Senin, 4 Januari 2021
Yuki terbangun dari tidurnya. Tanpa disadari, jam sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi. Mengetahui hari ini akan ada upacara bendera, Yuki segera turun dari tempat tidurnya dan bersiap untuk sekolah. Setelah selesai bersiap, Yuki segera ke ruang makan untuk sarapan. Ternyata, sang ibu telah menyiapkan roti goreng isi sosis kesukaan Yuki.
"Eh, Yuki. Tumben ga mama teriakin udah siap-siap sendiri," ucap sang ibu."Yoi, Mah, kan hari upacara. Masa telat sih," timpal Yuki sambil tertawa kecil.
"Mama mau siap-siap, sarapannya makan dulu ya, nanti mama anterin," perintah wanita berusia lebih dari 4 dekade tersebut.
"Oke, siap komandan!" sahut Yuki sembari bercanda. Karena makanannya sudah selesai dimasak beberapa saat sebelum Yuki turun, maka dari itu Yuki tak membutuhkan waktu lama untuk makanan tersebut mendingin. Tanpa basa-basi lagi, ia langsung menghabiskan makanannya.
Setelah selesai makan dan ibu Yuki selesai bersiap, ibu Yuki pun langsung mengeluarkan mobilnya dan siap mengantar Yuki ke sekolah. Biasanya, ayah Yuki yang setiap pagi mengantarkannya ke sekolah, tetapi ayah Yuki hari ini masih di Jogjakarta untuk bekerja. Jika ayah Yuki tak bisa mengantar, maka ibu Yuki biasanya memesankannya Gojek. Entah mengapa, hari ini ibu Yuki berniat untuk mengantar Yuki ke sekolah.
"Mah, kok tumben banget mau nganterin hari ini?" tanya Yuki.
"Ya, soalnya mama janjian di SCBD jam 8. Biar ga kena macet, mama sekalian nganterin Yuki," ucap sang ibu.
"Oh, ternyata gitu konsepnya," jawab Yuki sambil menganggukkan kepalanya pertanda paham ucapan dari sang ibu.
Sesampainya di sekolah, Yuki langsung menyalami ibunya dan segera turun dari mobil. Tujuan Yuki setelah ini adalah kelas, karena dia harus meletakkan barang-barangnya terlebih dahulu. Hanya beberapa saat di kelas, tiba-tiba saja Bu Virly mendatangi kelas itu.
"Anak-anak, ayo ke lapangan! Sebentar lagi upacara akan dimulai!" teriak Bu Virly. Seketika, para murid kelas 11 B IPA segera berhamburan keluar dari kelas.Sebelum upacara mulai, saat berada di barisan upacara, Yuki membuat sedikit kehebohan, karena dia pindah barisan ke barisan anak kelas 11 E IPA, tepatnya di sebelah Reisha. Bu Virly yang mengetahuinya pun segera menggiring Yuki kembali ke barisannya.
"Baris sesuai barisanmu ya, Nak. Kita mau upacara, tolong laksanakan dengan khidmat," nasihat Bu Virly. Menjadi wali kelas Yuki memang butuh kesabaran ekstra. Sebab, saking tak bisa diamnya dia, terkadang ia kesulitan untuk mengikuti alur situasi yang mengharuskannya untuk tenang. Maka dari itu, setiap orang yang menjadi penanggung jawab Yuki wajib untuk memahami karakter dan perilaku Yuki, agar mereka tidak kaget jika terjadi sesuatu yang diluar nalar.
"Untuk amanat! Istirahat di tempat, GRAK!" teriak sang pemimpin upacara. Tanpa basa-basi lagi, para murid pun langsung melaksanakan perintah tersebut. Diikuti dengan Pak Basri mengucapkan salam pembuka, para murid mendadak sangat tenang karena penasaran tentang apa yang akan disampaikan sang Kepala Sekolah.
"Seperti yang kalian tahu, dewasa ini, perundungan, atau lebih dikenal dengan bullying telah menjadi polemik besar di kalangan pelajar. Bagaimana tidak, para pelaku dari tindakan tersebut tega merusak mental anak orang lain hanya demi sebuah kekuasaan atau pengakuan semata. Hal tersebut tentu sangat memprihatinkan, dikarenakan bisa membahayakan kesehatan mental anak tersebut. Bahkan, ada yang sampai bunuh diri karena perundungan itu," Pak Basri menyampaikan amanatnya.
"Tak usah jauh-jauh, di sekolah kita pun ada kasus perundungan seperti ini. Saya pernah melihat di kamera pengawas, ada dua anak sedang berkelahi di lorong. Ada banyak yang melihat, tapi bukannya mereka melerai, mereka malah asyik menonton pertengkaran tersebut seakan hal tersebut adalah sebuah hiburan. Sungguh sangat disayangkan, saya waktu itu hanya diam saja dan tak turun langsung untuk melerai," cerita Pak Basri. Seketika, para peserta upacara pun langsung heboh. Sebab, mereka semua mengetahui siapa yang diceritakan Pak Basri! Ya, Kepsek Smabukel itu baru saja menceritakan ulang tentang pertengkaran besar Raya dan Yuki semester lalu.
Pak Kepsek memberikan amanat terlalu lama, sehingga Yuki pun jenuh. Terlebih lagi, Yuki tak boleh berpindah barisan. Maka dari itu, terbersit ide gila di pikiran Yuki. Langsung saja, Yuki menutup matanya, menggoyangkan badannya perlahan-lahan, dan segera menjatuhkan dirinya.
"PMR, PMR!" teriak Nico yang berdiri tepat di belakang Yuki. Tanpa basa-basi lagi, para petugas PMR yang telah siaga di belakang para peserta upacara, segera menandu Yuki ke UKS."Kak, bangun Kak," Yuki mendengar sebuah suara. Saat Yuki membuka matanya, ia melihat Hiera, adik kelasnya yang merupakan petugas PMR.
"Aduh Yuki, ibu kaget kamu tiba-tiba pingsan. Ini ibu belikan roti sama susu di kantin," ucap Bu Virly sembari menyodorkan roti Aoka rasa susu dengan susu Ultra rasa stroberi, "kamu pasti belum sarapan, dimakan ya, Nak." Seketika Yuki langsung menerima roti dan susu pemberian sang wali kelas. Sedari tadi, Bu Virly cemas mengenai keadaan Yuki. Bagaimana tidak, tak ada angin tak ada hujan, Yuki tiba-tiba terjatuh saat upacara!
"Gimana Yuki, udah baikan belum?" tanya Bu Virly saat Yuki sedang meminum susunya.
"Sudah jauh lebih baik, Bu," jawab Yuki.
"Oke, kembali ke kelas, ya," perintah Bu Virly. Yuki pun turun secara perlahan dari kasur UKS dan segera berjalan keluar dari sana. Entah bagaimana, bukannya ke kelasnya, ia malah berjalan menuju ke kelas 11 E IPA, yang tak lain tak bukan adalah kelas Valen.
Saat masuk ke kelas tersebut, Yuki terkejut bukan main. Para penghuni kelas itu sedang asyik menyetel lagu DJ remix yang sedang viral akhir-akhir ini menggunakan pengeras suara mini milik Andra. Walaupun ukurannya cukup kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana, suaranya bisa disetel hingga menjadi cukup keras. Lagu DJ remix yang mereka putar itu tak diketahui secara pasti apa judulnya, tetapi banyak orang yang menyebutnya sebagai "DJ Jujur Sa Su Bilang x Anjing Banget".
"Buset, Chandrika Chika langsung minder liat goyangan lo, Ki," komentar Steven begitu Yuki menirukan gerakan yang dipopulerkan oleh Chandrika Chika melalui aplikasi Tiktok itu.
"Anjir, bisa aja lo, Ven," timpal Yuki.
"Eh eh eh bentar bentar, lo abis pingsan kan tadi?" celetuk Elia.
"Iya, kenapa emang?" jawab Yuki.
"Lo pingsannya beneran apa pura-pura? Masa abis bikin semua orang panik gara-gara pingsan pas upacara, begitu ada yang nyetel lagu DJ remix langsung jadi yang paling heboh jogetnya?" Abel ikutan nimbrung.
"Ya, tadi sih emang lemes, tapi abis dikasih roti Aoka sama susu, auto berenergi lagi deh!" sahut Yuki dengan ceria.
"Hhhhh, iyain aja deh biar cepet," respon Abel. Yuki pun tersenyum kecil mendengar respon Abel tersebut sembari keluar dari kelas 11 E IPA, dan segera bergerak menuju ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Error : Who Is She? (02 line)
Teen Fiction[UNBELIEVABLE SEASON 2] "Selalu ada kala dimana kau merasa sebagai sistem yang gagal" Kabar meninggalnya seorang gadis yang populer tiba-tiba menghebohkan sekolah. Namun, bagaimana jika sebenarnya gadis itu tak pernah meninggal? Kedatangan anak baru...