49. Hingga akhir nanti

199 6 0
                                    

Dohyuk perlahan keluar dari perusahaannya. Jam udah menunjukkan jam 4 sore. Udah waktunya pulang, dan dia harus melawat ibunya duluan sebelum pulang.

Dohyuk berjalan ke arah parkir Ceo. Sambil dia menuju ke arah parkir, dia mengeluarkan ponselnya. Tiba-tiba datang seseorang dari arah belakang memegang bahunya.

Dengan terkejut Dohyuk menoleh. Seorang anak muda sekitaran belasan tahun lagi memegang sebuket bunya. Baunya sangat dikenali. Banyak sekali bunga jasmin.

" Tuan, ini buat tuan. " kata pemuda itu.

" Aku? Dari siapa? " soal Dohyuk dan mengambil sebuket bunganya.

" Itu, di belakang tuan.. " pemuda itu menunjuk arah ke belakang Dohyuk. Dohyuk menoleh perlahan.

Mata Dohyuk bergenang. Dia tidak mempercayai apa yang diliatnya.

" Siwoo hyung... " suara Dohyuk bergetar. Tanpa berkata apa Dohyuk langsung berlari ke arah Siwoo dan memeluknya erat.

" Siwoo.. aku sangat merindukanmu.. " Dohyuk merengek kecil di bahunya Siwoo.

" Kejutan! " jerit Siwoo dengan suara sederhana kecil.

Dohyuk melepaskan pelukannya.

" Dari mana kau tahu aku di sini.. " soal Dohyuk. Tangannya memegang erat tangan Siwoo.

" Aku minta bantuan Suha. Dia bertanya dari Jiwoon alamat perusahaanmu. Aku udah bersiap-siap sejak 4hari lalu.. " kata Siwoo sambil tersenyum.

" Maafkan aku kerna tidak balas pesananmu kemarin-kemarin. Aku mahu beri kejutan ini. "

" Kapan kamu tiba? Kamu seharusnya memberitahuku. Aku bisa menjemputmu di bendara. " kata Dohyuk dengan lembut.

" Tadi pagi. Ngga apa-apa, aku juga ga bawain banyak barang. Rencanaku mahu melawatmu satu minggu.. " Siwoo menarik Dohyuk ke dalam pelukannya.

" Aku ga bisa menahan rinduku. Makanya aku datang juga.. apa kau senang? " Siwoo memeluknya erat.

Dohyuk mengangguk. Untuk sementara mereka berpelukan.

Setelah itu Dohyuk membawa Siwoo melawat ibunya. Dia memperkenalkan Siwoo kepada ayahnya, dan juga kepada ibunya. Walau ibunya belum sadar, dia yakin ibunya dengar segala perkataannya.

Setelah itu Dohyuk membawa Siwoo membeli makan malam, dan pulang ke apartment nya bersama-sama.

" Masuk hyung. " Dohyuk menjemput Siwoo masuk ke dalam. Siwoo masuk dan melihat sekeliling.

" Kamu sendirian di apartment sebesar ini. Apa kau ga sunyi? " soal Siwoo sambil membuka jas nya.

" Aku udah biasa hidup sendirian. Aku biasa aja. Hyung mau mandi dulu? Aku siapin air panasnya. " Dohyuk berjalan menuju ke arah dapur. Dia mengeluarkan dua botol air bir dan dibuka. Satu dihulurkan kepada Siwoo.

" Ya aku mau mandi sebelum kita makan. " jawab Siwoo.

Dohyuk duduk disampingnya. Mereka berdua minum sambil Dohyuk membuka televisyen.

" Ahh.. " Siwoo menelan air birnya perlahan.

Dia menoleh ke arah Dohyuk.

" Rambutmu udah panjang. Kenapa ga dipotong? " Siwoo membelai rambut Dohyuk di tepi telinganya yang sedikit panjang.

" Oh, aku sibuk bolak balik hospital aja melawat ibuku hyung. Setiap pagi dan sore. Kadang aku di sisinya sampe malam baru aku pulang. Aku ga fokus ke hal yang lain. Nanti aja aku potong.. " jawab Dohyuk dengan nada perlahan.

" Ibumu pasti selamat. Kan kamu menemaninya setiap hari. Tadi aku liat kamu menukarkan pakaian dan kain lampinnya. Kamu juga bercerita padanya tentang harimu di tempat kerja dan tentang aku juga. Kau anak yang sangat baik.. " Siwoo menyentuh leher Dohyuk dan mengusapnya.

" Aku sangat berharap dia sadar dan kembali ketawa seperti dulu hyung. Itu aja yang aku mahu sekarang.. " Dohyuk merenung botol air di tangan. Siwoo perlahan mengambil botol dari tangan Dohyuk dan meletakkannya di atas meja. Dia menarik Dohyuk ke dalam pelukannya.

" Yakinlah, dia akan sadar nanti. Secepatnya. " Siwoo memeluk Dohyuk dan mencium ubun-ubunnya. Dohyuk hanya mendiamkan diri.

" Maafkan aku Siwoo hyung. Sepertinya aku akan lama berada disini. Aku belum bisa pulang.. " kata Dohyuk sambil menggosok kepalanya di dada Siwoo.

" Jangan khuatir. Aku paham. Aku akan mendatangimu satu kali setiap satu hingga dua bulan. Aku akan melawatmu beberapa hari seperti ini sehingga kau bisa pulang padaku.. " kata Siwoo menenangkan Dohyuk.

" Apa kau bisa berbuat itu? " Dohyuk menoleh wajahnya melihat wajah Siwoo.

" Ya pasti. Aku tidak akan biarkanmu hadapi semua ini sendiri. Aku tidak bermasalah jika kita ketemu beberapa kali dalam setahun. Aku bisa tunggu.. " Siwoo merenung Dohyuk kembali.

Air mata Dohyuk bergenang.

" Makasi Siwoo hyung.. makasi " Dohyuk memeluknya semakin erat.

" Hyung, aku cintakan kamu.. " Dohyuk pertama kali menyebutkan hal ini. Siwoo terdiam. Dia menggigit bibirnya.

" Ya aku juga. Aku juga cintakan kamu Park Dohyuk.. "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

nota penulis : malam ini aku up chapter terakhir ya.. 😭🤧😘😘

-Ququrie-

My Suha Side Story - FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang