelompok yang sama dengan Yuki. Walaupun berada di organisasi yang sama, Yuki dan Kayla hampir tak pernah akur karena sejumlah alasan.
"Geojitmal, geojitmal, geojitmarya," gumam Yuki di dalam hatinya. Lirik tersebut berasal dari lagu Daisy yang dipopulerkan oleh Pentagon, salah satu grup vokal pria kesukaan Yuki. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, lirik itu berarti, "itu adalah sebuah kebohongan".
"Iya, Kay. Bener banget, Valen sayangnya ama gue, makanya dia ga ngasih perhatian lagi ama elo, Ki. Kesian deh lo," ejek Raya sembari tertawa sinis.
"Well, gue ga peduli sih, dia mau sayang ama siapa, jalan ama siapa. Kan dia punya kehidupan, bebas dong dia mau ngapain aja sama siapa aja. Gue kan bukan siapa-siapanya, jadi ga berhak buat ngatur," Yuki mencoba melawan balik dengan santai. Karena hari ini ia merasa sangat ceria, maka ia pun membalas ejekan Raya dengan sebuah guyonan.
"Alah, bullshit. Lo aja ngeliat Valen nge-post fotbar ama gue aja langsung lo repost pake sound pacar lo jelek," Raya mengungkit mengenai insiden semester lalu. Saat Yuki mengetahui Valen berpacaran dengan Raya, Yuki langsung menangkap layar unggahan Valen yang bersama Raya itu, lalu ia jadikan sebuah vidio dengan lagu "Pacar Lo Jelek" yang viral di media sosial Tiktok beberapa waktu lalu. Yuki mengunggahnya di cerita akun Instagram miliknya, dan hal tersebut menjadi buah bibir dikarenakan ada yang mengikutsertakan tangkapan layar cerita Yuki itu untuk bahan gibahan di Lambe Smabukel.
"Ray, cabut yuk. Kaga ada gunanya sumpah ngomong ama tukang ngeles kaya Yuki. Ntar mesti dia ngeles lagi jawabnya," ucap Kayla sambil memberi isyarat bagi Raya untuk segera meninggalkan meja yang ditempati Yuki dan teman-temannya.
"Tumben banget, Ki. Lo bisa santai kaya di pantai ngadepin Raya ama Kayla yang omongannya kaya sambel, super pedes banget!" komentar Reisha.
"Ya, soalnya gue lagi happy sih sekarang. Jadi hal-hal yang ngeganggu gue ga bakal bikin emosi," ucap Yuki. Memang benar, perilaku Yuki seringkali bergantung pada perasaannya. Bahkan, terkadang hal tersebut bisa menjadi awal dari sebuah masalah maupun konflik. Oleh sebab itu, hal ini membuat Yuki harus berlatih untuk memahami dan memisahkan sebab dan juga akibat dari emosi yang ia rasakan."Baguslah kalo gitu," ujar Reisha. Reisha sendiri tidak melihat secara langsung pertengkaran antara Raya dan Yuki semester lalu, tetapi ia tahu dan mengerti seberapa sengitnya pertengkaran mereka.
"Eh, tapi kurang seru, Ki. Soalnya Raya ga lo guyur es teh," celetuk Abel sambil tertawa kecil.
"Lo ga usah jadi kompor bisa ga sih? Dah bagus dia kalem, malah lo pancing kebarbarannya," komentar Tiara yang juga duduk semeja dengan mereka.
"Ya maaf," ucap Abel dengan tatapan yang lesu, seperti merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Error : Who Is She? (02 line)
Teen Fiction[UNBELIEVABLE SEASON 2] "Selalu ada kala dimana kau merasa sebagai sistem yang gagal" Kabar meninggalnya seorang gadis yang populer tiba-tiba menghebohkan sekolah. Namun, bagaimana jika sebenarnya gadis itu tak pernah meninggal? Kedatangan anak baru...