bab 51

456 42 1
                                    

Sudah hari kesekian setelah tragedi di rooftop. Aku berbaring di kamar dgn HP yang ku taruh di sisi ku. Di temani dgn zerra yang menelpon ku karna sahabat ku itu sekarang di Singapura.

"Woy, lo tau gak hari ini tuh MANTAN lo pulang dari myanmar, setelah lonba" ucap zerra dari seberang telpon. Dan dgn hebatnya kata mantan itu dia sedikit teriakan ke arah ku

"Lo tau dari mana" ucap ku yang masih berbaring dgn malasnya

"Lo lupa teman mantan lo itu pacar gua" ucap nya

"Tau kok" sahut ku santai padahal ini hati udh rindu B-G-T"udh ah males telponan ama lo"

"Alah gitu doang, ya udah matiin aja, gue juga mau jalan, babaayy bes__"

Sebelum zerra selesai berbicara dgn baik hati aku mematikan sambungan itu. Aku menutup mataku. Kenangan ku dgn jax terulang kembali.

"GADIS PEMALASSSSS, AYOK KELUAR KAK INI ADA TEMAN MU!!! " teriak bunda dari luar

"Siapaa nda" tanya ku. Woyyy siapa yang cari guaaa

"Gak tau ini cowok" ucap bunda

"Jax" ucap ku yang langsung duduk.

Tanpa berpikir apa apa aku langsung keluar dari kamar. Bunda yang berdiri tepat di ruang tengah itu melihat ku aneh.

"Di mana nda? " tanya ku

Jari lentik milik bunda itu menunjuk ke arah ruang tamu. Aku berjalan ke ruang tamu dan sedikit memper cuek tingkah. Semoga yah di ajakin balikan gitu.

"Em l_gerry" ucap ku ketika sadar yang duduk di kursi itu bukan jax

-gue kiraaa jax aaahhh jadi kangen kan-batin ku

"Jalan yok" ucap gerry melihat ku

"Gak ah ma__"

"Iyaa si kakak mau kok" ucap bunda yang sudah berdiri di belakang ku"sana siap siap"

-Haiii bun, anak mu ini belum bilang mau loh. Ahhh bundaa kan-bantinku yang bergejolak

"Ayo kak ini si ge" ucap bunda sambil melihat gerry

"Gerry tan" ucap gerry

"Nah iya gerry udah nungguin" ucap bunda mendorong tubuh ku pelan"sana ke kamar".

Dari pada gue debat sama org tua ini yah lebih baik aku jalan aja. Supaya lebih enakan gitu otak gue (hati).

Aku mengambil tas kecil, HP, dan dompet. Muka sedikit di kasih bedak. Dan go tu ruang tamu.

"Bay mom" ucap ku mencium pipi bunda

"Nah kan udah cantik" ucap bunda

"Yok ger" ajak ku

"Pergi dulu yah tan" ucap gerry dan di angguki oleh bunda

Kami ke luar dari rumah. Mobil berwarna putih lah yang ku lihat. Gerry membukakan pintu mobil untuk ku. Aku masuk ke dalam mobil. Aroma khas tubuh gerry yang menyambut indra penciuman ku.

"Kita kemana? " tanya gerry yang sudah duduk di kursi pengemudi

"Emmm kafe dekat bandara"

🌸🌸🌸

My idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang