bab 82

307 27 2
                                    

Sorry yah, bab ini aku percepat lagi.

🌸🌸🌸

"Pintar pintar di sana yah nak, ingat jangan sulitin  bunda mu" ucap papa
membelai rambut ku

"Siap papa" ucap ku memeluk papa

"Maaf yah kesyi, anak ku nyusahin kamu mulu" ucap mama bicara ke bunda

"Kan anak kita juga ka" ucap bunda dgan bahasa Indonesia yang sudah lancar

"Kenapa nak pilih berangkat malam. " tanya mama melihat ke arah ku

"Besok Jax tanding jadi aku mau bikin kejutan" ucap ku melepas pelukan dengan papa

"Ya sudah hati hati yah nak, jangan lupa do'a" ucap mama memeluk ku

"5 menit lagi berangkat" ucap bunda yang menggendong kesya

🌸🌸🌸

Sekitar 3 jam kami akhir nya sampai di rumah bunda. Aku menarik kuper ku menuju kamar ku. Bunda dan kesya juga ke kamar mereka. Yah bunda menjemput ku ke Indonesia dan bilang aku bisa kerja di kantor nya.

Masalah jax. Yah kata Josef dia mulai membaik. Aku dapat kabar tentang jax dari josef. Kalau masalah jax Aku sering di telpon lewat hp mommy. Tapi gak sampai selpcall terakhir silpcall waktu jax nangis.

Waktu dua setengah tahun. Cukup lama sih. Aku juga tidak sanggup melakukan seperti ini. Tapi kalau tidak seperti ini mana bisa si mas pacar sadar.

Hp ku berdering. Terlihat nama josef di layar. Aku mengangkat panggilan itu

"Ka ku jemput kah? " ucap josef

"Gak usah nanti ketahuan jax" ucap ku

"Aku kesana sama bang Pedro sama ka zerra" ucap jesof

"Jangan si zerra itu manusia yang selalu bikin store, jadi bahaya" ucap ku

"Yahh, Aku jemput pake sepeda aja gimana" ucap josef lagi

"Gak usah kakak udah di rumah" ucap ku

"Lah kira masih di bandara, ya udah josef tidur lagi yah babay kakak ifar" ucap josef memutuskan panggilan

🌸🌸🌸

"Siapa yang jemput ka? " tanya bunda melihat aku yang sedang sibuk dengan baju ku

"Jalan sendiri bun" ucap ku mengambil sendok dan ikut makan.

"Ehh kira si zerra atau siapa kek yang jemput" ucap bunda menaruh udang goreng ke piring ku

Setelah selesai makan aku ke luar dari rumah. Sekarang rumah menjadi lebih besar dari dulu. Sekarang mobil ada dua. Katanya buat bunda satu buat aku satu. Yahh kemajuan. Aku masuk ke mobil yang mana susah ada pak supir di dalam nya.

"Pa ke lapangan bola" ucap ku

"Siap nona" ucap supir itu.

Mobil keluar dari pagar rumah. Menjauh dari rumah dan mendekat ke arah lapangan bola. Aku mengenakan masker. Apakah jax mengenal ku.

Tak lama mobil berhenti. Aku keluar dan langsung berlari ke arah kursi penonton. Di lapangan sudah terlihat 2 rego yang sedang adu kehebatan.aku melihat ke sekeliling. Family pena sedang berada di atas sedangkan aku di kursi nomor 6.

Aku menatap ke depan. Jax sedang penggiring bola ke gawang. Dann....

Ah sial bola itu meleset. Aku melihat ke papan skor ternyata tim Jax belum mendapat poin. Para penonton ricuh. .mommy memanggil manggil nama anak ke 3 nya itu.

"JAX SEMANGGATTTTTTTTTTT" teriak ku

"JAX SEMANGGATTTTTTTTTTT" teriak ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jax mencari sumber suara itu. Mungkin dia ingat dengan suara ku. Astaga peluh sudah membasahi badannya. Jangan di lihat aset ayang ke lihatin.

Ketika Jax menoleh ke arah ku. Aku melepas masker. Jax yang di lapangan itu sedikit terkejut. Dan tersenyum dan berlari ke arah bola dan mulai bermain lagi.

Setelah permainan selesai dan di menengkan tim Jax. Semua fans Jax bersorak. Tapi sayang. Jax berjalan ke arah kursi nomor enam. Dia berdiri tepat di depan ku.

"Apa kau masih mengingat ku" ucap nya yang mana tangan basah itu menyentuh antara pipi dan pelipis ku.

🌸🌸🌸

My idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang