7. Undangan ke pesta

261 20 4
                                    

Dohyuk melepaskan celana kerjanya perlahan. Pancuran air di kamar mandi juga dibiarkan terbuka separa panas.

Dia berlalu ke kamarnya dengan hanya celana pendek dan membuka tabletnya. Di cari applikasi music dan mula memutarkan lagu. Lagu dari kdrama yang sedang popular sekarang menjadi pilihan.

Lilin di atas meja kecil di sisi katilnya dinyalakan. Aroma jasmin. Dohyuk tidak begitu suka akan wangian bunga. Tp entah kenapa sejak dia berpindah ke sini, sekitarnya banyak toko bunga-bungaan. Wangian jasmin antara yang menarik perhatiannya. Dan sejak itu jasmin menjadi pilihan utama wangian aroma terapi.

' Baunya menenangkan.. ' Dohyuk menarik nafas yang dalam. Kemudian dengan perlahan dia berlalu kembali ke kamar mandi yang terhubung dengan kamar tidurnya.

Celana pendeknya dilepaskan. Penisnya separuh berdiri. Mungkin kerana moodnya lagi baik malam ini. Di siang harinya projek yang diusahakan telah mendapat perhatian. Dia juga mendapat pujian dari pekerja-pekerja bawahannya.

Dohyuk udah semakin matang sejak mandiri di luar negara. Sifat pemarahnya juga sedikit lebih terkendalikan. Tidak lagi suka berfoya-foya. Kurang mengunjungi pesta tidak jelas, dan hanya meminum bir serta wine hanya ketika ada keramaian di tempat kerja atau di upacara kecil.

Sepertinya niat halmeoni berhasil. Dohyuk sedikit demi sedikit berubah lebih baik berbanding sewaktu dia di Korea.

Dohyuk dengan perlahan memasuki tub mandinya. Haruman gel susu dan wangian lavender menusuk hidungnya. Dia melepaskan nafas perlahan dan berbaring. Kepalanya bersandar ke sisi tub. Tangannya bermain perlahan dengan air yang melimpah keluar sedikit semi sedikit. Matanya ditutup sambil menikmati mandian.

- Kedengaran ringtone ponselnya berbunyi -

Dohyuk tidak memberi perhatian. Selang beberapa minit, ponselnya berbunyi lagi.

Wajah Dohyuk berkerut.

' Siapa lagi ini. Aku lagi beristirehat. Udah malam seharusnya aku ga diganggu hal kerjaan! ' Dohyuk keluar dari tub mandi, menarik bathrobe dan memakainya. Dia keluar dari kamar mandi menuju ke meja di sisi katil.

' Oh halmeoni.. ' Dohyuk mendail kembali nomer di ponselnya. Itu nenek.

" Ya, ini aku.. ada apa? "

" Dohyuk, kami mengadakan pesta di sini pada malam krismas. Aku dan seluruh keluarga mahu kau pulang dan sambut bersama-sama. Aku udah menyiapkan tiket penerbanganmu ke sini pada tanggal 22 nanti " halmeoni kedengaran teruja.

" Apa? Tiba-tiba saja? Kerjaanku menumpuk di sini nek.. "

" Aku tidak bisa pulang " sambung Dohyuk lagi.

" Pulanglah sebentar aja, dua minggu. Ya cuman dua minggu. Aku mengadakan pesta yang akan disambut broker-broker besar dan pengusaha terkemuka juga di hotel ternama. Rakan- rakan perusahaan kita akan datang dan Jiwoo juga ada. Jadi kamu harus ada bersama. Demi aku, pulang lah sebentar, ya? "

Dohyuk menarik nafas panjang. Tidak lama, talian ditutup.

' Ah ini menyebalkan.. Krismas tidak pernah menyebelahi nasibku dengan baik. Aku baik-baik aja disini. Sean juga udah berjanji mahu sambut malam krismas bersama. Ini mengangguku.. '

' Krismas.. ah sial. Aku hanya fikir tentang malam itu kalo bicara tentang krismas! '

' Moga aja aku tidak pernah ketemu Siwoo dimana2 berhampiran pesta dan selama di Korea nanti. Tidak. Aku harus elak ketemu dirinya! '

Dohyuk sadar di awal dia pindah ke luar negara dan setelah insiden itu, dia benar-benar berjanji untuk kembali mencari Siwoo. Akan tetapi, kehidupan barunya yang adem di tempat baru, teman baru, suasana baru dan pekerja-pekerja baru membuatkan niatnya untuk pulang kembali ke Korea, semakin melupus.

' Ah.. ini benar-benar mengangguku '

*********************************************

Siwoo masih sibuk melihat-lihat baju sejuk yang mahu dibelinya, untuk dijadikan hadiah buat ibunya krismas nanti.

' Hijau? Ah ini tidak sesuai dengan kulit ibuku. Apa biru ini? Warnanya soft banget.. ' Siwoo memegang sehelai baju sejuk tebal dengan kain lembut berkualiti tinggi.

' Ya sepertinya ini bagus! ' Siwoo memanggil salesgirl berdekatan.

" Aku mau ini, saiz M ya " katanya lembut. Cewe salesgirl itu tersipu malu. Pria ganteng di depannya bagaikan idol Korea. Tinggi, putih, rambutnya juga keren.

Ring! Ponsel Siwoo bergetar dari dalam poket jacketnya.

" Oh umma, aku baru aja berfikir mau meneleponmu "

" Siwoo ya apa kau senang malam krismas nanti? " suara lembut ibu Siwoo menenangkan.

" Aku hanya keluar bersama temanku sebelum pulang ke rumah. Ada apa? "

" Ikut aku ya, kita ke pestanya direktur Jiwoon "

" Apa? Jiwoon? " dahi Siwoo berkerut.

" Iya keluarga mereka membuat pesta dan menjemput rakan-rakan niaga serta rame pengusaha terkenal bakal hadir. Ini kesempatanku, dan aku mau mengenalkan kamu ke mereka.. " kata ibunya bersungguh.

" Erm, aku tidak berjanji, umma. Aku coba hadir, ya? "

" Baiklah, nanti pakai yang kemas dan elegen ya! Anakku pasti ganteng sekali! " si ibu teruja lagi.

" Ya, baiklah.. " talian dimatikan. Siwoo terdiam.

' Pestanya keluarga Jiwoon.. Gimana jika aku ketemu Dohyuk di sana? '

' Ah tidak mungkin, dia kan di luar negara. Lagian jika memang dia hadir, apa urusannya denganku? '

' Kami tiada hubungan apapun. Tidak pernah terjadi apa-apa.. ' Siwoo melangkah keluar dari toko perlahan..

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

nota penulis : hampir ketemu ni mereka berdua ❤️❤️❤️

-Ququrie-

My Suha Side Story - FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang