Rabu, 9 September 2020
Siang itu, Yuki sedang memakan bekal makan siangnya. Untuk pencuci mulut, ia memakan puding coklat kemasan yang disiapkan oleh ibunya. Namun, saat Yuki mengambil sesendok dari dalam puding coklat itu, Yuki merasa bahwa rasa puding coklatnya sangat aneh, tak seperti biasanya. Padahal, puding coklat itu merupakan merek yang biasa Yuki makan! Anehnya lagi, saat Yuki membalik kemasannya untuk mengecek tanggal kadaluwarsanya, ternyata tanggal kadaluwarsa produk itu adalah tahun depan! Maka dari itu, Yuki pun menghabiskan pudingnya walau rasanya tak seperti biasanya. Sebab, mungkin hal ini hanyalah sebuah ilusi, karena kemasannya sendiri pun sama sekali tidak terlihat mencurigakan.
Setelah istirahat, pelajaran kelas Yuki adalah Bahasa Indonesia yang berlangsung di dalam perpustakaan. Pada saat itu, Yuki membawa buku matematikanya yang merupakan pelajaran terakhir di hari Rabu. Rencananya, Yuki akan mengerjakannya di perpustakaan karena Yuki belum mengerjakan PR. Untung saja, ada Sonia yang mau meminjamkan Yuki PR-nya. Maka dari itu, tanpa membutuhkan lama Yuki pun langsung mengerjakan PRnya, setelah menyelesaikan tugas Bahasa Indonesianya. Baik bagi Yuki, masih sempat terkejar sebelum bel ganti pelajaran berdering.
Di sisi lain, walau berhasil mengerjakan semua serba tepat waktu, namun ia merasakan ada yang sedikit tidak beres dari dirinya. Ya, mendadak ia merasa tenggorokannya meradang dan ingus seperti membendung di rongga hidungnya. Hal tersebut sudah berlangsung sejak istirahat kedua sampai pelajaran Bahasa Indonesia ini, sehingga Yuki pun menghubungi ibunya. Ia berkata bahwa ia sakit sehingga tak bisa mengikuti les yang berlangsung sepulang sekolah. Ibunya pun bertanya lagi, apakah dia butuh dijemput lebih cepat, namun Yuki mengatakan jika ia kuat sampai pelajaran selesai.
"Son, ntar kalo gurunya udah dateng, gue titip absen ya. Mau ke kamar mandi. Oh ya, gue nitip ini, tolong taroin meja gue, yang paling depan tengah," perintah Yuki sembari memberikan kedua buku dan juga tempat pensilnya pada Sonia, "maaf banget kalo ngerepotin ya."
"Santai aja Ki, ga ngerepotin samsek kok."
"Makasih banyak ya Son."
Setelah memberikan barang-barang Sonia, ia segera berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di dekat kelas 11 D IPA. Di kamar mandi, Yuki akan menggunakan liptint mengikuti hacks douyin, sehingga selain untuk bibir, bisa untuk pipi dan mata juga. Ternyata, di bangku panjang yang ada di situ, sudah ada Arvel dan Raza, alias Ijonk, yang sedang duduk-duduk. Saat Arvel menoleh ke arah Raza, Yuki tanpa basa-basi langsung mencoret bagian belakang baju Arvel dengan liptint merek Emina Glossy Stain dengan warna Autumn Bell itu. Seketika, bagian belakang kemeja putih Arvel langsung mendapatkan noda warna merah marun sesuai warna liptint itu.
"Eh astaga," sahut Arvel kaget.
"Yuki?" tanya Raza saat mendapati Yuki ada di situ. Yuki langsung pergi meninggalkan Raza dan Arvel, dan segera masuk kamar mandi tanpa menjawab sapaan Raza.
Saat di kamar mandi, ternyata Yuki tidak sendiri. Ada sejumlah kakak kelas yang sedang membetulkan riasan wajahnya di depan cermin. Mau tidak mau, Yuki yang sejak kecil dibiasakan mengantre pun menunggu mereka selesai.
"Halo, Yuki," sapa salah seorang murid kelas 12 yang Yuki tak mampu mengingat namanya. Walaupun begitu, Yuki tetap menjawab sapaan kakak kelas itu, sekalian basa-basi agar tidak dicap adik kelas sombong.
Namun, saat di dalam sana, Yuki mendengar sejumlah suara yang terdengar sangat tidak asing. Ya, suara tersebut adalah suara Arvel dan Gwen, beserta suara-suara lain yang Yuki belum bisa bedakan. Berdasarkan rekaan Yuki, selain suara Gwen, sepertinya suara mereka adalah suara pria. Pintu luar kamar mandi tersebut terbuka, dan kamar mandi itu juga tidak kedap suara sehingga suara-suara di luar yang berdekatan pasti akan terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Error : Who Is She? (02 line)
Novela Juvenil[UNBELIEVABLE SEASON 2] "Selalu ada kala dimana kau merasa sebagai sistem yang gagal" Kabar meninggalnya seorang gadis yang populer tiba-tiba menghebohkan sekolah. Namun, bagaimana jika sebenarnya gadis itu tak pernah meninggal? Kedatangan anak baru...