MASYARAKAT BOKEP: PERILAKU BERSAMA DAN APA YANG MEREKA WARISKAN

93 3 0
                                    

Saat anak sekolah dasar sudah mulai berani memerkosa teman sekelas mereka sendiri karena kecanduan pornografi. Maka ada yang salah dengan para orang tua, orang dewasa, dan anak-anak muda yang ada di dalam masyarakat bersama itu.

Apalagi jika kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual di antara anak sekolah dasar terjadi beberapa kali, semakin banyak, dan meluas. Maka, budaya dan nilai bersama para orang dewasa sudah terlanjur buruk bagi generasi baru dan yang lebih muda. Terlebih bagi anak-anak kecil dan kanak-kanak. 

Dan kemungkinan besarnya, anak-anak kecil terpengaruh oleh budaya bersama yang dilahirkan oleh orang-orang yang usianya jauh lebih tua dari mereka. Yang kini tengah membentuk, menjalankan, dan mengubah nilai-nilai masyarakat sesuai dengan mayoritas orang yang hidup di dalamnya. Sesuai dengan apa yang mereka sukai, nikmati, inginkan, benci, dan takuti.

Mereka adalah para orang tua yang cabul dan mesum. Begitu juga dengan orang-orang dewasanya. Para anak mudanya. Dan, para remajanya.

Saat orang-orang itu dalam kesehariannya menyebarkan budaya pornografi dan perilaku mesumnya dengan bebas, saling mendukung, dan menjadi perilaku dan bahasa normal pergaulan. Maka, beberapa dari mereka akan mulai menganggap hal-hal yang berkaitan dengan pelecehan seksual adalah tindakan yang biasa. Apalagi jika laki-laki dan perempuannya memiliki pemikiran yang sama dan tak lagi menganggap bahasa dan tindakan yang awalnya dianggap sebagai kekerasan seksual, dan sikap yang melecehkan, adalah tindakan-tindakan yang buruk karena sudah menjadi percakapan umum dan bahasa sehari-hari di antara orang-orang dewasa dan anak-anak remaja sekarang ini.

Saat kebiasaan baru yang penuh kemesuman dan sikap melecehkan itu diterima secara meluas maka bahasa pergaulan pun semakin cenderung tak lagi menghargai lawan jenis. Mendadak saja, kita berada di sebuah masyarakat, yang menganggap pornografi adalah wajar dan pandangan kita mulai menganggap normal bahwa semua tubuh orang, baik laki-laki dan perempuan, bisa dibeli dengan mudah. Percakapan dunia nyata dan di media sosial pun mulai kehilangan sopan santun dan sisi lembutnya. Kita mulai terbiasa melihat anak-anak remaja yang tanpa ragu-ragu mengajak berhubungan badan dengan orang lain yang tak mereka kenal. Dan pada akhirnya, pelecehan dan pemerkosaan pun menjadi berita sehari-hari. Dilakukan oleh para orang tua, orang dewasa, anak remaja, dan bahkan anak-anak kecil sekali pun.

Karena sejarah hubungan sosial dengan orang lain yang penuh rasa hormat dan melindungi telah runtuh. Hasrat birahi yang dididik dan dibesarkan oleh pornografi dan pergaulan mesum membuat orang-orang hari ini dalam memandang orang lainnya, terlebih lawan jenis, dengan sikap yang mesum juga. Dan masyarakat yang sekarang ini kita tinggali. Sedang berada dalam situasi semacam itu. Sebuah masyarakat bokep. Masyarakat yang sudah terlanjur terjatuh dalam pornografi berat dan membuat budaya-budaya baru untuk mengakomodasi sikap-sikap mesum yang mereka miliki. 

Pornografi layaknya virus. Tak akan mudah diberantas jika para orang tua dan dewasa yang memegang kendali negara dan masyarakat juga ikut serta berpesta pora di dalamnya.

Para pemuka agama, pejabat negara, orang-orang terdidik dan akademisi, para dokter dan klinisi mental, para pekerja dan pengusaha, dan bahkan tenaga pendidik juga sudah terlanjur terjerat dalam pornografi.

Yang terjadi, isi dari pendidikan kita, nilai-nilai yang diwariskan, dan budaya yang sekarang ada akan sangat permisif dan melonggarkan hal-hal yang berbau pornografi dan kemesuman.

Dan bayangkan, jika seluruh rumah tangga hari ini, berisi para orang tua yang mesum dan cabul? Memiliki gairah kemesuman yang tinggi dan sangat terpengaruhi pornografi. Apa yang terjadi dengan anak-anak mereka saat para orang tua mereka sendiri kecanduan pornografi dan mempraktekkannya di ranjang mereka masing-masing dan dalam pergaulan sehari-hari dengan teman-teman sebaya mereka?

Anak-anak kecil akan mencontoh dan terpengaruh dengan cepat. Mereka menjadi mesum lebih cepat karena paparan budaya bokep yang disediakan oleh para orang tua dan orang-orang dewasa. Mereka sudah terlanjur lahir ke sebuah dunia dengan budaya bokep dan nilai-nilai bokep di dalamnya. Dan akses ke dalam pornografi, entah melalui musik, film, komik, game, seni, modeling, iklan kecantikan, media sosial dan internet. Menjadikan anak-anak yang baru lahir terpapar pornografi dengan lebih mudah dan cepat.

Apalagi ditambah perilaku orang tua mereka yang melakukan tindakan mesum atau hubungan seksual di depan anak-anak mereka sendiri. Baik disengaja atau tidak.

Bagaimana menghindarkan anak-anak dari nilai dan budaya cabul dan kemesuman jika para orang tua mereka sendiri sudah menganggap hal-hal semacam itu wajar dan biasa saja? Saat bahasa sehari-hari pergaulan mereka juga mengarah ke situ. Saat hubungan sosial mereka dalam memperlakukan orang lain juga semacam itu. Dan hiburan yang mereka nikmati juga melimpah ruah dengan budaya pornografi.

Bayi-bayi macam apa yang akan dilahirkan oleh generasi bokep hari ini? Saat para orang tua mereka sejak awal, sedari dini, menganggap wajar pola tingkah dan keseharian mereka yang mesum di depan anak-anak mereka sendiri. Bahkan di depan para bayi mereka sendiri.

Tanpa disadari, para bayi hari ini telah menjadi bayi-bayi bokep sedari dini.

Dunia sosial baru macam apa yang akan terbentuk jika bayi-bayi yang baru lahir sudah harus terpapar kemesuman orang tua mereka masing-masing dan dilahirkan dalam budaya bersama yang menormalkan pornografi?

Apalagi, saat pornografi sudah menjadi tren budaya dan menjual diri sebagai pelacur kini dihargai sebagai pekerjaan yang layak dan hak pribadi seseorang dalam menentukan hidupnya.

Apakah kelak, seorang bayi dan anak-anak kecil pun bisa dengan mudahnya menyewa pelacur?

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang