"Wajahmu cantik, pacarmu pun keren. Aku benar-benar ingin menjadi dirimu, dan bahkan aku tidak mengenalmu" -Jealousy Jealousy, Olivia Rodrigo
Setelah makan siang, Yuki sedang berkelana di akun Instagramnya. Tanpa sengaja, Yuki melihat akun kedua Reisha membuat sebuah cerita. Ya, Yuki memang sudah saling mengikuti dengan akun kedua Reisha, karena mereka merupakan sahabat semasa SMP. Dalam unggahan tersebut, Reisha menyebut Gwen dan Arvel seakan "berpacaran". Selain itu, Reisha juga menampilkan tangkapan layar dari grup angkatannya, yang menampilkan obrolan Gwen dan Arvel yang mesra pula.
Kaget melihat unggahan Instagram Reisha, Yuki seketika langsung membalas cerita itu. Ternyata rumor yang sempat tersebar kemarin benar, Arvel dan Gwen memang berpacaran! Ketambahan sekarang Reisha pun sudah mengonfirmasinya pula. Yuki pun kaget bercampur sedih mendengar bahwa rumor itu ternyata benar. Maka dari itu, Yuki segera berjalan keluar kelasnya untuk menyegarkan pikiran.
Belum jauh Yuki berjalan, ada hal mengagetkan yang ia lihat. Ya, ia melihat Gwen dan Arvel sedang mengobrol di bangku depan kelas. Entah apa isi obrolan mereka, namun mereka terlihat sangat mesra. Sangat ingin Yuki menghampirinya, namun ia mengurungkan niatnya karena takut dimarahi lagi oleh Gwen. Sebab, Gwen jika sudah bicara serius mesti terdengar marah.
"Yuki, ngapain lo di sini?" Steven membuat Yuki tersadar dari lamunannya. Ya, sedari tadi Yuki memang melamun sambil melihat ke arah Gwen dan Arvel, namun karena jarak mereka beberapa jauh, maka dari itu mereka tidak melihat Yuki.
"Gwen sama Arvel tadi mesra-mesraan di grup angkatan ya? Kok berani banget?" tanya Yuki spontan.
"Lah, lo udah masuk grup angkatan belum?" Steven malah balik tanya.
"Belum, tapi gue tau dari story IG second-nya Reisha," jawab Yuki.
"Iya sih, soalnya mereka pacaran juga kan," jawab Steven.
"Hah? Emang beneran pacaran? Reisha bilang bener soalnya," cerita Yuki.
"Beneran," jawab Steven singkat. Yuki yang kaget pun langsung pergi meninggalkan Steven.
Tak lama kemudian, Yuki langsung membuat cuitan di akun Twitternya tentang rasa kagetnya melihat Gwen dan Arvel sedang berduaan. Namun, bahasa yang ditulis Yuki dilebih-lebihkan, sebab Yuki memang merasakan iri terhadap Gwen, entah apa sebabnya. Apakah karena Gwen berpacaran dengan Arvel? Atau karena Gwen jauh lebih terkenal? Atau karena kehidupan Gwen lebih baik? Tak ada yang tahu secara persis.
Walaupun telah mengetahui fakta yang cukup mengagetkan, Yuki masih saja belum ingin kembali kelas. Ia melanjutkan perjalanannya mengitari sekolah.
"Yuki?" panggil seseorang saat Yuki lewat di depan ruang guru.
"Kak Chika? Tante Rika?" Yuki kaget bukan kepalang melihat kakak sepupu dan tantenya di sekolah. Wah, kira-kira apa yang mereka lakukan di Smabukel ya? Bukankah Tante Rika hanya memiliki dua anak yang keduanya sudah kuliah? Bahkan Kak Chika juga sudah S2 dan sarjananya bukan pendidikan, ini yang tambah mengherankan lagi.
"Wah, kamu udah gede aja dek," sahut Kak Chika.
"Ih, padahal kan baru 2 tahun kita ga ketemu. Brisbane seru ga? Kok balik Indo lagi ngapain? Ngapain ke sekolah? Mau jemput Yuki ya?" tanya Yuki. Memang benar, dua tahun lalu kakak sepupu Yuki pindah ke Brisbane, Australia untuk menempuh pendidikan S2 di sana.
"Seru banget sih, kamu kapan-kapan main lah ke sana. Aku balik, trus ke sekolah ini sebenernya karena mau ngajarin dance lagi di sini!" jawab Kak Chika.
"Ngajarin dance?" Yuki dibuat tambah bingung dengan kalimat Kak Chika.
