Warning⚠⚠⚠⚠⚠
Terdapat adegan kekerasan maupun hal yang tak sepantasnya.
Mohon jangan di tiru
dan bersikap lah senormalnyadan Akhirnya waktu bermain pun habis.
"Eh, makasih ya Izumi, kita cabut dulu ya, kapan-kapan main ke rumah gw!"
Ucap Raftalia dengan ria."Ya, kapan-kapan.... "
Jawab Izumi
....................................................
"Hah.... Akhirnya mereka pulang...."
Ucap Izumi dengan lemas."Mana, ya Rigel?"
Gumam Izumi penasaran dengan wujud baru Rigel,ia pun segera mencari Rigel ke seluruh sudut ruangan."Ah, mana si?" Gumamnya sekali lagi.
dan setelah lama mencari, ia menemukan sosok Rigel yang tengah duduk di perpustakaan kacanya.
Sekian mata Izumi pun membulat,kini jantung Izumi berdetak gak maraton ria. Hanya karena melihat sosok Rigel yang amat cantik nan mengemaskan.
"Ri-Rigel!" Seru Izumi
"Tuan....Izumi!" Sahut Rigel dengan malu
Sembari menolehkan wajah mungilnya.Kini Izumi benar-benar merah merona, tak pernah ia lihat gadis semanis Rigel dalam hidupnya.
"A-mulai sekarang tidak usah panggil aku tuan!"
Pinta Izumi"Baiklah,emmm,itu..apakah Pekerjaanku... Sudah selesai?"
Tanya Rigel dengan heran"Ah, sudah,kau boleh pulang.... Namun sebelum itu, ini untuk mu!"
Ucap Izumi dengan tulus, sembari memberi sebuah bingkisan kepada Rigel."Oh, seharusnya kau tidak perlu repot-repot memberikanku sebuah bingkisan... "
Balas Rigel"Sudah Terima saja...dan.... "
Ucap Izumi terdiam Sejenak,dan memberi Rigel sebuah bros pakaian."Eh, apa ini barang berhargamu?"
Tanya Rigel menatap bros tersebut."Bukan, Terima saja,lalu pulanglah!"
Pinta Izumi meninggalkan Rigel. Lalu Izumi pun memanggilkan maid sekaligus bodyguard pribadinya."Toiji, antarkan dia pulang, namun... Jangan sampai di depan rumahnya!"
Pinta Izumi dengan arogan."Baik, tuan!" Sahut Toiji dengan cakap.
Sore pun menjelang malam, kini Rigel telah sampai di depan rumahnya.
"Terimakasih, tuan!"
Ucap Rigel kepada Toiji"Ya, Hati-hati nona!"pinta Toiji memperhatikan Rigel berjalan menjauh.
"Aku... Pulang!" Ucap Rigel.
"Dari mana saja kau nak ibu sangat kawatir?"
Tanya Majors dengan gelisah mengehap tubuh putrinya."Maaf Bu, aku tadi ada urusan mendadak"
Jawab Rigel, membohongi ibunya."Oh ya, aku bawa bingkisan kue"
Lanjutnya menunjukkan bingkisan dari Izumi.Mereka pun memakan kue tersebut bersama-sama.
......................
Pagi pun telah tiba.... Kini Rigel telah bangun, dengan perasaan amat letih."Ettttssss, lelah.... Banget"
Ucap lirih Rigel sembari memijat bahunya."Rel... Aurel bangun udah jam 4.30...cepet!"
Seru Rigel dengan lirih, sembari menggoyangkan tubuh Aurel."Em... Iya... Rigel mandi dulu!"
Sahut AurelRigel yang mendengar jawaban tersebut pun, langsung dengan sigap bersiap-siap berangkat ke sekolah. Meninggalkan Aurel yang tengah tidur pulas.
.................,......,............
KAMU SEDANG MEMBACA
please, stop it(dalam proses)
Teen FictionCerita seorang Pembully nakal yang jatuh hati atas perubahan, seorang gadis polos, pendiam dan berpenampilan layaknya seorang nenek nenek, Izumi selalu mem-bully nya setiap hari. Apakah pembully nakal tersebut dapat mengungkapkan perasaan terhadap...