Kini Please stop it, rilis lebih awal.
Dan selamat membaca, posisikan tubuh anda senyaman mungkin.Mendengar persyaratan tersebut Rigel pun hanya pasrah dan diam menuruti apa yang Izumi mau.
"Jika tidak, akan ku beritahu ke semua siswa bahwa kau adalah anak pungutan"
Ancam Izumi sembari menyudutkan Rigel dan tersenyum nakal. Mendengar hal tersebut Rigel benar-benar takut."J-jan-gan ku-mohon Izumi!"
Ucap Rigel dengan suara rendah.Mereka pun mulai berunding dengan adil.
"Aku berjanji tak akan melecehkan mu"
Janji Izumi dengan senyuman centil nan nakal."Wajah mu tak meyakinkan perkataan mu"
Ucap Rigel dengan yakin."Aku berjanji, namun.... Kau harus melayani dengan ramah... Dan yang terpenting aku akan mengubah penampilan mu menjadi lebih baik"
Ucap Izumi meyakinkan Rigel dengan persyaratan.Mendengar hal tersebut Rigel pun terdiam.Izumi pun langsung menjabat Tangan Rigel. Membuatnya terpaksa setuju.
"Adil"
Seru Izumi. Ia pun langsung pergi dengan wajah nakalnya.Rigel pun terdiam, merenung di belakang ruang OSIS,Tiba-tiba datang lah Orion wakil ketua OSIS.
"Eh, Rigel kamu kenapa?"
Tanya Orion sembari duduk di samping Rigel."Anu.. Kak e... Apa, aku lagi mikirin sesuatu yang pribadi"
Jawab Rigel dengan tergesa-gesa."Ooh, eh Aku boleh minta tolong g?"
Tanya Orion dengan datar."Oke boleh aku lagi senggang kok"
Jawab Rigel"Bantu Bawain data-data ini ya!"
Ujar Orion menyerah kan banyaknya lembaran kertas."Oh, oke" (Berat juga nih kertas)
Jawa Rigel dengan senyuman ragu.Klek
"Wah"
Rigel terpana pada Ruangan OSIS, yang tenang, Rapi, bersih, nan harum.
semua meja dan data-data di susun serapi mungkin, lantai yang bersih nan berkilau. Angin lembut berhembus dari arah jendela meniup surai Rigel."Silakan duduk, ini imbalan dariku, makasih ya udah bawain"
Ucap Orion sembari memberikan permen coklat."E-engak usah kak"
Tolak Rigel"Gpp kok Terima aja"
Tolak balik Orion.Klek
Seseorang pun masuk.
"Eh siapa dia?"
Tanya Ketua OSIS"Oh, dia Alfa Rink Rigel yg waktu di lorong kelas 11B , tadi bantuin gw"
Jawab Orion sembari menyusun data-data tersebut."Eh, Listen mana data pengeluaran Uang sekolah?"
Tanya Orion mencari-cari data tersebut."Oh ini mangsut lo?"
Jawab Listen"Oh ya, mana"
Tegas Orion mencoba merengut Kertas tersebut."Et, ambil sendiri dong!"
Tegas Listen memainkan Orion.Tok tok
"Permisi"
Ucap Icass, memasuki ruangan OSIS"Oh Icass udah lama g ngumpul yg lain mana?"
Tanya Listen"Nanti mereka nyusul, eh jadi g rapat nya?"
Tanya Icass"Iya, jadi dong nanti pukul 15.00 WIB"
Jawab Listen"Kak, aku mau pergi dulu ya, makasih coklatnya"
Pinta Rigel dengan sopan, meninggalkan Ruang OSIS."Rigel-chan~"
Sapaan Aurel sembari menggandeng tangan Rigel.
KAMU SEDANG MEMBACA
please, stop it(dalam proses)
Ficção AdolescenteCerita seorang Pembully nakal yang jatuh hati atas perubahan, seorang gadis polos, pendiam dan berpenampilan layaknya seorang nenek nenek, Izumi selalu mem-bully nya setiap hari. Apakah pembully nakal tersebut dapat mengungkapkan perasaan terhadap...