"Hahaha, jadi dulu tahun 2012 sampe 2015 dia sekolah di sini juga. Trus dia pas kelas 10, berlima sama temennya, iseng buat grup dance. Oh ya, waktu itu belum ada ekskul dance ya di sekolah, adanya cuma cheerleader. Tampil lah mereka pas pensi, trus dinotis sama guru yang waktu itu ngajar seni tari. Jadilah, mereka rutin ngisi acara kalo sekolahan punya acara, bener-bener cuma berlima aja, tapi udah punya nama. Nah namanya itu Little Monster, tante dulu suka bantuin anak-anak nyiapin kostumnya. Trus gara-gara banyak yang mau ikut, nambah deh personilnya meski harus sering bongkar pasang. Pas Chika kelas 12 tahun 2014, nah itu pertamakali mereka buka open recruitment buat gantiin Chika dan temen-temennya yang udah kelas 12, biar ada yang lanjutin pas mereka lulus. Eh ternyata peminatnya banyak, jadi deh Little Monster ada terus sampe sekarang, dan sering menang kompetisi. Trus ekskul cheerleadernya jadi udah ga ada lagi, ngegabung sama Lilmon," cerita Tante Rika panjang kali lebar kali tinggi.
"Walaupun aku alumni, aku tetep rutin ngajarin anak-anak Lilmon, itung-itung sambilan juga. Waktu aku pamit mau kuliah di Brisbane, mereka auto nangis kejer. Tapi aku janji, aku bakalan jadi member Little Monster selamanya walaupun udah lama lulus. And here I am! Makanya aku mau minta ijin lagi sama kepseknya, boleh ga kalo aku ngajar lagi. Btw, kamu masih suka dance ga?" tanya Kak Chika. Ya, sepupu tertua Yuki itu memang tahu betul jika Yuki suka meng-cover dance lagu KPop.
"Masih banget dong kak, kemarin aku perform pas acara diesnat," cerita Yuki.
"Bukannya kamu Juni kemarin kecelakaan sampe koma 7 hari 7 malem ya?" Kak Chika mengetahui tragedi itu juga, karena Tante Rika, ayah Yuki, dan paman Yuki yang terlibat dalam kecelakaan itu merupakan kakak beradik.
"Beruntung banget bisa balik kaya setelan pabrik, jadi bisa dance lagi deh!" sahut Yuki. Walaupun tidak pernah melakukannya secara profesional, meng-cover dance KPop tetap menjadi salah satu hobi favorit Yuki.
"Mau ikut Lilmons ga? Ntar bisa lebih sering tampil lho!" ajak Kak Chika.
"Aku suka dance si, tapi kan masih amatiran banget, ga level lah kalo buat yang ikut kompetisi," sahut Yuki.
"No probs! Nanti kita belajar bareng, trus ada temennya juga jadi ga sendiri terus," Kak Chika meyakinkan adik sepupunya itu.
"Oke deh, Yuki ikut," Yuki akhirnya yakin dengan tawaran Kak Chika.
"Btw, materi pertama kita lagu barunya G Idle, Dumdi Dumdi! Kamu tau lagunya ga? Nanti kalo diundang ngisi acara, kalian udah siap nampilin itu, sabi ga? Latian tipis-tipis koreonya dulu biar ga kaget kalo ngumpul," Chika memberikan sedikit bocoran untuk materi latihan terbaru mereka.
"Tunggu tunggu, ini kita ga pake audisi atau cek skill dulu? Aku langsung join nih? Ga nunggu oprec?" Yuki kaget dengan keputusan Kak Chika yang cukup mendadak untuk langsung menerima Yuki.
"Ga pake, aku tau kok kamu udah ada dasarnya," sahut Kak Chika.
"Oke deh, makasih. Duluan ya Kak, duluan ya Tante," Yuki berpamitan pada kakak sepupu dan tantenya itu sembari bersalaman.
Saat Yuki melanjutkan perjalanannya lagi, tiba-tiba saja ia melihat akun Twitternya sudah ramai. Banyak akun yang menyebut nama penggunanya di Twitter. Walaupun ia belum mengikuti satupun anak Smabukel di akun Twitternya, namun entah bagaimana, cuitan Yuki yang menyindir Gwen dan Arvel tersebut sudah disebarluaskan ke base Twitter sekolah yang bernama Smabukelfess. Dalam postingan Smabukelfess itu, Yuki kaget bukan kepalang melihat hujatan yang ditujukan padanya. Mereka semua berkata bahwa Yuki terlalu berlebihan "mengurusi hidup orang lain". Namun, iyakah? Sebab Yuki tak merasa demikian. Ia hanya mengetahui bahwa kata-katanya dilebih-lebihkan, namun ia tidak merasa bahwa ia berlebihan dalam mencampuri urusan orang lain.
"Sialan," gumam Yuki saat melihat hujatan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Error : Who Is She? (02 line)
Подростковая литература[UNBELIEVABLE SEASON 2] "Selalu ada kala dimana kau merasa sebagai sistem yang gagal" Kabar meninggalnya seorang gadis yang populer tiba-tiba menghebohkan sekolah. Namun, bagaimana jika sebenarnya gadis itu tak pernah meninggal? Kedatangan anak baru...