bab 52

450 41 4
                                    

Setelah lama di perjalanan.akhirnya mobil berhenti tepat di parkiran kafe yang dekat lapangan pesawat. Aku memilih duduk di kursi  yang memperlihatkan  halaman depan bandara.

Aku dan gerry memesan kopi yang berbeda. Gerry mengajak ku untuk membahas tantang kamera. Aku masih memperhatikan gerry yang menjelaskan  walau hati ku sudah kelayapan mencari sosok jax yang akan ke luar dari bandara.

"Kamu ngertikan yang aku jelaskan tadi" ucap gerry yang mengaduk kopi yang sudah datang.

"Iya ngerti kok" ucap ku dgn mata yang sudah melihat ke samping.

"Kalau gitu nanti kita belajar bareng mengenal kamera yah"

Aku mengangguk

"Terus kita cum__kamu kenapa nangis" ucap gerry ketika melihat air mata keluar dari sudut mataku "kamu kanapa" gerry panik.

Aku tidak menghiraukan nya. Mataku terus menatap ke depan. Jax berdiri, dia sangat nampan. Dari atas sampai bawah ku tatap. Yah mata ku salpok ke sepatu putih yang jax pakai. Itu adalah sepatu pemberian ku waktu dia pulang dari thailand.

Ku hapus air mata yang jatuh. Ini hanyalah tangis ke rindukan. Aku tersenyum ketika jax yang jauh ku tatap itu tersenyum ke seseorg. Mataku beralih ke arah org yang jax senyumi.

Senyum yang terukir tulus itu menudar ketika indera penglihatan ku menemukan seorang gadis dgn setelan rok hitam, dan kaus putih. Masker yang menutup hidung dan mulut.

Air mata yang berhenti itu kembali menetes ketika tangan yang biasa ku genggam itu menyentuh tangan gadis itu. Aku menundukan pandangan ku tangis ku memecah.

"Hiks.. Jahat" ucap ku yang terisak

"Kamu kenapa, haiii maaf aku salah apa" ucap gerry yang panik takut dia yang di sebut jahat tadi.

Aku terus menangis tanpa menghiraukan sesuatu.

"Haii lo gerry kan" suara itu membuat aku sedikit memelankan isak tangis ku

"Iyaa"

"Lo sama siapa? "

"Sama teman pacar lo"

"Si ucil? "

"Iyaaa"

"Cill" panggilan itu membuat aku mendongakkan kepala ku.

Yahh ini pedro. Dia terdiam sambil memandangi wajah ku yang sembab.

"Lo kenapa cil, and gue kira lo yang tadi jemput jax" ucapan dari mulut pedro itu membuat tangis ku memecah lagi.

"Ehh sorry jangan nangis"

Tangan ku menghapus air mata ku

"Tapii mobilnya kayak mobil ibu loh sih"

Tangis ku makin memecahhh ketika itu kesal campur sakit owhhhhh sungguh nikmattt

🌸🌸🌸

Gerry menggatarkan ku pulang. Setelah banyak sekali bujukan dari 2 cowok ini. Akhirnya air mata ku sudah berhenti. Dan jgn tanya mengapa pedro ikut ngebujuk yah demi gak di aduin ke zerra lah.

"Sorry yah rencana belajarnya gagal" ucap ku yang tidak enak dgn gerry

"Santai aja kali" tangan gerry menyentuh pipi ku"ehh sorry, jangan nangis lagi yah nanti cantik nya aku jadi jelek"

Aku tersenyum ahhh sorry ger gue sayangnya sama jaxxx

🌸🌸🌸

My idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang